PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH SERBUK GIPSUM SEBAGAI BAHAN PENGGANTI FILLER PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE-WEARING COURSE

Main Article Content

Alimatul Hidayah
Sugeng Dwi Hartantyo

Abstract

Gypsum waste is waste from the remnants of making gypsum lists that cannot be recycled and reused. In this study, gypsum powder was used as a filler substitute (cement). Where cement and gypsum powder waste contains high enough lime (CaO). The aims of study are to determine how the process of making mixtures Aspal Concrete–Wearing Course (AC–WC) by using gypsum powder waste as filler substitute (cement) and results of the Marshall test, namely stability, VFWA, VMA, VIM, Flow, and MQ by using gypsum powder waste as filler substitute (cement).. The method used in this study is experimental method. Gypsum powder waste variation substitution 7%, 8% and 9%  shown the most ideal value of Marshall Properties are gypsum powder waste at 7% variation with Marshall’s highest parameter are Stability 870.95 Kg, VFWA 88.81%, VMA 19.35%, VIM 4.57%, Flow 3.50 mm and Marshall Quotient (MQ) 252.72 Kg/mm. The result that fulfill the criteria in the 2010 General Specification Divison .


ABSTRAK

Limbah Gypsum merupakan limbah dari sisa-sisa pembuatan list Gypsum yang tidak bisa di daur ulang dan di manfaatkan kembali. Pada penelitian ini limbah serbuk Gypsum digunakan sebagai bahan pengganti Filler . Dimana semen dan limbah serbuk Gypsum memiliki kandungan kapur (CaO) yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan campuran Aspal Concrete–Wearing Course (AC–WC) dengan menggunakan limbah serbuk Gypsum sebagai bahan pengganti Filler (semen) dan untuk mengetahui hasil pengujian marshall test yaitu stabilitas, VFWA, VMA, VIM, Flow dan MQ dengan menggunkan limbah serbuk Gypsum sebagai bahan pengganti Filler (semen). Metode yang digunakan pada ini adalah menggunakan metode eksperimen. Subtitusi variasi limbah serbuk Gypsum 7%, 8% dan 9% menujukkan nilai Marshall Properties yang paling ideal yaitu limbah serbuk Gypsum pada variasi 7% dengan parameter Marshall yang paling tinggi adalah Stability 870.95 Kg, VFWA 88.81%, VMA 19.35%, VIM 4.57%, Flow 3.50 mm dan Marshall Quotient (MQ) 252.72 Kg/mm. Hasil tersebut memenuhi kriteria dalam Spesifikasi Umum 2010 Divisi 6.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Sugeng Dwi Hartantyo, UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Pendidikan Teknik Sipil

References

Auditia, B. A., & Rendih. (2018). Pengaruh Penggunaan Bubuk Gypsum Sebagai Filler Dalam Campuran Aspal. Teknik Dan Ilmu Komputer, 07(26), 149–155.

BSN. (2008a). SNI 1969-2008. cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

BSN. (2008b). SNI 1970-2008. cara Uji Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Halus. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

BSN. (2011a). SNI 2433-2011. Cara Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

BSN. (2011b). SNI 2434-2011. Cara Pengujian Titik Lembek Aspal. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

BSN. (2011c). SNI 2441-2011 Cara Pengujian Berat Jenis Aspal. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

BSN. (2011d). SNI 2456-2011. Cara Pengujian Penetrasi Aspal. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

Christanto Andi, & Ibnu, W. (2005). Perbandingan Antara Penggunaan Filler Limbah Gipsum dan Semen Porland Pada Karakteristik Marshall dan Nilai Kohesi Campuran beton Aspal. Universitas Islam Indonesia.

Hardiyatmo, H. C. (2015). PEMELIHARAAN JALAN RAYA (Gadjah Mada University Press (ed.); kedua). Agustus 2015.

Hardiyatmo, H. C. (2017). Perencanaan Perkerasan Jalan dan Penyelidikan Tanah (Gadjah Mada University Press (ed.); ketiga). Juni 2017.

Hartantyo, S. D., & Hermanto, B. (2019). p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855 PENGARUH PENGGUNAAN KRIKIL MANTUP SEBAGAI BAHAN p ISSN 2579-4620 e ISSN 2581-0855. 3(2), 140–149.

Hasmiati, & Nurakhmad, A. L. O. M. (2014). Mix Design Asphalt Concrete Wearing Course (Ac-Wc) Dengan Menggunakan Fly Ash Batu Bara. 4(1), 133–144.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Direktorat Jenderal Bina Marga. (2010). Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 3) Divisi 6 (pp. 1–89).

Soehartono. (2015). Teknologi Aspal dan Penggunaannya Dalam Konstruksi Perkerasan Jalan (Maya (ed.)). ANDI

Subono, V. P. (2011). Karakteristik Marshall Campuran Asphalt Concrete (AC) dengan Bahan Pengisi (Filler) Abu Vulkanik Gunung Merapi.