STUDI KASUS OPTIMASI BIAYA PROYEK BANGUNAN GREEN BUILDING DENGAN METODE VALUE ENGINEERING

Main Article Content

Aurelia Clarissa
Basuki Anondho

Abstract

Green Building is a building concept planning that aims to minimize greenhouse gas emissions and energy use in buildings. The concept of green building is an effort or solution to the global warming problem faced today. In realizing this goal, the selection of the right material needs to be done, especially the building facade material. By using appropriate materials has an important role in implementing the concept of green building. However, one of the obstacles to building with this concept is the high cost of construction compared to conventional buildings. This research aims to optimize costs on influential work using the Value Engineering method. The Value Engineering method used is divided into 6 stages, namely, the information stage, function analysis, creativity, evaluation, development, and recommendations. However, the concept of value engineering is inversely proportional to green building so this research is to optimize costs by paying attention to green building functions. The results of this study obtained the best alternative that can be used through the Decission Multicriteria Matrix (DCM) method.


Abstrak


Green Building merupakan perencanaan konsep bangunan yang bertujuan untuk meminimalkan emisi gas rumah kaca dan penggunaan energi dalam bangunan. Konsep bangunan green building menjadi upaya atau solusi dari permasalahan global warming yang sedang dihadapi pada masa sekarang.Dalam mewujudkan tujuan tersebut, pemilihan material yang tepat perlu untuk dilakukan, terutama material fasad bangunan. Pemilihan material yang sesuai menjadi peranan penting dalam menerapkan konsep green building. Meskipun demikian, salah satu kendala pembangunan dengan konsep ini adalah tingginya biaya. pembangunan dibandingkan bangunan konvensional. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengoptimasi biaya pada pekerjaan yang berpengaruh dengan menggunakan metode Value Engineering. Metode Value Engineering yang digunakan terbagi menjadi 6 tahapan yaitu, tahapan informasi, analisis fungsi, kreatifitas, evaluasi, pengembangan, dan rekomendasi. Konsep pada metode value engineering berbanding terbalik dengan green building sehingga penelitian ini dapat mengoptimasi biaya dengan memperhatikan fungsi green building. Hasil dari penelitian ini memperoleh alternatif terbaik yang dapat digunakan melalui metode Decission Multicriteria Matrix (DCM).

Article Details

Section
Articles

References

Amran, Y. (2013). Green Construction (Green Building) Gerakan Ramah Lingkungan dalam mendukung Gerakan Pengembangan Kota Hijau. Jurnal TAPAK, 2(2): 77-85

Anondho, B. (2023). Laporan value engineering spam regional Sumatera Barat. Jakarta:PUPR

Ansori, A., dan Wahyudin, D. (2020). Upaya Penurunan Emisi GRK Melalui Green Building. Jurnal Reformasi Administrasi: Jurnal Ilmiah, 7(1), 1–8.

Ayuningtyas, P. A., Saladin, A., Utomo, H., dan Topan, M. A. (2021). Penggunaan Material Ramah Lingkungan Berstandar Greenship pada Bangunan Community Center Universitas Indonesia. Jurnal Penelitian Dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti, 18(2), 85–91.

Berawi, M. A. (2014). Aplikasi Value Engineering Pada Industri Konstruksi Bangunan Gedung (Edisi 14). Jakarta: Universitas Indonesia.

Dell’Isola, A. (1997). Value Engineering: Practical Applications.for Design, Construction, Maintenace & Operation. Kingston: RS Means Company Inc.

Dwaikat, L. N., & Ali, K. N. (2016). Green buildings cost premium: A review of empirical evidence.Journal Energy and Buildings, 110(1), 396-403.

Fahmi, M. M., dan Mutia, F. (2022). Optimasi Penggunaan Fasad Berdasarkan Energi dalam Proses Perancangan Gedung Perkantoran di Surabaya. Jurnal Inersia, 18(1), 62–71.

GBCI. (2023). Green Building.https://gbcindonesia.org. (Diakses pada 9 Agustus 2023).

Guantio, R. R., dan Pribadi, S. B. (2020). Pengaruh Fasad Terhadap Pengehematan Energi Pada High Rise. Jurnal Imaji, 9(5), 521–530.

Hwang, B.-G., Zhu, L., dan Ming, J. T. T. (2017). Factors Affecting Productivity in Green Building Construction Projects: The Case of Singapore. Journal of Management and Engineering, 33(3), 1-12.

Indonesia. (2002). Peraturan undang-undang Nomor 28 Tahun 2002. Jakarta:

Indonesia. (2005). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005.

Jyoti Gogoi, B. (2018). Green Building Features and Factors Affecting the Consumer Choice for Green Building Recommendation. International Journal of Civil Engineering and Technology, 9(6), 127–136.

Kadek, B. W., Kumara, I., dan Sari Hartati, R. (2021). Studi Literatur Perkembangan Green Building Di Indonesia. Jurnal Spektrum, 8(2), 37-47.

Kementrian Ekonomi. (2022, 25 April). Green Economy Mendorong Terciptanya Pembangunan Ekonomi .https://ekon.go.id/publikasi/detail/4024/green-economy-mendorong-terciptanya-pembangunan-ekonomi-yang-inklusif-dan-berkelanjutan. (Diakses pada 11 Agustus 2023).

Mayhoub, M. M. G., El Sayad, Z. M. T., Ali, A. A. M., dan Ibrahim, M. G. (2021). Assessment of green building materials attributes to achieve sustainable building facades using ahp. Journal of Buildings, 11(10), 474–506.

Miraj, P., Berawi, M. A., & Utami, S. R. (2021). Economic feasibility of green office building: combining life cycle cost analysis and cost–benefit evaluation. Journal of Building Research and Information, 49(2), 624-638.

Natalia, Z. (2021). Penerapan Green Building Sebagai Pencapaian Sustainable Architecture Pada Pasar Badung Bali. Jurnal Seni Dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain, 2(1), 127–135.

Neyestani, B. (2017). A Review on Sustainable Building (Green Building). Journal of SRSN Electronic, 6(1), 451–459.

Patel, P., dan Patel, A. (2021). Use of sustainable green materials in construction of green buildings for sustainable development. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 785(1), 1–10.

Rachmayanti, S., dan Roesli, C. (2014). Green Design Dalam Desain Interior Dan Arsitektur. Jurnal Humaniora, 5(9), 930–939.

Rehm, M., & Ade, R. (2013). Construction costs comparison between green and conventional office buildings. Journal of Building Research and Information, 41(2),198–208.

Sheth, K. N. (2016). Sustainable building materials used in green buildings. 9th International Conference on Engineering and Business Education, 43(4),135–143.

Sheweka, S. M., dan Mohamed, N. M. (2012). Green facades as a new sustainable approach towards climate change. Energy Procedia, 18, 507–520.

Sitanggang, Y. (2020). Green Building dan Green Architecture. Jurnal Komunikasi Visual, 12(2): 24–33.

Sudarwani, M. M. (2012). Penerapan Green Architecture dan green building sebagai upaya pencapaiana sustainable architecture. Engineering, 10(24), 100–119.

Wang, W., Zmeureanu, R., dan Rivard, H. (2004). Applying multi-objective genetic algorithms in green building design optimization.Journal of Building dan environment, 40, 1512-1525.

Weerasinghe, A. S., Ramachandra, T., & Rotimi, J. O. B. (2021). Comparative life-cycle cost (LCC) study of green and traditional industrial buildings in Sri Lanka. Journal of Energy and Building, 234,732-742.

Xie, H., Clements-Croome, D., dan Wang, Q. (2017). Move beyond green building: A focus on healthy, comfortable, sustainable and aesthetical architecture. Intelligent Buildings International, 9(2), 88–96.

Yas, Z., dan Jaafer, K. (2020). Factors influencing the spread of green building projects in the UAE. Journal of Building Engineering, 27, 894-911.