ANALISIS BANGUNAN BERUNDAK DENGAN KETINGGIAN 4, 8, 12, 16, 20, DAN 24 LANTAI PADA TIANG UJUNG

Main Article Content

Kevin Anderson
Alfred Jonathan Susilo

Abstract

Different elevation buildings require more careful foundation design than other structures. Because the different elevation buildings have different heights, so the placement of the foundation depths is also different. The load data to be used varies according to the height of the building to be analyzed. Starting from a four-story building to twenty-four floors. Each floor has a height of three meters. The foundation analyzed by using end bearing piles. The soil data is from Central Jakarta. The foundation will be analyzed under the following condition. The foundation will be placed at the same depth which is on end bearing and uses different pile diameters. In this study, the bearing capacity and soil settlement analysis was carried out using end bearing piles on the conditions described before. The result of this research will provide information about bearing capacity and settlement that occurs on different elevation building if the foundation uses an end bearing piles. This research concluded that the end bearing pile foundation can be used in all buildings even though they have different elevations in the building. The results of bearing capacity can support the load of the building and the settlement that occurs is relatively small throughout the building.


Abstrak


Bangunan berundak memerlukan perancangan fondasi yang lebih teliti daripada struktur lain. Karena bangunan berundak memiliki ketinggian yang berbeda-beda sehingga penempatan kedalaman fondasi juga berbeda-beda. Data beban yang akan digunakan bervariasi sesuai dengan ketinggian bangunan yang akan dianalisis. Mulai dari bangunan empat lantai hingga dua puluh empat lantai. Setiap lantainya memiliki ketinggian sebesar tiga meter. Fondasi yang dianalisa menggunakan fondasi tiang ujung. Data tanah berasal dari Jakarta Pusat. Fondasi akan dianalisis dengan kondisi berikut. Fondasi akan diletakkan pada kedalaman yang sama yaitu di tanah keras dengan dimensi diameter yang berbeda. Dalam penelitian ini dilakukan analisa daya dukung dan penurunan tanah menggunakan tiang ujung untuk mengetahui hasil daya dukung dan penurunan tanah pada kondisi yang telah dijelaskan. Hasil dari penelitian ini memberikan informasi mengenai daya dukung dan penurunan tanah yang terjadi pada bangunan berundak jika fondasi menggunakan fondasi tiang ujung. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa fondasi tiang ujung dapat digunakan pada seluruh bangunan meskipun memiliki perbedaan elevasi pada bangunannya. Daya dukung yang dihasilkan dapat menopang beban bangunan dan penurunan tanah yang terjadi relatif kecil pada seluruh bangunan.

Article Details

Section
Articles

References

Badan Standardisasi Nasional. (2017). Persyaratan Perancangan Geoteknik (SNI 8460:2017).

Bowles, J. E. (1997). Foundation Analysis and Design (Edisi kelima). The McGraw-Hill Companies, Inc.

Budhu, M. (2010). Soil Mechanics and Foundations (Edisi ketiga). John Wiley & Sons, Inc.

Das, B. M., & Sivakugan, N. (2019). Principles of Foundation Engineering. Cengage learning.

Das, B. M., & Sivakugan, N. (2019). Principles of Foundation Engineering. Cengage learning.

Hardiyatmo, H. C. (1996). Teknik Pondasi 1. PT Gramedia Pustaka Utama.

Hardiyatmo, H. C. (2002). Mekanika Tanah 1. Gadjah Mada University Press.

Hardiyatmo, H. C. (2008). Teknik Pondasi 2. Gadjah Mada University Press.

Meyerhof, G. G. (1956). Penetration Tests and Bearing Capacity of Cohesionless Soils. Journal of the Soil Mechanics and Foundations Division, 82(1), 866. https://doi.org/10.1061/JSFEAQ.0000001

Reese, L. C., & Wright, S. J. (1977). Drilled Shaft Manual Vol. 1 – Construction Procedures and Design for Axial Loading. U.S. Departement of Transportation, Offices of Research and Development, Implementation Devision HDV-22.

Terzaghi, K., Peck, R. B., & Mesri, G. (1996). Soil Mechanics in Engineering Practice (Edisi ketiga). John Wiley & Sons, Inc.

Venkatramaiah, C. (1995). Geotechnical Engineering (Edisi kedua). New Age International.