ANALISIS PELAYANAN TERHADAP MRT JAKARTA FASE 1 SEBAGAI ACUAN PADA PEMBANGUNAN FASE 2A

Main Article Content

Nicko susanto

Abstract

ABSTRACT


Public transportation is one way to reduce Jakarta congestion which is a problem in the capital city. According to INRIX, Indonesia is the number one most congested city in Indonesia and ranks 16th in the world as the most congested city. Mass Rapid Transit is public transportation that can be an alternative to reduce congestion if its users increase and develop. If it continues to be developed and managed properly, the MRT will become the main public transportation that can be used by various groups. To ensure comfort, the government continues to improve good services in order to increase MRT public transportation users. A service system according to spm. Thus public transportation will have adequate minimum service standards so as to satisfy its users. The Phase 1 MRT development project has begun to be completed and is operating with the HI Roundabout - Lebak Bulus route. The government is again trying to increase the construction of the MRT by continuing the development of development to phase 2A, namely the Thamrin - Kota Tua route. Services in phase 1 that are already running will be a benchmark for developing services in phase 2.


 


Keywords: Mass Rapid Transit, MRT Service Improvement, MRT Development Plan, Phase 1, Phase 2A


ABSTRAK  


Transportasi umum adalah salah satu cara guna mengurangi kemacetan Jakarta yang menjadi masalah di  Jakarta.Menurut INRIX Indonesia menjadi kota nomor satu termacet di Indonesia dan peringkat 16 di dunia sebagai kota termacet. Mass Rapid Transit adalah transportasi umum yang bisa menjadi alternatif untuk mengurangi kemacetan jika penggunanya semakin meningkat dan berkembang. Apabila terus dikembangkan dan dikelola dengan baik MRT akan menjadi transportasi umum utama yang dapat digunakan berbagai kalangan. Untuk menjamin kenyamanan pemerintah terus meningkatkan pelayanan yang baik guna meningkatkan pengguna transportasi umum MRT. Salah satu upaya yang dibuat adalah menerapkan sistem pelayanan sesuai spm. Dengan demikian transportasi umum akan memiliki standar pelayanan minimum yang memadai sehingga memuaskan penggunanya. Proyek pembangunan MRT Fase 1 sudah mulai selesai dan beroperasi dengan rute Bundaran HI – Lebak Bulus . Pemerintah kembali berupaya meningkatkan pembangunan MRT dengan melanjutkan pengembangan pembangunan ke fase 2A yaitu dengan rute Thamrin – Kota Tua. Pelayanan pada fase 1 yang sudah berjalan akan menjadi tolak ukur untuk mengembangkan pelayanan pada fase 2.


Kata kunci: Mass Rapid Transit, Peningkatan Pelayanan MRT , Rencana Pengembangan MRT , Fase 1 , Fase 2A

Article Details

Section
Articles

References

Tamin, O.Z. (1997). Perencanaans dan Pemodelans Transportasi. Penerbits: ITB: Bandung.

Chairunnisa, Y., & Rachmawati, R. (t.t.). KAJIAN PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN PELAYANAN TRANSPORTASI PUBLIK DI KOTA BEKASI. 9.

Indonesia. Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Moda Raya Terpadu/ Mass Rapid Transit dan Lintas Raya Terpadu/ Light Rail Transit. Pergub No. 95 Tahun 2019.

Menteri Perhubungan Indonesia. Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api. Nomor PM 63 Tahun 2019.

“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian”. Jakarta: Dinas Perhubungan Republik Indonesia

___________, 2011. “Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional”. Jakarta: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

___________, 2009. “Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Kereta Api”. Jakarta: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

___________, 2019. “Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 95 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang Dengan Moda Raya Terpadu/Mass Rapid Transit dan Lintas Raya Terpadu/Light Rail Transit”. Jakarta: Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

___________, 2009. “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan”. Jakarta: Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Kamaludin, Rustin. 1986. Ekonomi Transportasi, Jakarta: Penerbit Ghalia. Indonesia.

Arikunto, S. (1999). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program. IBM SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit.

Herawati, L. (2016). Uji Normalitas Data Kesehatan Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Poltekkes Jogja Press. Hidayah.