POTENSI EKSPANSIF PADA TANAH RESIDUAL DENGAN ATTERBERG LIMIT DAN X-RAY DIFFRACTION TEST UNTUK WILAYAH JAKARTA DAN SEKITARNYA
Main Article Content
Abstract
Tanah residual adalah tanah yang mengalami perubahan secara fisika dan kimia serta pengendapan pada tempat aslinya. Tanah ini kerap dikaitkan dengan potensi ekspansif yang dapat menyebabkan kerugian besar terutama pada infrastruktur di Indonesia. Sifat ekspansif perlu diantisipasi dengan pengujian tanah sebelumnya. Pengujian Atterberg Limit serta X-Ray Diffraction, menghasilkan nilai indeks plastisitas dan kandungan mineral yang dapat digunakan sebagai acuan analisa potensi ekspansif pada tanah. Pada penelitian ini pengujian dilakukan untuk mengetahui potensi ekspansif pada tanah residual di Jakarta dan sekitarnya, juga untuk mengetahui korelasi padanan antara nilai indeks plastisitas dengan kandungan mineral montmorillonite. Hasilnya dijumpai sampel dengan nilai indeks plastisitas yang tinggi tanpa mineral montmorillonite di dalamnya, sebaliknya dengan keberadaan kaolinite yang terdapat pada sampel dengan nilai IP yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan nilai indeks plastisitas yang tinggi tidak selalu bersamaan dengan kehadiran mineral montmorillonite. Selain itu, mineral kaolinite yang kerap dikaitkan dengan keberadaan potensi ekspansif sesungguhnya bukanlah mineral penyebab ekspansif. Kaolinite hanya dapat menjadi indikator nilai indeks plastisitas yang tinggi, namun bukan sebagai acuan sifat ekspansif, melainkan montmorillonite memiliki nilai aktivitas tinggi. Sebagai contoh diberikan analisa runtuhnya struktur pada salah satu underpass Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang. Kerusakan struktur akibat sifat ekspansif, dan keberadaan muka air tanah yang terlalu tinggi tidak hanya dapat merusak struktur bangunan, namun juga memakan korban jiwa.