VARIABEL KECELAKAAN KERJA PROYEK UNDERPASS- STUDI KASUS UNDERPASS BULAK KAPAL BEKASI

Main Article Content

Rachel Euodia Fransy
Arianti Sutandi

Abstract

Suatu proyek konstruksi memiliki kemungkinan terjadinya risiko kecelakaan kerja sehingga perlu adanya sistem keselamatan kerja konstruksi. Kecelakaan kerja pada proyek konstruksi dapat menyebabkan cedera pada pekerja sehingga terjadi penundaan proyek. Untuk mencegah adanya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi, perlu dilakukan identifikasi risiko kecelakaan kerja yang bermanfaat untuk mengurangi dampaknya bagi perusahaan dan pekerja pada pelaksanaannya. Penelitian ini, dilakukan di proyek Underpass Bulak Kapal Bekasi dengan menggunakan metode penilaian matriks risiko berdasarkan AS/NZS 4360:2004 untuk mengetahui tingkatan risiko kecelakaan kerja yang ada pada proyek dimulai dari tingkatan risiko low hingga very high. Dari hasil studi literatur dan wawancara dilapangan, diperoleh 66 variabel risiko kecelakaan kerja. Dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas dengan program SPSS, didapatkan 34 variabel risiko kecelakaan kerja yang valid dan reliabel. Selanjutnya dari hasil analisis dengan menggunakan penilaian matriks risiko AS/NZS 4360:2004 didapatkan 20 variabel kecelakaan kerja dengan risk rating low, 12 variabel kecelakaan kerja dengan risk rating medium, 2 variabel kecelakaan kerja dengan risk rating high.

Every construction has its own accident risks and hence, a work safety system is necessararily needed. Work accident risks could cause injuries to workers which could lead to project delay. To avoid these work accidents, identification of work accident risk is required to reduce their negative impacts for companies and workers. This research discussed the work accident risk levels from low to very high risk in the Underpass Bulak Kapal Bekasi project using a risk matrix value method based on AS/NZS 4360:2004. Based on literature reviews and field interviews, 66 variables of work accident risks were obtained, in which 34 variables were considered to be valid and reliable work accident risks. These 34 variables were later analysed using the risk matrix value method basaed on AS/NZS 4360:2004 and resulted in 20 variables of low work accident risk, 12 variables of medium work accident risks and 2 variables of high work accident risk.

Article Details

Section
Articles

References

Apriyan, J., Setiawan, H., & Ervianto, W. I. (2017). Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek Bangunan Gedung Dengan Metode FMEA. Jurnal Muara, 1.

Dra. Sri Redjeki, M. (2016). Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.

Friyandary, B., Ihsan, T., & Lestari, R. A. (2020). Kajian Literatur Analisis Risiko Keselamatan Kerja dengan Metode Kualitatif pada Proyek Konstruksi di Indonesia: sebuah review. MKMI, 2.

Hakim, A. R. (2017). Implementasi Manajemen Risiko Sistem Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3I) pada Pembangunan Flyover Pegangsaan 2 Kelapa Gading Jakarta Utara. Media Komunikasi Teknik Sipil, 3.

Holt, A. S. (2001). Principles of Construction. Oxford: Blackwell Science Ltd.

International, S. A. (2005). Risk Management Guidelines Companion to AS/NZS 4360:2004. Australia, New Zealand: Standards Australia International Ltd, GPO Box 5420, Sydney, NWS 2001 and Standards New Zealand .

Janna, N. M., & HERIANTO, H. (2021). Konsep Uji Validitas Dan Reliabilitas Dengan Menggunakan SPSS. OSFPREPRINTS, 10.

KIKKAWA, N., ITOH, K., HORI, T., TOYOSAWA, Y., & ORENSE, R. P. (2015). Analysis of Labour Accidents in Tunnel Construction and Introduction of Prevention . Industrial Health, 4.

Labombang, M. (2011). Manajemen Risiko Dalam Proyek Konstruksi. SMARTek, 1-2.

Mufiq, M., & Huda, M. (2020). Risk Assesment Kecelakaan Kerja Pekrerjaan Struktur Bangunan Mall dan Apartement Menggunakan Metode Failure Mode And Efffect Analysis (FMEA). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Konstruksi, 1.

Radio, L. O. (2019). Identifikasi Risiko Pada Proyek Konstruksi. Jurnal Manajemen Rekayasa, 2.

Rakyat, I. P. (2021). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi. Indonesia: Jaringan Dokumentasi Dan Informasi Hukum.

Santia, T. (2021, January 12). Jumlah Kecelakaan Kerja Meningkat di 2020, Capai 177.000 Kasus. liputan6.com, hal. 1.

Sepang, B. A., Tjakra, J., Langi, J. E., & Walangitan, D. R. (2013). Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Ruko Orlens Fashion Manado. Jurnal Sipil Statik, 3.

Sujoso, A. D. (2012). Dasar-Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jember: UPT Penerbitan UNEJ.

Susanto, N., & Nursyachbani, P. A. (2017). Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek Underpass Jatingaleh Semarang Dengan Metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). Industrial Engineering Online Journal, 2.

Wiyasa, I. W., Putera, I. G., & Nadiasa, M. (2015). Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Ciputra World Jakarta. Jurna Spektran, 3.