PERBANDINGAN SLAB DENGAN DROP PANEL DAN SLAB DENGAN BALOK DITINJAU DARI VOLUME BETON DAN BIAYA
Main Article Content
Abstract
Pembangunan gedung bertingkat yang terjadi dihampir seluruh kota di Indonesia, berdampak pada peningkatan kebutuhan material konstruksi. Salah satu penggunaan material konstruksi yang paling banyak dibutuhkan adalah beton. Penggunaan material beton pada bangunan tinggi salah satunya ada di elemen struktur slab atau pelat lantai. Ada dua teknik dalam sistem konstruksi slab yaitu slab dengan drop panel dan slab dengan balok. Slab dengan Drop panel merupakan jenis pelat dua arah tanpa balok yang langsung menumpu pada kolom dan pada daerah sambungan slab dengan kolom diberi perkuatan berupa drop panel. Slab dengan drop panel memiliki kelebihan dalam mengurangi ketinggian struktur dan mempersingkat waktu pengerjaan konstruksi, adapun kekurangannya adalah flat slab membutuhkan pelat yang lebih tebal dari pelat konvensional biasa, untuk mengatasi lendutan dan punching shear. Dalam penelitian ini, suatu struktur beton bertulang basement parkir 7 lantai akan ditinjau volume penggunaan material betonnya dengan 2 pembanding, yaitu slab dengan drop panel dan slab dengan balok. Dalam perhitungan digunakan peraturan SNI 03-2847-2013 dan ACI 318-05 untuk menentukan dimensi pelat lantai dan balok. Hasil penelitian menunjukkan volume penggunaan material beton pada tipe slab dengan drop panel sebesar 31268.55952 m3 sementara tipe slab dengan balok sebesar 29244.93 m3. Dan selisih biaya dari kedua tipe pelat tersebut sebesar Rp. 1.902.211.749,-
Article Details
Section
Articles
This work is licensed under Jurnal Mitra Teknik Sipil (JMTS) Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.