ANALISIS PERBANDINGAN DESAIN INCLINED RETAINING WALL PADA KONDISI TANAH JENUH DAN TANAH TIDAK JENUH

Main Article Content

Federick Luanga
Alfred Jonathan Susilo

Abstract

The decreasing of available land cause skyscraper building must construct a basement for the parking area and others facilities. Embedded retaining walls such as contiguous piles, secant piles, and diaphragm wall is usually used for basement construction to prevent soil failure at the adjacent excavation. However, embedded retaining structures need large properties and lateral supporting systems to prevent deflection of the wall from the massive lateral earth pressure. As a result, it requires significant construction costs, making practitioners and academics in Indonesia to provide the solution for constructing a basement with affordable construction costs. One of the methods proposed in this study is to tilt the retaining wall towards the active earth pressure so the earth pressure can be decreased. As a result, the material properties and the deflection of the wall can be reduced. Furthermore, the inclined retaining wall could also minimize the usage of lateral supporting systems such as strut and ground anchor. This method will optimize the expenditure for the material and wall reinforcement. The results show inclined retaining wall is more effective in reducing deformation.


Abstrak


Ketersediaan lahan yang semakin berkurang membuat gedung-gedung tinggi memanfaatkan galian bawah tanah berupa basement untuk dijadikan sebagai tempat parkir atau fasilitas lainnya. Konstruksi basement sendiri memerlukan dinding penahan tertanam (embedded walls) berupa contiguous piles, secant piles dan dinding diafragma untuk mencegah keruntuhan tanah di sekitar galian. Akan tetapi, konstruksi dinding basement memerlukan penampang dimensi yang besar serta perkuatan tambahan pada dinding untuk menahan tekanan lateral tanah yang besar. Akibatnya, biaya konstruksi yang dibutuhkan semakin besar dan membuat praktisi dan akademisi di Indonesia memikirkan solusi agar dapat tetap membangun basement dengan biaya konstruksi yang terjangkau. Pada penelitian ini, salah satu cara yang akan diusulkan adalah dengan memiringkan dinding penahan tanah ke arah tekanan tanah aktif sehingga membuat tekanan tanah yang bekerja pada dinding tereduksi. Dengan berkurangnya tekanan lateral tanah pada dinding, ukuran penampang dan deformasi dari dinding dapat tereduksi. Selain itu, perkuatan dinding yang biasanya berupa strut atau ground anchor dapat berkurang jika mengunakan inclined retaining wall. Hal tersebut akan membuat biaya konstruksi yang dikeluarkan untuk material dan perkuatan dinding tidak terlalu besar.

Article Details

Section
Articles

References

Badan Standardisasi Nasional. (2017). SNI 8460:2017 tentang Persyaratan Perancangan Geoteknik. BSN.

Hidayat, W. (2021). Analisis Stabilitas Dinding Penahan Tanah Tipe Mechanically Stabilized Earth (MSE) Wall Terhadap Curah Hujan. Ge-STRAM: Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil, 4(2), 69-76.

Maeda, T., Shimada , Y., Takahashi , S., & Sakahira, Y. (2013). Design and Construction of Inclined-Braceless Excavation Support Applicable to Deep Excavation. Proceedings of the 18th International Conference on Soil Mechanics and Geotechnical Engineering (hal. 2051-2054). Presses des Ponts.

Ou, C. Y. (2006). Deep Excavation Theory and Practice. Taylor & Francis Group.

Puller, M. (2003). Deep Excavations: A Practical Manual. Thomas Telford.

Raynaldi, & Susilo, A. J. (2021). Perbandingan Deformasi Dinding pada Basement Metode Top-Down dengan Analisis Construction Stage dan Analisis Konvensional. Jurnal Mitra Teknik Sipil, 4(3), 591-606.

Terzaghi, K. V. (1936). The Shearing Resistance of Saturated Soils and the Angle between the Planes of Shear. 1st International Conference on Soil Mechanics and Foundation Engineering, 54-56. https://www.issmge.org/publications/publication/the-shearing-resistance-of-saturated-soils-and-the-angle-between-the-planes-of-shear