ANALISIS KUAT GESER TANAH CLAY SHALE YANG TERENDAM DAN TIDAK TERENDAM DENGAN UNCONFINED COMPRESSION TEST

Main Article Content

Hans Tantra
Aniek Prihatiningsih

Abstract

Tanah di Indonesia terdiri dari berbagai macam jenis dan karakteristik yang berbeda–beda. Sehingga di setiap proses konstruksi, kita perlu mengidentifikasi terlebih dahulu jenis dan karakteristik tanah apa yang menjadi dasar konstruksi tersebut dibangun. Salah satu jenis tanah yang ada di Indonesia yang sering menyebabkan masalah selama pembangunan, yaitu tanah clay shale. Tanah clay shale memiliki karakteristik mudah mengalami pelapukan tanah jika terus menerus terekspos dengan udara, pelapukan tanah dapat mengakibatkan penurunan kuat geser tanah yang dapat menyebabkan terjadinya longsor di daerah konstruksi bangunan. Melalui tes unconfined compression test kita dapat memperoleh nilai kuat tekan dan kuat geser. Dalam penelitian ini, lokasi sampel yang akan di uji berasal dari Jl.Babakan Sirkuit Tangkil, Citereup, Bogor, Indonesia. Pengetasan unconfined compression test akan dilakukan pada laboratorium tanah Universitas Tarumanagara. Untuk sampel yang akan diuji terdiri dari dua kondisi sampel dengan keadaaan berbeda. Sampel akan diuji dalam kondisi rendam dan tidak rendam dengan masing–masing durasi sampel di rendam dan tidak rendam selama 0 minggu, 1 minggu, 3 minggu, 5 minggu, dan 7 minggu. Hasil penelitian menunjukkan nilai kuat tekan terbesar pada sampel yang tidak di rendam berada pada durasi 5 minggu pendiaman sebesar 1133.2275 kN/m2 dan mulai menurun pada sampel dengan durasi 7 minggu. Untuk sampel dengan kondisi terendam, kuat tekan terbesar berada pada sampel 1 minggu perendaman dengan nilai sebesar 11.635 kN/m2 dan nilai kuat tekan mulai menurun pada sampel dengan durasi 3 minggu rendaman. Nilai kohesi pada percobaan ini berbanding lurus dengan nilai kuat tekan sehingga untuk sampel tidak rendam, nilai kohesi terbesar berada pada kondisi pendiaman 5 minggu dan untuk sampel rendam nilai kohesi terbesar berada pada kondisi perendaman 1 minggu.

Article Details

Section
Articles