FAKTOR – FAKTOR PENGHAMBAT PROYEK FLYOVER GRAND WISATA
Main Article Content
Abstract
Project management is the most important thing in a series of stages of implementing a project. First stage is analyzing and observing, second: initial preparation, third: map of planning, fourth: implementation, and the last one is evaluation towards the whole process. The cost overruns can be caused from the desain changes which causes the construction delay and exceeding the deadline, as took place in the flyover construction of Grand Wisata Bekasi. This leads to the requirement of the review of the factors which caused the delay in the execution and during the construction stage. According to the observation during an internship, it was found that the communication is the main factor which had caused the delay. Poor communication on a project results in losses for the project owner due to non-fulfillment of implementation targets. From the contractor's side, the losses obtained are cost overruns. In addition, communities around the project also experience losses in the form of prolonged air and noise pollution due to delayed construction work.
Abstrak
Manajemen proyek adalah suatu hal terpenting dalam rangkaian tahapan melaksanakan suatu proyek. Tahap pertama: menganalisis dan mempelajari, tahap kedua: persiapan awal, tahap ketiga: pemetaan rencana, tahap keempat: pelaksanaan, dan tahap yang terakhir: evaluasi kerja dari seluruh proses pelaksanaan. Anggaran yang membengkak diakibatkan oleh perubahan desain perencanaan yang selanjutnya mengakibatkan keterlambatan waktu atau melewati deadline, seperti yang terjadi pada proyek pembangunan flyover Grand Wisata Bekasi. Hal ini menjadikan perlunya ditinjau kembali akan faktor apa saja yang menjadi menjadi hambatan dalam pelaksanaan proyek dan pada saat pelaksanaan pembangunan. Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan magang pada proyek, ditemukan faktor komunikasi sebagai faktor utama yang menyebabkan terjadinya keterlambatan. Padahal komunikasi yang efektif dapat mempercepat/menyelesaikan masalah/hambatan yang ada di proyek. Komunikasi yang buruk pada proyek mengakibatkan kerugian pada pemilik proyek karena tidak dipenuhinya target pelaksanaan. Dari sisi kontraktor, kerugian yang diperoleh yaitu pembengkakan biaya. Sebagai tambahan, masyarakat sekitar proyek juga mengalami kerugian berupa polusi udara dan kebisingan yang berkepanjangan akibat pekerjaan konstruksi yang molor.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under Jurnal Mitra Teknik Sipil (JMTS) Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.References
Husen. A. (2009). Manajemen Proyek. Yogyakarta.
Ibrahim, O.A., Mohammed, I.A., & Varouq, I.F. (2020). Materials management on construction sites using RFID technique. International Journal of Scientific & Technology Research, 9(4), 1575-1581.
Ismael, I. (2013). Keterlambatan proyek konstruksi gedung, faktor penyebab dan tindakan pencegahannya. Jurnal Momentum. https://ejournal.itp.ac.id/index.php/momentum/article/view/25
Kerzner, H. (2010). Project management: A systems approach to planning, scheduling, and controlling. New Jersey: John Wiley & Sons.
Proboyo, B. (1999). Keterlambatan waktu pelaksanaan proyek klasifikasi dan peringkat dari penyebab-penyebabnya. Civil Engineering Dimension, 1(1), 46-58.
Santoso, B. (2003). Manajemen proyek: Konsep & Implementasi. Yogyakarta.
Maharesi, 2002. Pengendalian biaya dan waktu menggunakan Metode Konsep Nilai Hasil: Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah. [Skripsi, Universitas Diponegoro]. Repositori UNDIP. http://eprints.undip.ac.id/34364/
Saputra, R. Y. (2017). Analisa faktor penyebab keterlambatan penyelesaian proyek pembangunan Mall ABC [Tesis Master, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya]. Repositori ITS.
Simanjuntak, I. J., Siagian, R. T., Prasetyo, R., Rozak, N. F., & Purba, H. H. (2022). Manajemen risiko pada proyek konstruksi jembatan kajian literatur sistematis. Jurnal Teknologi Dan Manajemen, 20(1), 59–76.
Yulienda, E. (2021). Manajemen risiko pelaksanaan proyek konstruksi dengan Metode Severity Index (Studi Kasus Proyek EPC Relocation Flare Bpp II dan New Flare). [Skripsi Sarjana, Institut Teknologi Kalimantan]. Repositori ITK. http://repository.itk.ac.id/id/eprint/17379