ANALISIS ATP-WTP PENUMPANG KERETA REL LISTRIK LINTAS BOGOR-JAKARTA KOTA

Main Article Content

Jeffry Nathanael
Dewi Linggasari
Hokbyan Angkat

Abstract

The determination of Kereta Rel Listrik (KRL) rates needs to consider the value of Ability to Pay (ATP) and Willingness to Pay (WTP) of service users to spend a certain amount of money for the services they get. The purpose of this research was to determine the value of the Ability to Pay (ATP) and Willingness to Pay (WTP) of KRL service users across Bogor-Jakarta Kota. The method of collecting research data online is by giving questionnaires to respondents who use KRL cross Bogor-Jakarta Kota. The research data obtained were then analyzed and information was obtained about the individual characteristics of the respondent, the characteristics of the respondent's trip, the amount of ATP value, and the amount of the WTP value. Based on the analysis results on the existing tariff of Rp. 3,000, - obtained the value of ATP and WTP is Rp. 3,770, - and Rp. 3,974, -. This shows that the tariff is smaller than ATP, smaller than WTP, so that the current rate is still affordable for users. The 100% condition for ATP and WTP sensitivity is a condition where the increased tariff is proportional to the service received.

 

ABSTRAK

Penetapan tarif Kereta Rel Listrik (KRL) perlu mempertimbangkan antara nilai Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) pengguna jasa untuk mengeluarkan sejumlah uang demi pelayanan jasa yang didapatkannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besaran nilai Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) pengguna jasa KRL lintas Bogor-Jakarta Kota. Metode pengumpulan data penelitian secara online dengan cara memberikan kuesioner kepada responden yang menggunakan KRL lintas Bogor-Jakarta Kota. Data penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis dan didapatkan informasi mengenai karakteristik individu responden, karakteristik perjalanan responden, besaran nilai ATP, dan besaran nilai WTP. Berdasarkan hasil analisis pada tarif eksisting sebesar Rp. 3.000,- didapat besaran nilai ATP dan WTP adalah Rp. 3.770,- dan Rp. 3.974,-. Hal ini menunjukkan bahwa tarif tersebut lebih kecil dari ATP lebih kecil dari WTP sehingga tarif yang diberikan saat ini masih dapat terjangkau bagi pengguna. Kondisi 100% pada sensitivitas ATP dan WTP merupakan kondisi dimana tarif yang ditingkatkan sebanding dengan pelayanan yang diterima.

Article Details

Section
Articles

References

Basuki, Imam dan Steven Chuadinata. “Analisis Ability To Pay dan Willingness to Pay Jasa Kereta Api.” Spektran (2019): 140-146.

Safitri, Revy. “Evaluasi Tarif Angkutan Umum berdasarkan Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) di kota Pangkalpinang.” Fropil (2016).

Swastha, Basu dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta, 2005.

Tamin, Ofyar Z dan dkk. “Evaluasi Tarif Angkutan Umum dan Analisis Abilitiy To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) di DKI Jakarta.” Transportasi Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi (FSTPT) (1999).

Wulansari, Dwi N dan Milla D Astari. “Analisis Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) Pengguna Jakarta Light Rail Transit (Jakarta LRT).” (2017): 14.