ANALISIS PENYEBAB BANJIR KELURAHAN JATAKE - TANGERANG

Main Article Content

Bryan Jeremia Parulian Harianja
Wati Asriningsih Pranoto

Abstract

A flood is a natural disaster that occurs due to various factors, and there are lots of losses caused by flooding. In the Jatake-Tangerang district, floods were recorded as high as 30-50 cm during February 2020. This study aims to determine the factors that cause flooding in the area to find solutions. In this study, several things need to be analyzed: rainfall, channel capacity, and existing channel conditions. Rainfall was analyzed using the Chi-Square and Kolmogorov-Smirnov methods to determine the type of distribution to be used. The existing plan's capacity is analyzed using the Manning method to determine the discharge, which will be compared with the discharge due to rainfall that occurs using the rational method. Based on the results of the calculation of 6 of the 73 channels reviewed, it cannot accommodate the discharge due to the rainfall that occurs. It is necessary to plan a new channel to change the channel's dimensions that do not meet. After the analysis was carried out, it could be concluded that the flooding in the Jatake-Tangerang area was caused by a lack of capacity of the existing canal, area contours, garbage, and sediment at the bottom of the channel.

 

ABSTRAK

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang terjadi karena berbagai faktor dan banyak sekali kerugian yang ditimbulkan akibat banjir. Di wilayah Kelurahan Jatake-Tangerang tercatat mengalami banjir setinggi 30-50 cm selama bulan Februari 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya banjir di daerah tersebut sehingga bisa dicari solusinya. Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang perlu dianalisis yaitu curah hujan, kapasitas saluran dan kondisi saluran eksisting. Curah hujan dianalisis dengan metode Chi-Square dan Kolmogorov-Smirnov untuk menentukan jenis distribusi yang akan digunakan. Kapasitas rencana eksisting dianalisis dengan metode Manning untuk mengetahui debitnya yang akan dibandingkan dengan debit akibat curah hujan yang terjadi menggunakan metode rasional. Berdasarkan hasil perhitungan 6 dari 73 saluran yang ditinjau tidak mampu menampung debit akibat curah hujan yang terjadi, maka perlu dilakukan perencanaan saluran baru untuk mengubah dimensi saluran yang tidak memenuhi. Setelah analisis dilakukan dapat disimpulkan bahwa banjir di kawasan Jatake-Tangerang disebabkan oleh kurangnya kapasitas saluran eksisting, kontur wilayah, sampah dan sedimen di dasar saluran.

Article Details

Section
Articles

References

Badan Pusat Statistik Kota Tangerang. “Kecamatan Jati uwung dalam angka 2020.” (2020).

Badan Standardisasi Nasional. “SNI 2415:2016.” Tata cara perhitungan debit banjir rencana (2016).

Badan Standardisasi Nasional “SNI 8456:2017.” Sumur Dan Parit Resapan Hujan (2017).

Flemming, George. Flood risk management: Learning to live with rivers . London: Thomas Telford, 2002.

Istiarto. Modul Pelatihan HEC-RAS. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2010.

Kementerian Pekerjaan Umum. “Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan.” 12/PRT/M/2014 (2014).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun, 2011.

Upono, Togani Cahyadi and Rini Kusumawardani. “Pemilihan Distribusi Probabilitas Pada Analisa Hujan dengan Metode Goodness of Fit Test.” Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan, Nomor 2 Volume 18 (2016): 141-143.