OPTIMASI JUMLAH PRODUKSI BAJA TULANGAN DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING

Main Article Content

Kenny Kenny
Iwan B Santoso

Abstract

Kegiatan dalam proses produksi tidak terlepas dari perencanaan produksi. PT Jakarta Cakratunggal Steel Mills adalah salah satu perusahaan yang turut berperan dalam penyediaan baja tulangan. Proses produksi baja tulangan ini wajib melalui beberapa tahapan dan harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Optimasi perencanaan produksi membutuhkan pola permintaan yang tepat dan disertai dengan kendala – kendala untuk dapat menghasilkan baja tulangan yang berkualitas baik, sesuai target perusahaan dengan biaya produksi yang minimum. Sebelum menganalisa perencanaan produksi ini, peramalan deret waktu dihitung dengan metode peramalan dekomposisi multiplikatif sebagai dasar penentuan jumlah permintaan di masa yang akan datang. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah pemrograman linier karena dapat melakukan perhitungan iterasi secara cepat dan tepat sehingga perencanaan produksi dapat terselesaikan dengan mudah. Pemrograman linier dapat menganalisis berbagai kendala yang terkait dengan situasi kehidupan nyata di perusahaan dan memberikan solusi terbaik meskipun dalam kondisi seperti itu. Penelitian ini menggunakan 18 jenis tulangan yang diproduksi untuk dilakukan perencanaan selama 1 tahun ke depan. Kendala – kendala yang berpengaruh dalam optimasi produksi ini adalah jumlah permintaan, persediaan efektif, jam kerja reguler dan lembur, kapasitas jumlah produksi, kecepatan produksi dan ketersediaan baja tulangan di gudang. Dengan menggunakan metode ini didapatkan total biaya perencanaan produksi selama 1 tahun yaitu jika menggunakan 3 shift membutuhkan biaya sebesar Rp 1.301.490.788.783,-; untuk skenario 1 dengan 2 shift sebesar Rp 1.302.327.073.616,- dan untuk skenario 2 dengan 2 shift jam lembur terbatas, produksi tidak dapat memenuhi permintaan perusahaan. Perbedaan ini sebagai akibat dari pengaruh total jam kerja dan kecepatan produksi setiap jenis ukuran tulangan.

Article Details

Section
Articles