EVALUASI REKAYASA PENERAPAN ELECTRONIC ROAD PRICING PADA JALAN LAYANG PESING

Main Article Content

Rafael Dean Widjaja
Leksmono Suryo Putranto

Abstract

Congestion is a collateral of the human desire for safe and comfortable travel. Congestion pricing is the accumulation of the theoretical and practical loss suffered by the additional time drivers or passengers spend on the road. To subvert those losses, public transportation is the ideal solution. However, the general populace prefers using private transportation for reasons such as safety and comfortability. To increase the interest in using public transportation over private transportation, many programs have been devised. In Jakarta, one of those programs is Electronic Road Pricing (ERP), which has been brought up multiple times in the past to no avail. Pesing Flyover is chosen for ERP application based on its strategic location, where it allows faster travel to business centers in Central Jakarta. The research done is both qualitative and quantitative regarding the impact of ERP planning on Pesing Flyover by survey with the locals and socio-economic analysis of Jakarta. The result of the questionnaire shows that ERP is supported by most of the respondents, at 53,4%. If ERP is to be realized, 68,9% of the respondents will still use Pesing Flyover.


Abstrak


Kemacetan adalah efek samping yang muncul akibat keinginan manusia untuk mendapatkan sarana transportasi yang aman dan nyaman. Biaya kemacetan adalah akumulasi dari semua kerugian baik secara praktis atau teoritis yang sebagian besar disebabkan oleh kehilangan waktu selama pengemudi ataupun penumpang berada dalam kemacetan. Untuk menghilangkan biaya tersebut, transportasi umum adalah solusi terbaik. Tetapi, kalangan umum lebih memilih transportasi pribadi untuk berbagai macam alasan, baik dari segi keamanan ataupun kecepatan. Untuk menambah keinginan memilih transportasi umum dibandingkan transportasi pribadi, banyak sekali program yang telah direncanakan. Di Jakarta, salah satu program tersebut adalah Electronic Road Pricing (ERP), yang sudah sering disuarakan di masa-masa lampau, namun tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk realisasinya. Pemilihan Jalan Layang Pesing sebagai jalan yang akan diterapkan ERP didasarkan lokasinya yang strategis, dimana jalanan tersebut digunakan oleh kalangan umum untuk mempercepat perjalanan mereka menuju pusat bisnis di Jakarta Pusat. Studi yang dilakukan memaparkan secara kualitatif dan kuantitatif mengenai dampak perencanaan ERP di Jalan Layang Pesing dengan melakukan survei dengan warga setempat dan analisis kondisi sosial ekonomi Jakarta. Berdasarkan hasil kuesioner Google Forms, didapatkan bahwa penerapan ERP didukung oleh mayoritas responden dengan persentase sebesar 53,4%. Apabila diterapkan ERP, maka responden yang akan tetap menggunakan Jalan Layang Pesing sebesar 68,9%.

Article Details

Section
Articles

References

Anisawitri, F., Budiono, A., Basid, A., & Nurhafsari, A. (2020). Analisis kapasitas Jalan Maulana Yusuf ditinjau dari segi lalu lintas dan jumlah pengguna jalan. JIMTEK: Jurnal Ilmiah Mahasiwa Fakultas Teknik, 1(1), 54–63. https://doi.org/10.33592/jimtek.v1i1

Annisa, I., & Sampurna, A. F. (2024). Collaborative governance in the electronic road pricing implementation plan in Jakarta. Journal of Public Administration Research, 10(1), 50–66. https://doi.org/10.30996/jpap.v10i1.10898

Azizah, A. N., Budiharjo, A., & Maimunah, S. (2022). Kajian manajemen lalu lintas di kawasan Pasar Bogor. Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto), 23(1), 1–8. https://doi.org/10.30595/techno.v23i1.8533

Bertarina, Mahendra, O., Lestari, F., & Safitri, D. (2022). Analisis pengaruh hambatan samping (studi kasus: Jalan Raya Za Pagar Alam di bawah Flyover Kedaton Kota Bandar Lampung). Jurnal Teknik Sipil ITP, 9(1), 30–36. https://doi.org/10.21063/jts.2022.v901.05

Croci, E. (2016). Urban road pricing: A comparative study on the experiences of London, Stockholm and Milan. Transportation Research Procedia, 14, 253–262. https://doi.org/10.1016/j.trpro.2016.05.062

Fadhli, M. E., & Widodo, H. (2019). Analisis pengurangan kemacetan berdasarkan sistem ganjil-genap. Planners InSight: Urban and Regional Planning Journal, 2(2), 36–41. https://doi.org/10.36870/insight.v2i2.136

Hardiani. (2015). Analisis derajat kejenuhan dan biaya kemacetan pada ruas jalan utama di Kota Jambi. Jurnal Perspektif Pembiayaan Dan Pembangunan Daerah, 2(4), 181–192. https://doi.org/10.22437/ppd.v2i4.2614

Hasibuan, I. R., & Lubis, M. (2023). Studi manajemen lalu lintas Di ruas Jalan Imam Bonjol Kota Medan dengan menggunakan metode PKJI. Jurnal Ilmiah Teknik Unida, 4(2), 254–265.

Pratama, O., Wardana, A. S., & Fadlurrahman, F. (2022). Analysis of implementation plan for electronic road pricing (ERP) in transportation sector at Jakarta with system dynamics approach. Journal of Information Systems and Management, 1(4), 63–72.

Risdiyanto. (2014). Rekayasa & manajemen lalu lintas: Teori dan aplikasi. LeutikaPrio.

Salatoom, N., & Taneeraranon, P. (2015). An evaluation of flyover-improved intersections: A case study of airport intersection. Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, 11, 2028–2040. https://doi.org/10.11175/easts.11.2028

Salim, J., & Putranto, L. S. (2020). Analisis pengaruh layanan belanja online terhadap perjalanan berbasis rumah dan tempat aktivitas dengan metode SEM. JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil, 3(4), 1017–1030. https://doi.org/10.24912/jmts.v3i4.8420