PERILAKU KUAT TEKAN BEBAS PADA TANAH GAMBUT DENGAN TAMBAHAN PORTLAND CEMENT

Main Article Content

Frederiko Frederiko
Aniek Prihatiningsih

Abstract

Indonesia has 33.4 million hectares of swamp land spread across Sumatra, Kalimantan, and Papua. The soil in swamp land is generally peat soil, which has low bearing capacity. One method to improve soil bearing capacity is by adding cement. Portland composite cement (PCC) is widely available in Indonesia. This study aims to determine the characteristics of peat/swamp soil and evaluate the potential improvements after adding portland composite cement (PCC). The characteristic tests include specific gravity (Gs), water content, and grain size tests. Unconfined Compression Tests were conducted to determine the unconfined compressive strength of the soil. The tests were performed on soil with cement content of 4.7%, 9.3%, and 14%, with curing times of 7 days, 14 days, and 21 days. The characteristic test results showed that peat soil has a Gs of 1.50 and a water content of 187.73%. The Unconfined Compression Test results with 5% PCC content at 7 days showed a value of 119.11 kN/m² with an increase of 87.9%. With 15% PCC content at 21 days, the value was 217.78 kN/m² with an increase of 243.6%. It was concluded that the higher the cement content and the longer the curing time, the higher the unconfined compressive strength value.


Abstrak


Indonesia memilki lahan rawa seluas 33,4 juta hektar yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Tanah yang terdapat pada lahan rawa umumnya adalah tanah Gambut. Tanah Gambut merupakan tanah yang memiliki daya dukung yang rendah. Salah satu metode perbaikan tanah untuk menaikan daya dukung adalah dengan menambahkan semen. Portland composite cement (PCC) merupakan semen yang banyak dijual di masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari tanah gambut/rawa dan mengevaluasi potensi peningkatan yang terjadi setelah ditambahkan PCC. Pengujian karakteristik mencakup uji specific gravity (Gs), water content, dan grainsize. Uji Tekan Bebas dilakukan untuk menentukan nilai kuat tekan bebas dari tanah. Pengujian dilakukan pada tanah dengan kadar semen 4,7%, 9,3%, dan 14%. Lama waktu pemeraman yaitu, 7 hari, 14 hari, 21 hari. Hasil pengujian karakteristik didapatkan tanah gambut memilki Gs sebesar 1,50, dengan water content sebanyak 187,73%. Hasil Uji Tekan bebas dengan kadar PCC 5% pada 7 hari sebesar 119,11 kN/m2 dan persentase peningkatan 87,9%. Pada kadar PCC 15% pada 21 hari sebesar 217,78 kN/m² dan persentase peningkatan 243,6%. Disimpulkan semakin tinggi kadar semen dan semakin lama waktu pemeraman maka nilai kuat tekan bebas akan meningkat.

Article Details

Section
Articles

References

ASTM International. (1997). Standard classification of peat samples by laboratory testing (ASTM D4427-92).

Badan Standardisasi Nasional. (2008). Cara uji berat jenis tanah (SNI 1964:2008.)

Badan Standardisasi Nasional. (2012). Metode uji kuat tekan-bebas tanah kohesif (SNI 3638:2012).

Braja, M. D. (1995). Mekanika tanah (prinsip-prinsip rekayasa geoteknik). Erlangga.

Consoli, N. C., Bassani, M. A., & Festugato, L. (2010). Effect of fiber-reinforcement on the strength of cemented soils. Geotextiles and Geomembranes, 28(4), 344–351. https://doi.org/10.1016/j.geotexmem.2010.01.005

Darwis, H. (2017). Dasar-dasar teknik perbaikan tanah. Pustaka AQ.

Elendra, & Prihatiningsih, A. (2019). Analisis tanah ekspansif dengan perbaikan semen putih dan semen hitam menggunakan UCT. Jurnal Mitra Teknik Sipil, 2(3), 53–59. https://doi.org/10.24912/jmts.v2i3.5781

Gui, Y., Zhang, Q., Qin, X., & Wang, J. (2021). Influence of organic matter content on engineering properties of clays. Advances in Civil Engineering, 2021, 6654121. https://doi.org/10.1155/2021/6654121

Manuamorn, O. P., & Raina, L. (2020). Improving governance of indonesia's peatlands and other lowland ecosystems. World Bank. https://www.sidalc.net/search/Record/dig-okr-1098634071/Description

Sentosa, G. S., Prihatiningsih, A., & Kosasih, D. (2018). Perilaku kuat uji desak bebas tanah Gunung Sarik (SumBar) yang dipadatkan dan direndam di laboratorium. Jurnal Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2(1), 305–311. https://doi.org/10.24912/jmstkik.v2i1.1709