PEMODELAN ZONA ANGKUR GANDA DENGAN METODE ELEMEN HINGGA DAN STRUT AND TIE MODEL
Main Article Content
Abstract
Teknologi prategang sekarang ini sudah banyak diterapkan pada ruang lingkup teknik sipil seperti jembatan, struktur gedung, dan lain sebagainya. Faktor kunci utama dalam pembangunan struktur beton prategang terletak pada zona angkur nya. Zona angkur merupakan zona pada beton yang terjadi distribusi tegangan dari kabel prategang ke beton dimana pada zona ini gaya terpusat akibat prategang ditransfer melalui angkur ke beton lalu menyebar untuk mencapai lebih banyak distribusi tegangan linier diatas penampang dari balok pada suatu jarak dari angkur.Tegangan yang terjadi pada zona angkur dianalisis dengan menggunakan pendekatan metode elemen hingga dimana bagian-bagian struktur zona angkur dibagi menjadi elemen-elemen yang lebih kecil, sehingga didapatkan analisis yang lebih akurat. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa zona angkur pada daerah tekan menimbulkan tegangan tarik pada arah lateral sehingga tegangan tarik yang terjadi perlu diatasi dengan bursting steel. Bursting steel ini kemudian didesain dengan menggunakan pendekatan metode strut and tie. Strut and tie model adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mendesain discontinuity regions (D-regions) pada struktur beton bertulang atau prategang.Dengan metode ini aliran tegangan yang terjadi dapat digambarkan seperti rangka batang dengan mengansumsikan retakan sebagai tekan dan tulangan sebagai tarik. Pada daerah tepi balok juga terdapat tegangan tarik spalling yang perlu diatasi dengan tulangan spalling.
Article Details
Section
Articles
This work is licensed under Jurnal Mitra Teknik Sipil (JMTS) Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.