PREDIKSI PENURUNAN BANGUNAN TINGGI YANG BERLOKASI DI JAKARTA UTARA
Main Article Content
Abstract
Buildings can experience land subsidence caused by immediate settlement due to loading and consolidation. Land subsidence is a natural phenomenon and requires attention in areas around the coast or alluvial plains because the soil is very soft. Pile foundations are part of the construction that functions to transfer the load from the construction above to the hard soil layer that is very deep. This study discusses the settlement of the high-rise building studied located in the North Jakarta area. Data collection of soil, buildings and foundations was carried out and then analyzed using a 3D analysis program (finite difference method). The analysis was carried out to determine the amount of settlement that will occur and how long the settlement will continue. The settlement of the pile group foundation in this study was caused by elastic compression of the piles and consolidation settlement. The time required to reach 90% consolidation was 110961 days or 308 years from the beginning of the project period. The settlement that occurred when the building was completed was 1231.54 mm, during the 100-year project period was 2214.65 mm, and the largest settlement was when the soil was 90% consolidated at 2676.11 mm.
Abstrak
Bangunan dapat mengalami penurunan tanah yang disebabkan oleh penurunan segera akibat pembebanan dan konsolidasi. Penurunan tanah merupakan suatu fenomena alam dan perlu perhatian di daerah sekitar pantai atau dataran alluvial karena tanahnya sangat lunak. Fondasi tiang pancang merupakan bagian konstruksi yang berfungsi untuk mentransfer beban dari konstruksi di atasnya ke lapisan tanah keras yang letaknya sangat dalam. Penelitian ini membahas mengenai penurunan bangunan tinggi yang diteliti terletak di kawasan Jakarta Utara. Pengumpulan data tanah, bangunan dan fondasi dilakukan untuk kemudian dianalisis dengan bantuan program analisis 3D (metode beda hingga). Analisis dilakukan untuk mencari besarnya penurunan yang akan terjadi dan sampai kapan penurunan terus terjadi. Penurunan fondasi kelompok tiang dalam penelitian ini diakibatkan oleh kompresi elastis tiang dan penurunan konsolidasi. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai konsolidasi 90% adalah 110961 hari atau 308 tahun sejak awal masa proyek. Penurunan yang terjadi pada saat bangunan selesai adalah sebesar 1231,54 mm, pada saat masa proyek 100 tahun sebesar 2214,65 mm, dan penurunan terbesar yaitu pada saat tanah terkonsolidasi 90% sebesar 2676,11 mm.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under Jurnal Mitra Teknik Sipil (JMTS) Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.References
Biro Komunikasi Publik, Umum dan Kesekretariatan. (2021, 5 Oktober). Memproyeksi dampak perubahan iklim dan penurunan permukaan tanah di Pesisir Pantura. Badan Riset dan Inovasi Nasional
Bowles, J. E. (1984). Foundation analysis and design (Jilid II; P. Silaban, Penerj.). Erlangga.
Das, B. M. (2016). Principles of Foundation Engineering (8th ed.). Cengage Learning.
Hutabarat, L. E. (2017). Study of land subsidence due to excessive groundwater extraction in DKI Jakarta. Kumpulan karya ilmiah dosen Universitas Kristen Indonesia Delapan Windu, 360-374.
Iskandar, A., Makarim, C. A., & Chandra, T. K. (2025). Studi kasus penurunan muka tanah dan muka air tanah di Jakarta Pusat tahun 2010-2022. JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil, 8(2), 549-558. https://doi.org/10.24912/jmts.v8i2.21979
Badan Geologi. (2019). Atlas: Sebaran tanah lunak Indonesia. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Janbu, N., Bjerrum, L., & Kjaernsli, B. (1956). Soil mechanics applied to some engineering problems. Norwegian Geotechnical Institute.
Marfai, M. A. (2006). Land subsidence in coastal cities: Causes, impacts, and mitigation strategies. Gadjah Mada University Press.
Pangastuti, D. (2022). Penegasan Status Pulau Indonesia. Badan Informasi Geospasial. https://sipulau.big.go.id/news/5