ANALISIS PENGGUNAAN POLIAMIDA PADA RPC UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN TERHADAP TEMPERATUR
Main Article Content
Abstract
Concrete is a very important material to be applied in the world of construction, especially in Indonesia. An idea that can be useful for making normal concrete is to use additional materials in the form of polyamide. By adding polyamide to concrete, it is hoped that it can make the concrete resistant to high temperatures. The experiment carried out in this research was to burn concrete that had been mixed with polyamide with a polyamide content percentage of 0%, 0.02%, 0.04% and 0.06% of the cement. Compressive testing and flexural testing were also carried out in this research. The test sample treatment was carried out using the evaporation technique. Experimental results show that the use of polyamide fiber can help prevent spalling in concrete. Using too much polyamide fiber can cause a decrease in the strength value of the concrete. The optimal use of fiber in this research was 0.04% because it obtained the highest strength value.
Abstrak
Beton merupakan suatu material yang sangat penting untuk diaplikasikan dalam dunia konstruksi terutama Indonesia. Suatu ide yang dapat bermanfaat untuk membuat beton normal adalah dengan menggunakan bahan tambahan berupa Poliamida. Dengan ditambahkannya poliamida pada pembuatan beton maka diharapkan dapat membuat beton tersebut tahan terhadap temperatur yang tinggi. Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan membakar beton yang telah tercampur oleh poliamida dengan persentase kandungan poliamida sebesar 0%, 0,02%, 0,04%, dan 0,06% dari semen. Pengujian tekan dan pengujian lentur juga dilakukan pada penelitian ini. Perawatan sampel penguji dilakukan dengan Teknik penguapan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penggunaan serat poliamida dapat membantu mencegah terjadinya spalling pada beton. Penggunaan serat poliamida yang terlalu banyak dapat menyebabkan penurunan nilai kekuatan dari beton. Penggunaan serat paling optimal dalam penelitian ini adalah sebanyak 0,04% karena memperoleh nilai kekuatan yang paling tinggi.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under Jurnal Mitra Teknik Sipil (JMTS) Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.References
Ahmad, I. A., Taufieq , N. A., & Aras, A. H. (2009). Analisis pengaruh temperatur terhadap kuat tekan beton. Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasan Sipil, 16(2), 63-70.
Bentur, A., & Mindess, S. (1990). Fibre reinforced cementitious composites. ELSEVIER APPLIED SCIENCE.
Chadli, M., Tebbal, N., & Mellas, M. (2021). High temperature impact on reactive powder concrete behavior and microstructure. Construction and Building Materials, 300(8), 478-485.
Hiremath, P. N., & Yaragal, S. C. (2018). Performance concrete reactive powder reinforced polypolyropelena and polyester fiber at high temperature. Construction and Building Materials, 169(6), 499-512.
Kushartomo, W., & Ivan, R. (2017). Pengaruh serat kaca pada kekuatan kompresif, lentur dan pemisahan serbuk reaktif konkret. MATEC Web of Conferences, 138(03010), 1-6.
Kushartomo, W., & Supiono, C. W. (2014). Pengaruh copper slag terhadap sifat mekanis reactive powder concrete. Jurnal Kajian Teknologi, 10(3), 176-182.
Parveen, S., Rana, S., & Fanguerio, R. (2013). A review on nanomaterial dispersion, microstructure and mechanical properties of carbon nanotube and nanofiber based cement composites. Journal of Nanomaterials, 2013(710175), 1-19.
Sutandi, A., & Kushartomo, W. (2019). Pengaruh ukuran butiran maksimum terhadap kuat tekan reactive powder concrete. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran, dan Ilmu Kesehatan, 3(1), 161-170.
Ju, Y., Liu, J., Liu, H., Tian, K., & Ge, Z. (2016). On the thermal spalling mechanism of reactive powder concrete exposed to high temperature: numerical and experimental studies. International Journal of Heat and Mass Transfer, 98(12), 493-507.