OPTIMASI PEMAKAIAN SERAT ROSELLA PADA CAMPURAN BETON DENGAN VARIASI MAKSIMUM UKURAN AGREGAT 10 MM, 15 MM, DAN 25 MM
Main Article Content
Abstract
Concrete is one of the oldest engineering and structural materials. There are many types of concrete available, made by varying the proportions of the main ingredients with adjusted cement and aggregate phases and optimized fiber additions to create good quality concrete. The maximum variation of aggregate and the addition of natural fibers that are adjusted can make the quality of the concrete reach its optimum value. In this study, there were 4 types of samples including normal concrete, concrete with a maximum aggregate variation of 10 mm, 15 mm, and 25 mm with optimization of the use of rosella fiber 500 g/m3 with the initial design concrete quality of K-300. From the research, it was found that the strength value of normal concrete was K-316 (316,21 kg/cm2), concrete with a maximum aggregate size variation of 10 mm with rosella fiber added 500 grams/m3 K-479 (479,51 kg/m3), concrete with a maximum aggregate size variation of 15 mm with rosella fiber added 500 grams/m3 K-428 (428,85 kg/cm2), concrete with a maximum aggregate size variation of 25 mm with rosella fiber added 500 g/m3 K -341 (341,5 kg/cm2). From these results, it can be concluded that concrete with a maximum aggregate variation of 10 mm and an additional 500 gram/m3 roselle fiber is the optimum proportion of mixture for K-300 concrete.
Abstrak
Beton adalah salah satu bahan teknik dan struktur tertua. Ada banyak jenis beton yang tersedia, dibuat dengan memvariasikan proporsi bahan utamanya dengan fase semen dan agregat yang disesuaikan serta tambahan serat yang dioptimasi agar dapat menciptakan kualitas beton yang bermutu baik . Variasi agregat maksimum serta penambahan serat alami yang disesuaikan bisa membuat mutu beton mencapai nilai optimumnya. Pada penelitan ini terdapat 4 jenis sampel diantaranya ada beton normal, beton dengan variasi agregat maksimum 10 mm, 15 mm dan 25 mm dengan optimasi pemakaian serat rosella 500 gram/m3 dengan mutu beton rencana awal K-300. Dari penelitian didapati hasil nilai kuat beton normal K-316 (316,21 kg/cm2), beton dengan variasi ukuran agregat maksimum 10 mm dengan bahan tambah serat rosella 500 g/m3 K-479 (479,51 kg/cm2), beton dengan variasi ukuran agregat maksimum 15 mm dengan bahan tambah Serat Rosella 500 gram/m3 K-428 (428.85 kg/cm2), beton dengan variasi ukuran agregat maksimum 25 mm dengan bahan tambah Serat Rosella 500 gram/m3 K-341 (341,5 kg/cm2). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa beton dengan variasi agregat maksimum 10 mm dan tambahan Serat Rosella 500 g/m3 adalah proporsi campuran bahan yang optimum untuk beton K-300.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under Jurnal Mitra Teknik Sipil (JMTS) Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.References
Badan Standardisasi Nasional. (2000). Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SNI 03-2834-2000).
Bhattacharyya, D., Subasinghe, A., & Kim, N. K. (2015). Natural fibers: Their Composites and Flammability Characterizations. Multifunctionality of Polymer Composites, 102-143. https://doi.org/10.1016/B978-0-323-26434-1.00004-0
Hafiz, A. A. (1998). Beton Menggunakan Campuran Agregat Daur Ulang dan Serat Alam Rosela [Skripsi tidak dipublikasi]. Universitas Indonesia. https://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/metadata-20238980.pdf
Hizrian. (2017, November 28). Pengertian Agregat dan Klasifikasinya. Medium. https://hizrian.medium.com/pengertian-agregat-dan-klasifikasinya-342a92049a98
Kusuma, G. Y., & Risdianto, Y. (2018). Pemanfaatan Serat Rami pada Pembuatan Beton Normal terhadap Kemampuan Uji Sifat Mekanis. Rekayasa Teknik, 3(3). https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/rekayasa-teknik-sipil/article/view/26395/24175
Miron, L. E. R. D., & de Rendon, M. E. L. (2017). Influence of Sulfur Ions on Concrete Resistance to Microbiologically Induced Concrete Corrosion, Concrete Durability (pp.11-21). Springer. DOI: 10.1007/978-3-319-55463-1_2
Opirin, L., Sari, D. P., & Hanif, M. (2019). Pengaruh Penambahan Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) terhadap Kuat Tarik Belah Beton Normal. Portal: Jurnal Teknik Sipil, 11(2), 16-23. http://dx.doi.org/10.30811/portal.v11i2.1522
Purwati, A., As’ad, S., & Sunarmasto. (2014). Pengaruh Ukuran Butiran Agregat terhadap Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas Beton Kinerja Tinggi Grade 80. Matriks Teknik Sipil, 2(2), 58-63. https://doi.org/10.20961/mateksi.v2i2.37436