ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP BERKENDARA LAMBAT DI LAJUR CEPAT ATAU MENDAHULUI PADA JALAN BEBAS HAMBATAN

Main Article Content

Evan Grysvian
Leksmono Suryo Putranto

Abstract

People's driving behavior in Indonesia is very diverse. Some drive in an orderly manner, some drive in a dangerous
way. One example that is still often encountered is the use of fast lanes which should be intended for vehicles that
want to get ahead of and for vehicles with high speeds. It is still found that driving behavior uses fast lanes by driving
the vehicle slowly or not to get ahead of other vehicles. Even though this is very annoying and will affect the driving
behavior of other people who both also use fast lanes according to their functions. What is behind the driving behavior
and what factors describe the behavior. This study aims to analyze the perceptions and reactions of perpetrators and
victims of these driving behaviors. This study used a quantitative descriptive approach and data acquisition was carried out by distributing questionnaires to motorists who drive private cars and drive on the Jakarta-Tangerang Toll
Road. The results of the analysis showed similarities that both the perpetrator and the victim felt uncomfortable with
slow driving behavior and tended to avoid slow vehicles. However, the perpetrator still abuses the fast lane on the
grounds that the road conditions are congested, want to keep their distance, and are not focused. In addition, there
are 7 factors that describe slow driving behavior that have similar opinions on the position of respondents as perpetrators and victims.


Perilaku berkendara masyarakat di Indonesia sangatlah beraneka ragam. Ada yang berkendara dengan tertib berlalu
lintas, ada juga berkendara dengan cara yang berbahaya. Salah satu contoh yang masih sering ditemui yaitu
penggunaan lajur cepat yang semestinya diperuntukan bagi kendaraan yang ingin mendahului dan untuk kendaraan
dengan kecepatan tinggi. Masih ditemukan perilaku berkendara yang menggunakan lajur cepat dengan mengemudi
kendaraannya lambat atau bukan untuk mendahului kendaraan lain. Padahal ini sangat mengganggu dan akan
memengaruhi perilaku berkendara masyarakat lainnya yang sama-sama juga menggunakan lajur cepat sesuai dengan
fungsinya. Apa yang melatarbelakangi perilaku berkendara tersebut dan faktor apa saja yang menggambarkan perilaku
tersebut. Penelitian ini, bertujuan untuk menganalisis persepsi dan reaksi pelaku maupun korban dari perilaku
berkendara tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan perolehan data dilakukan
dengan penyebaran kuesioner kepada pengendara yang mengemudi mobil pribadi dan berkendara di Jalan Tol Jakarta-Tangerang. Hasil analisis menunjukkan kesamaan bahwa baik dari sisi pelaku maupun korban merasa tidak nyaman
terhadap perilaku berkendara lambat dan cenderung menghindari kendaraan yang lambat. Namun, pelaku tetap
menyalahgunakan lajur cepat dengan alasan kondisi jalan sedang macet, ingin berjaga jarak, dan tidak fokus. Selain
itu, terdapat 7 faktor yang menggambarkan perilaku berkendara lambat yang memiliki kesamaan pendapat terhadap
posisi responden sebagai pelaku maupun korban.

Article Details

Section
Articles

References

Ali, Y. (2020). Understanding the discretionary lane-changing behaviour in the connected environment. Accident

Analysis and Prevention, 18.

Ali, Y., Zheng, Z., & Haque, M. M. (2021). Modelling lane-changing execution behaviour in a connected

environment: A grouped random parameters with heterogeneity-in-means approach. Communications in

Transportation Research, 1, 100009. https://doi.org/10.1016/j.commtr.2021.100009

Ali, Y., Zheng, Z., & Haque, Md. M. (2018). Connectivity’s impact on mandatory lane-changing behaviour: Evidences

from a driving simulator study. Transportation Research Part C: Emerging Technologies, 93, 292–309.

https://doi.org/10.1016/j.trc.2018.06.008

Bina Marga, D. J. (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia. PT. Bina Karya PERSERO.

Garber, N. J., & Hoel, L. A. (1988). Traffic and highway engineering. St. Paul.

Gundara, A. (2019). Analisis Perilaku Berkendara, Sikap Berkendara, Pemahaman Risiko Kecelakaan Terhadap

Keselamatan Berkendara Sepeda Motor Di Jalan Kedung Mundu Raya Kota Semarang. Skripsi.

http://repository.unimar-amni.ac.id/557/

Indonesia, P. R. (2005). PP No 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol.

Indonesia, P. R. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan.

Kartono, DR. K. (1996). Psikologi Umum.

Kbbi, K. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kementerian Pendidikan Dan Budaya.

Kementerian Pekerjaan Umum. (2007). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 02/PRT/M/2007 Tentang

Petunjuk Teknis Pemeliharaan Jalan Tol dan Jalan Penghubung.

Kusnandar, E. (2005). ALIRAN LALU LINTAS DAN JARAK GAP OPTIMAL PADA PERSIMPANGAN T. 8.

Moridpour, S., Sarvi, M., & Rose, G. (2010). Modeling the Lane-Changing Execution of Multiclass Vehicles under

Heavy Traffic Conditions. Transportation Research Record: Journal of the Transportation Research Board,

(1), 11–19. https://doi.org/10.3141/2161-02

Natawidjaja, R. (1977). Memahami tingkahlaku sosial. FA. Hasmar, Jakarta.

Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. PT. Rineka Cipta, xi, 413 hlm.; 23,5 cm.

Putranto, L. S. (2016a). Rekayasa Lalu Lintas Edisi Ketiga.

Putranto, L. S., & Intan, D. S. (2009). Lane Changing Behaviour in Six Lanes-Two Ways Divided Freeway in Jakarta.

Proceedings of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, 9.

Riana, I. V. (2014). Perilaku Madeung Perempuan Aceh (Studi Kasus Di Gampong Cot Lagan Kecamatan Woyla

Kabupaten Aceh Barat) Tahun 2013.

Sjarief, E. (2020). Pengaruh Status Sosial, Perilaku Berkendara Dan Penegakan Aturan Terhadap Keselamatan

Berlalulintas. 14.

Toledo, T. (2007). Driving Behaviour: Models and Challenges. Transport Reviews, 27(1), 65–84.

https://doi.org/10.1080/01441640600823940

Toledo, T., & Zohar, D. (2007). Modeling Duration of Lane Changes. Transportation Research Record: Journal of

the Transportation Research Board, 1999(1), 71–78. https://doi.org/10.3141/1999-08