ANALISIS PERUBAHAN NILAI MODULUS ELASTISITAS AKIBAT PENAMBAHAN CAMPURAN KAPUR TOHOR

Main Article Content

Edwin Nicklaus Pangestu
Gregorius Sandjaja Sentosa

Abstract

Tanah ekspansif ialah tanah yang memiliki sifat kembang susut akibat pengaruh variasi kadar air. Sifat ini menimbulkan permasalahan pada konstruksi sehingga menyebabkan keretakan dan ketidakstabilan struktur. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kekuatan tanah ekspansif ialah dengan menambahkan bahan stabilisasi seperti, kapur tohor. Penggunaan kapur tohor dapat meningkatkan kekuatan dari tanah ekspansif. Metode pengujian yang digunakan untuk meningkatkan kestabilan tanah yaitu pengujian UCT yang dilaksanakan di laboratorium dengan kondisi tanpa rendaman. Pengujian UCT yang dilakukan ada 2 jenis yaitu, pengujian UCT pada kondisi tanah natural dan pengujian UCT pada tanah dengan campuran kapur tohor. Kapur tohor yang digunakan terdiri dari tiga variasi kadar yaitu, 3%, 5%, dan 7% dari berat tanah. Setelah mendapatkan grafik UCT, nilai modulus elastisitas akan dicari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai modulus elastis pada kondisi tanah natural didapat sebesar 0,1263 kg/cm2 pada kondisi 100% optimum. Pada kondisi 100% optimum, didapatkan nilai modulus elastis terbesar pada saat campuran kapur tohor sebanyak 3% senilai 0,3487 kg/cm2. Hasil pengujian yang telah didapat menunjukkan bahwa penambahan kapur tohor dapat meningkatkan nilai modulus elastis pada kondisi 100% optimum dan 98% basah.

Article Details

Section
Articles

References

Andajani, N., & Risdianto, Y. (2022). Penambahan Kapur Sebagai Stabilisasi Tanah Ekspansif untuk Lapisan Tanah Dasar (Subgrade). Publikasi Riset Orientasi Teknik Sipil (Proteksi), 4(2), 90-95.

Aryanto, M., Suhendra, S., & Amalia, K. R. (2021). Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif Menggunakan Kapur Tohor. Jurnal Talenta Sipil, 4(1), 38-43.

Gunasro, A., Nuprayogi, R., Partono, W., & Pardoyo, B. (2017). Stabilisasi tanah lempung ekspansif dengan campuran larutan NaOH 7, 5%. Jurnal Karya Teknik Sipil, 6(2), 238-245.

Haras, M., Turangan, A. E., & Legrans, R. R. (2017). Pengaruh penambahan kapur terhadap kuat geser tanah lempung. TEKNO, 15(67).

Hatmoko, J. T., & Lulie, Y. (2007). UCS tanah lempung ekspansif yang distabilisasi dengan abu ampas tebu dan kapur. Jurnal Teknik Sipil, 8(1), 64-77.

Indrayani, I., Herius, A., Prabudi, D., Pratama, A. S., Nanda, P., & Fernando, N. (2021). Analisis Peningkatan Nilai CBR Tanah Rawa Menggunakan Campuran Petrasoil Dan Kapur. Jurnal Rekayasa Sipil, 17(2), 108-115.

Lestari, I. G. A. A. I., & Lestari, G. A. A. (2014). Karakteristik Tanah Lempung Ekspansif. GaneÇ Swara, 8(2), 4.

Ranggaesa, R. A., Zaika, Y., & Suroso, S. (2016). Pengaruh Penambahan Kapur Terhadap Kekuatan dan Pengembangan (swelling) pada Tanah Lempung Ekspansif Bojonegoro (Doctoral dissertation, Brawijaya University).

Santuri, F. S., & Agustina, D. H. (2020). Stabilisasi tanah laterit dengan penambahan kapur terhadap kuat geser tanah. Sigma Teknika, 3(1), 33-38.

Setyono, E., Sunarto, S., & Wirasetiyo, K. (2018). Pengaruh Bahan Tambah Fly Ash Terhadap Karakteristik Tanah Lempung Ekspansif di Daerah Dringu Kabupaten Probolinggo. Media Teknik Sipil, 16(1), 29-34.

Sudjianto, Agus Tugas. (2015). Tanah Ekspansif Karakteristik dan Pengukuran Perubahan Volume. Graha Ilmu, Jawa Timur.

Sutikno, S. (2009). Stabilisasi Tanah Ekspansif Dengan Penambahan Kapur (Lime): Aplikasi Pada Pekerjaan Timbunan. Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan, 11(2), 101-108.