STUDI FONDASI TIANG BOR UNTUK JEMBATAN DI LAUT

Main Article Content

Arvin Arvin
Aniek Prihatiningsih

Abstract

Structurally, the bridge is separated into the upperstructure, and substructure such as foundation. According to its function, the foundation of the bridge supports and transmits the load from the superstructure to a strong and stable layer of soil. The construction of a bridge at sea has a high level of difficulty and risk. There are forces that influence the foundation at sea. The greater the loads that are held by the foundation, the greater the bearing capacity required for the foundation. The foundation used the bored pile casing method. The concept of a bored pile foundation casing method itself uses a steel casing pipe that is installed to a specified depth. This method is used when the borehole is very prone to landslides, so it is very suitable to be applied to soil which is sand below the groundwater level or at sea. In this paper, we will discuss the bearing capacity of the bored pile foundation and the loads that affect the bearing capacity of the foundation. Bearing capacity includes axial and lateral bearing capacity. So the results of this study will show how much effective bearing capacity must be considered when creating a foundation for bridges at sea.

Secara struktural jembatan dipisahkan menjadi struktur atas, dan struktur bagian bawah seperti fondasi. Sesuai fungsinya, fondasi jembatan menopang dan meneruskan beban dari bangunan atas jembatan ke lapisan tanah yang kuat dan stabil/solid. Pembangunan jembatan panjang di tengah laut memiliki tingkat kesulitan dan resiko tinggi. Terdapat gaya-gaya yang mempengaruhi fondasi yang dibuat di laut. Semakin besar beban-beban yang ditahan fondasi maka semakin besar pula daya dukung yang dibutuhkan fondasi. Fondasi yang dipakai adalah fondasi tiang bor dengan metode casing. Konsep dari fondasi tiang bor metode casing sendiri menggunakan pipa selubung baja (casing) yang diinstall sampai kedalaman yang ditentukan. Metode ini digunakan bila lubang bor sangat mudah longsor, sehingga sangat cocok untuk diaplikasikan pada tanah yang merupakan pasir di bawah muka air tanah atau di laut. Pada penulisan ini akan dibahas mengenai daya dukung fondasi tiang bor dan beban-beban yang mempengaruhi daya dukung fondasi tersebut. Daya dukung mencakup daya dukung aksial dan lateral. Sehingga hasil studi ini akan menunjukan seberapa besar daya dukung efektif yang harus dipertimbangkan pada saat ingin membuat fondasi untuk jembatan di laut.

Article Details

Section
Articles

References

Almuhitsyah. Perencanaan Fondasi Jembatan Di Laut. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum, 2012.

Bowles, Joseph E. Analisa dan Desain Pondasi Jilid 1. Trans. Pantur Silaban. 5th. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1996.

Chomaedi. "Pelaksanaan Pondasi Bored Pile ? 240 cm Main Bridge-Jembatan Suramadu." Fakutas Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (2009).

Hardiyatmo, Hary Chirstiady. Teknik Pondasi 2. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2008.

John, Ingargiola. Recommended Residential Construction for Coastal Areas. Building on Strong and Safe Foundations. FEMA P-550, 2019.

Masyur, I, et al. "Pengaruh Strength Reduction Tanah Clay-Shale Akibat Pelaksanaan Pemboran Terhadap Nilai Daya Dukung Pondasi Tiang di Jembatan Suramadu Berdasarkan Analisis Hasil Tes OC." Jurnal Teknik Sipil Vol.14 (2007).

Rindianto, Rahmatullah. "Desain Struktur Dermaga Curah Cair 15000 DWT pada Pelabuhan Pulang Pisau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah dengan Meninjau Metode Pelaksanaan dan Estimasi Anggaran Biayanya." Institut Teknologi Sepuluh Nopember (2018).