ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN GROUND ANCHOR DENGAN TIANG BOR PADA FONDASI RAFT DALAM MENAHAN BEBAN TARIK

Main Article Content

Victor Richard Lee
Alfred Jonathan Susilo

Abstract

Tensile loads can occur due to various factors, one of which is due to earthquakes and wind. The tensile load acting on the building will be resisted by foundations such as ground anchors and bored pile. In this study, an analysis was carried out to design the tensile bearing capacity of ground anchors and bored pile as a barrier to tensile forces on buildings. The load used in designing ground anchors and bored pile is the reaction of a 33-story building. The analysis is carried out on the bearing capacity of the ground anchor with bored pile that will be installed on the raft foundation according to the position of the column point. The result of the analysis is a design comparison between ground anchor and bored pile in terms of dimension and bearing capacity. The analysis found that bored piles require a shallower soil depth than ground anchors to achieve bearing capacity according to the building's tensile reaction. However, in terms of the components in the ground anchor that contribute to the tensile bearing capacity, the ground anchor is superior in terms of tensile capacity per depth to bored pile.


Abstrak


Beban tarik dapat terjadi akibat berbagai faktor, salah satunya akibat gempa dan angin. Beban tarik yang bekerja pada bangunan akan ditahan oleh fondasi seperti ground anchor dan tiang bor. Pada penelitian ini, dilakukan analisis untuk mendesain daya dukung tarik ground anchor maupun tiang bor sebagai penahan gaya tarik pada bangunan. Beban yang digunakan dalam mendesain ground anchor dan tiang bor adalah reaksi dari bangunan 33 lantai. Kondisi muka air tanah pada lokasi bangunan berada pada permukaan tanah karena terletak di pinggir pantai. Analisis dilakukan terhadap daya dukung ground anchor dengan tiang bor yang akan dipasangkan pada fondasi raft sesuai dengan posisi titik kolom. Hasil analisis merupakan perbandingan desain antara ground anchor dengan tiang bor secara dimensi dan daya dukung. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa tiang bor membutuhkan kedalaman tanah yang lebih dangkal daripada ground anchor untuk mencapai daya dukung sesuai reaksi tarik bangunan. Namun secara komponen pada ground anchor yang berkontribusi kepada daya dukung tarik, ground anchor lebih unggul secara kapasitas tarik per kedalaman daripada tiang bor.

Article Details

Section
Articles

References

Badan Standardisasi Nasional. (2017). Persyaratan perancangan geoteknik (SNI 8460:2017).

Bowles, J. E. (1997). Foundation analysis and design (Edisi ke 5). The McGraw-Hill Companies.

Choi, S. W., Lee, J., Kim, J. M., & Park, H. S. (2013). Design and application of field sensing system for ground anchors in slopes. Sensors, 13(3), 3739-3752. https://doi.org/10.3390/s130303739

Das, B. M. (2011). Principles of foundation engineering. Cengage Learning.

Hutabarat, L. E. (2001). Prediksi kapasitas tarik pondasi tiang pancang berdasarkan uji pembebanan tarik di lapangan (studi kasus di Surabaya). Jurnal EMAS: Sains dan Teknologi, 25, 59-69. http://repository.uki.ac.id/id/eprint/898

Sabatini, P. J., Pass, D. G., & Bachus, R. C. (1999). Geotechnical engineering circular No. 4: Ground anchors and anchored systems (FHWA-IF-99-015).

Susanto, M. M., & Susilo, A. J. (2022). Perencanaan sistem penunjang untuk mengatasi penambahan deformasi dinding diafragma pada proyek galian basemen. JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil, 5(4), 751-766. doi:https://doi.org/10.24912/jmts.v5i4.20292

Terenggana, A. N. (2014). Analisa perhitungan pile-raft foundation pada proyek The 18 Office Park Jakarta. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, 2(3), 583-591.