ANALISIS PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS JAM KERJA LEMBUR DAN JAM KERJA NORMAL PADA PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA HAJI PONTIANAK

Main Article Content

Kevin Andrea Kunjono Putra
Lusiana Lusiana
Rafie

Abstract

In construction projects, unexpected plan changes often necessitate acceleration through the addition of overtime work hours. This study examines productivity comparisons between regular and overtime work hours using the work sampling method with direct field observations. For floor slab reinforcement, the productivity during regular work hours for skilled workers was 45.79 kg/hour/person, while during overtime, it increased to 74.06 kg/hour/person. On average, skilled worker productivity during overtime was 65% higher. Assistant workers exhibited a regular work hour productivity of 30.60 kg/hour/person and 48.56 kg/hour/person during overtime, resulting in a 64% average productivity increase during overtime. During lightweight brick wall installation, skilled workers achieved a regular work hour productivity of 1.41 m²/hour/person, which increased to 1.78 m²/hour/person during overtime, reflecting a 32% average productivity increase. Assistant workers displayed a regular work hour productivity of 1.37 m²/hour/person and 1.61 m²/hour/person during overtime, with an average productivity increase of 22% during overtime. T-tests indicate significant differences in skilled and assistant worker productivity for floor slab reinforcement and significant differences for skilled worker productivity during lightweight brick wall installation. No significant productivity differences were found for other job positions.


Abstrak 


Dalam proyek, terdapat kemungkinan perubahan rencana tak terduga sehingga mendorong perlunya percepatan melalui penambahan jam kerja lembur. Penelitian ini menganalisis perbandingan produktivitas antara jam kerja normal dan lembur menggunakan metode work sampling dengan pengamatan secara langsung di lapangan. Pada pembesian pelat lantai, produktivitas jam kerja normal tukang, adalah 45,79 kg/jam/orang dan 74,06 kg/jam/orang pada jam kerja lembur, rata-rata perbandingan produktivitas tukang adalah 65% lebih tinggi pada jam kerja lembur. Untuk pembantu tukang, produktivitas jam kerja normal adalah 30,60 kg/jam/orang dan 48,56 kg/jam/orang pada jam kerja lembur, rata-rata perbandingan produktivitasnya adalah 64% lebih tinggi pada jam kerja lembur. Pada pemasangan dinding bata ringan, produktivitas jam kerja normal tukang, adalah 1,41 m2/jam/orang dan 1,78 m2/jam/orang pada jam kerja lembur, rata-rata perbandingan produktivitas tukang adalah 32% lebih tinggi pada jam kerja lembur. Untuk pembantu tukang, produktivitas jam kerja normal adalah 1,37 m2/jam/orang dan 1,61 m2/jam/orang pada jam kerja lembur, rata-rata perbandingan produktivitasnya adalah 22% lebih tinggi pada jam kerja lembur. Hasil uji-t menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada nilai produktivitas tukang dan pembantu tukang pada pekerjaan pembesian pelat lantai. Serta terdapat perbedaan signifikan nilai produktivitas tukang pada pekerjaan pemasangan dinding bata ringan. Pada posisi pekerjaan lainnya tidak ada perbedaan produktivitas yang signifikan.

Article Details

Section
Articles

References

Republik Indonesia. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor 102 tahun 2004 tentang waktu kerja lembur dan upah kerja lembur.

Soeprajogo, M. P., & Ratnaningsih, N. (2020). Perbandingan Dua Rata-Rata: Uji-T. Unit Oftalmologi Komunitas, Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo, Universitas Padjadjaran.

Republik Indonesia. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor: 10 /SE/M/2022 tentang panduan operasional tertib penyelenggaraan keselamatan konstruksi di kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

Nuryadi, S., Astuti, T. D., Utami, E. S., & Budiantara, M. (2017). Dasar-dasar statistik penelitian. SIBUKU MEDIA. Yogyakarta.

Kopelman, R. E. (1986). Managing productivity in organizations: a practical, people-oriented perspective. McGraw-Hill Book Co.

Thomas, H. R., & Raynar, K. A. (1997). Scheduled overtime and labor productivity: Quantitative analysis. Journal of construction engineering and management, 123(2), 181-188.

Ervianto, W. I. (2002). Manajemen proyek konstruksi. ANDI Yogyakarta.