ANALISIS PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING PADA PROYEK PT X DI JAKARTA

Main Article Content

Gerald Dennis Joseph Retor
Fuk Jin Oei

Abstract

Project development often encounters obstacles that cause delays in project activities that have previously been planned in the scheduling process. The purpose of this study is to determine the duration of project completion time on the PT X Project in Jakarta using the crashing method of adding overtime hours and labor at an optimal cost, and to compare which method has the shortest duration of completion time at an optimal cost. From the calculation of the acceleration of project time and cost, it can be compared to the acceleration of adding 4 hours of work (overtime) with a reduction in duration of 40 days where the project completion time of the project which was originally 515.5 days became 475.5 days and the total cost of normal work which amounted to Rp 9,560,710,930 became Rp 9,857,229. 805 or an increase of 3.101% from the total cost of the normal project, while with the addition of labor with a reduction in duration of 50 days where the project completion time of the project becomes 465.5 days and the total cost of normal work which amounts to Rp 9,560,710,930 to Rp 9,651,997,862 or an increase of 0.954% from the total cost of the normal project. Based on the results of the sensitivity analysis of crashing with the addition of working hours and overtime, it is found that crashing with the addition of labor is better in terms of time and cost.


Abstrak


Pembangunan proyek sering dijumpai kendala yang menyebabkan terjadinya keterlambatan aktivitas proyek yang sebelumnya telah direncanakan dalam proses penjadwalan (scheduling). Tujuan penelitian ini ialah untuk menentukan durasi waktu penyelesaian proyek pada Proyek PT X di Jakarta menggunakan metode crashing penambahan jam lembur dan tenaga kerja dengan biaya yang optimal, dan untuk membandingkan metode mana yang memiliki durasi waktu penyelesaian terpendek dengan biaya yang optimal. Dari perhitungan percepatan waktu dan biaya proyek dapat dibandingkan percepatan penambahan 4 jam kerja (lembur) dengan pengurangan durasi 40 hari dimana waktu penyelesaian proyek proyek yang awalnya 515,5 hari menjadi 475,5 hari  dan total biaya pekerjaan normal yang jumlahnya sebesar Rp 9.560.710.930  menjadi Rp  9.857.229.805 atau naik 3,101% dari total biaya proyek normal, sedangkan dengan penambahan tenaga kerja dengan pengurangan durasi 50 hari dimana waktu penyelesaian proyek proyek menjadi 465,5 hari  dan total biaya pekerjaan normal yang jumlahnya sebesar Rp 9.560.710.930  menjadi Rp 9.651.997.862 atau naik  0.954% dari total biaya proyek normal. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas dari crashing dengan penambahan jam kerja dan lembur didapat bahwa crashing dengan penambahan tenaga kerja lebih baik dalam segi waktu dan biaya.

Article Details

Section
Articles

References

Badan Pusat Statistik. (2022). Publikasi: Indikator Konstruksi, Triwulan II-2022. Retrieved from BADAN PUSAT STATISTIK https://www.bps.go.id/publication/2022/11/22/a11169cf7e4e862420c16930/indikator-konstruksi-triwulan-ii-2022.html

Ervianto, W. I. (2002). Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Giarti, L., Nuh, S. M., & Indrayadi, M. Analisa Waktu Dan Biaya Konstruksi Pada Pembangunan Gedung Asrama Lpmp Tahap II Pontianak. JeLAST: Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang, 9(2), 1-6.

Nurdiana, A. (2015). Analisis biaya tidak langsung pada proyek pembangunan best western star hotel & star apartement semarang. Teknik, 36(2), 105-109.

PMBOK Guide. (2021). A Guide To The Project Management Body Of Knowledge. Project Management Institute, 105-109.

Saputra, N., Handayani, E., & Dwiretnani, A. (2021). Analisa Penjadwalan Proyek dengan Metode Critical Path Method (CPM) Studi Kasus Pembangunan Gedung Rawat Inap RSUD Abdul Manap Kota Jambi. Jurnal Talenta Sipil, 4(1), 44-52.

Sudarsana, D. (2008). Pengendalian Biaya Dan Jadwal Terpadu Pada Proyek Konstruksi. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil. 12(2), 117-125.