Studi Penggunaan Material Geosintetik Sebagai Konstruksi Alternatif Pada Proyek Dinding Penahan Tanah Cimanggis

Main Article Content

Matthew Ephraim
Andryan Suhendra

Abstract

Retaining wall is a building structure that is used to hold the soil or provide stability to the soil to prevent the collapse of sloping soil or slopes whose ability cannot be guaranteed by the soil itself. To improve safety, reinforcement materials are used, namely geosynthetic materials in the form of geogrids which have capabilities equivalent to conventional methods such as reinforced concrete. It is also more resistant towards microbial attack because it is made of polymer material. This study was conducted to determine how much influence the anchorage length with 3 variations, namely normal, stepped wall, trapezoidal wall. The work begins with calculating slope stability using MIDAS GTS NX to calculate the overall safety factor and the deformation, then using manual calculation to calculate the safety factor against overturning and sliding. The results of the analysis shows that the safety factor based on calculations using MIDAS GTS NX ranges from 3 to 4 and based on manual calculations are 3.5 to 4.1 for sliding and 4 to 5.1 for rolling. From the results of the deformation analysis, it is found that the total deformation is in the range of 0.3 m to 0.4 m and for the horizontal in the range of 0.01 m to 0.025 m.

Dinding penahan tanah adalah struktur bangunan yang digunakan untuk menahan tanah atau memberikan kestabilan pada tanah untuk mencegah keruntuhan tanah yang miring atau lereng yang kemampuan tidak dapat dijamin oleh tanah itu sendiri. Untuk meningkatkan keamanan maka digunakan material perkuatan yaitu material geosintetik berupa geogrid yang memiliki kemampuan yang setara dengan metode konvensional seperti beton bertulang. Serta lebih kuat dari serangan mikroba karena terbuat dari bahan polimer. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruhkan panjang penjangkaran dengan 3 variasi yaitu normal, stepped wall, trapezoidal wall. Pekerjaan dimulai dengan menghitung stabilitas tanah dengan penggunaan program metode elemen hingga berupa MIDAS GTS NX untuk mendapatkan faktor keamanaan secara keseluruhan serta menghitung deformasi yang terjadi, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan manual untuk mendapatkan faktor keamanan terhadap geser dan guling. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa faktor keamanan berdasarkan perhitungan melalui MIDAS GTS NX berkisar antara 3 hingga 4dan berdasarkan perhitungan manual yaitu 3,5 hingga 4,1 untuk geser dan 4 hingga 5,1 untuk guling. Dari hasil analisa deformasi didapatkan hasil untuk deformasi total pada kisaran 0,3 m hingga 0,4 m dan untuk horisontal pada kisaran 0,01 m hingga 0,025 m.

Article Details

Section
Articles

References

British Standard. (2010). Code of Practice For Strengthened/Reinforced Soils and Other Fills. BSI Standards Publication.

Das, B. M. (1995). Mekanika Tanah 1 (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Das, B. M. (2011). Principle Of Foundation Engineering. Seventh Edition. Stamford, USA: Cengage Learning.

Fauziek, M., & Suhendra, A. (2018). Efek Dari Dynamic Compaction (DC) Terhadap Peningkatan Kuat Geser Tanah. Jurnal Mitra Teknik Sipil.

FHWA. (2009). Design and Construction of Mechanically Stabilized Earth Walls and Reinforced Soil Slopes.

GTM Geotextile Indonesia. (n.d.). Apa Itu Geosintetik - Pengertian, Fungsi dan Kegunaannya. Retrieved from GTM Geotextile Indonesia Web site: https://www.geotextilewoven.com/apa-itu-geosintetik/

Hardiyatmo, H. C. (2010). Analisis dan Perancangan Fondasi (Bagian 1). Edisi ke-2. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pangestu, I. J., & Suhendra, A. (2019). Analisis Perbandingan Efek Gaya Gempa Pada Dinding Penahan Tanah. Jurnal Mitra Teknik Sipi, 107-115.

Terzaghi, K., & Peck, R. B. (1948). Soil Mechanics in Engineering Practice. New York: John Wiley.