Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki <p>Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (P-ISSN 2579-6402 dan E-ISSN 2579-6410) memuat artikel ilmiah dalam bidang:</p><ol><li><span>Sains &amp; Teknologi</span><ul><li>Ilmu Teknik Sipil</li><li>Ilmu Teknik Mesin</li><li>Ilmu Teknik Elektro</li><li>Ilmu Teknik Industri</li><li>Ilmu Sistem Informasi</li><li>Ilmu Teknik Arsitektur</li><li>Ilmu Teknologi Informasi</li><li>Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota</li><li>Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam</li></ul></li><li><span>Kedokteran</span><ul><li>Ilmu Kedokteran Umum</li><li>Ilmu Kedokteran Spesialis</li><li>Ilmu Kedokteran Gigi dan Mulut</li><li>Ilmu Spesialis Kedokteran Gigi dan Mulut</li></ul></li><li><span>Ilmu Kesehatan </span><ul><li>Ilmu Kesehatan Umum</li><li>Ilmu Keperawatan dan Kebidanan</li></ul></li></ol><p>Jurnal Muara dikelola oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat - Universitas Tarumanagara (DPPM - UNTAR) diterbitkan dua kali dalam satu tahun (April dan Oktober) dalam rangka mendukung upaya pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan jumlah publikasi ilmiah di tingkat Nasional. Jurnal Muara ini juga dapat menjadi wadah publikasi bagi para mahasiswa (S1, S2 maupun S3) dan dosen di lingkungan perguruan tinggi. Setiap artikel yang dimuat telah melalui proses reviu.</p> Universitas Tarumanagara en-US Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 2579-6402 <p>This work is licensed under a Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" target="_blank" rel="noopener">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.</a></p> <p>Authors transfer copyright or assign exclusive rights to the publisher (including commercial rights)</p> ALTERNATIF PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN: KAJIAN TERHADAP MEKANISME DEVELOPER`S CONTRIBUTION DI DKI JAKARTA https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/23105 <p><em>Innovation in urban financing in DKI Jakarta needs to be continuously improved, considering that conventional financial sources, such as local and national government budget (APBD and APBN), are limited vis a vis the increasing demand. Mechanisms such as Public-Private Partnership (PPP or KPBU) which are currently being put forward, although they address the issue of efficiency, have not yet addressed another issue, namely the issue of equity. Parties that impose additional burden on infrastructure do not cover the financing burden proportionally. The mechanism that has been developed in the state of New South Wales - Australia, namely the developer’ contribution mechanism, has embryonic-ally been introduced in DKI Jakarta through the Governor’ Regulation (Pergub) No. 175 year 2015 concerning the imposition of compensation for exceeding the building floor coefficient value, which has been amended by the Pergub No. 210 of 2016 concerning the same. This study aims at investigating the similarities and differences between the Pergub and the developer’s contribution mechanism, the depthness, and steps that can be taken to develop the application of the mechanism in DKI Jakarta. For those purposes, the study uses a qualitative research approach. Data collection is mainly carried out by field observations, and interviews with developers, local government officials, and related parties. The analysis uses chronology, comparison, and interpretation methods. Findings of the study demontrate that the mechanism is applicable based on efficiency and equity arguments. In addition, this mechanism is also justified on the bases of current implementation experiences. However, for such an application, a number of aspects need to be fulfilled, namely the clear nexus between the infrastructure built and the advantages of KLB, expanding the scope of the policy, and a stronger policy umbrella, namely Provincial Regulation (Perda) instead of Government’ Regulation. </em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>Inovation; Urban Financing; Efficiency and Equity; DKI Jakarta</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Inovasi pembiayaan infrastruktur perkotaan di DKI Jakarta perlu terus ditingkatkan, mengingat sumber-sumber pembiayaan konvensional, seperti APBD dan APBN, semakin terbatas di hadapan kebutuhan yang meningkat. Mekanisme seperti Kerjasama Pemerintah – Badan Usaha (KPBU, atau <em>public-private partnership </em>[PPP]) yang sekarang diketengahkan, meskipun menjawab persoalan efisiensi, namun belum menjawab isu lain, yakni persoalan keadilan/ekuiti. Pihak yang memberikan beban tambahan pada infrastruktur tidak menanggung beban pembiayaan yang proporsional. Mekanisme yang berkembang di negara bagian New South Wales - Australia, yakni mekanisme <em>developer’s contribution,</em> secara embrionik telah diintroduksikan di DKI Jakarta melalui Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta No 175 Tahun 2015 tentang Pengenaan Kompensasi terhadap Pelampauan Nilai Koefisien Lantai Bangunan, yang telah diperbaharui menjadi Pergub No 210 Tahun 2016 tentang hal yang sama. Studi ini bertujuan mengkaji kesamaan dan perbedaan Pergub dan mekanisme <em>developer’s contribution</em>, kedalaman, dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan penerapan mekanisme tersebut di DKI Jakarta. Untuk itu, digunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan melakukan observasi lapangan, dan wawancara mendalam dengan pengembang, Pemerintah Daerah, dan pihak-pihak terkait. Analisis menggunakan metode kronologi, pembandingan, dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan kelayakan mekanisme ini diterapkan secara penuh berdasarkan argumentasi efisiensi dan ekuiti. Selain itu, mekanisme ini dijustifikasi berdasarkan pengalaman penerapannya selama ini. Namun, untuk itu sejumlah hal juga perlu dipenuhi, antara lain menguatkan kaitan (<em>nexus</em>) antara infrastruktur yang dibangun dan kelebihan KLB<em>, </em>diperluasnya cakupan kebijakan, dan diperkuatnya payung hukum kebijakan dimaksud.</p> Jessica Dorothy Suparto Erwin Fahmi Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 8 1 1 12 10.24912/jmstkik.v8i1.23105 PRAKTIK KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI BAHAYA KESELAMATAN DAN PENYAKIT SAAT BANJIR https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/17784 <p><em>Flood disasters pose risks to safety and disease. Bandarharjo sub-district is an area prone to tidal flooding because it is located close to the coastline of Semarang City. In 2019, 3 residents suffered from Leptospirosis, of which 1 person died. The purpose of writing is to find out community preparedness practices for facing safety hazards and the dangers of disease due to floods. The method used is quantitative descriptive research using a cross sectional approach. The research subjects were 92 residents of RW 1, Bandarharjo Village, Semarang, who were interviewed using a questionnaire about their actions in dealing with safety and health hazards caused by flooding. All data was analyzed descriptively. The results of the research are that the education level of respondents who graduated from high school is 47.8%, the average length of stay in the location is 34 years, 34.78% of residents have preparedness practices for safety hazards during floods in the ready category, while 61.96% are classified as very ready in terms of preparedness practices. face the danger of disease during floods. 28.3% of respondents received sources of information via the internet, 31.5% of respondents had attended first aid outreach/training, 64.1% had attended scouting training, and 16.3% flood simulation training. Based on the analysis, the study's conclusion is that the preparedness practices of RW 1 residents of Bandarharjo Subdistrict to face safety hazards due to floods are included in the ready category, while the practices for facing the dangers of disease during floods are included in the very ready category.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>Flood</em><em>;</em> <em>Preparedness</em><em>;</em><em> Safety</em><em>;</em><em> Disease</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Bencana banjir memberikan risiko pada keselamatan dan penyakit. Kelurahan Bandarharjo merupakan daerah rawan banjir rob karena berada pada posisi yang berdekatan dengan garis pantai Kota Semarang. Pada tahun 2019, 3 warga menderita Leptospirosis, di mana 1 orang di antaranya meninggal. Tujuan penulisan yaitu untuk mengetahui praktik kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bahaya keselamatan dan bahaya penyakit akibat banjir. Metode yang digunakan adalah Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan pendekatan <em>cross sectional. </em>Subjek penelitian yaitu warga RW 1 Kelurahan Bandarharjo Semarang berjumlah 92 orang yang diwawancarai menggunakan kuesioner tentang tindakannya dalam menghadapi bahaya keselamatan dan kesehatan akibat banjir. Semua data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian yaitu Tingkat pendidikan responden tamat SMA 47,8%, rata-rata lama tinggal di lokasi tersebut 34 tahun, 34.78% warga mempunyai praktik kesiapsiagaan terhadap bahaya keselamatan saat banjir dalam kategori siap, sedangkan 61,96% tergolong sangat siap dalam praktik kesiapsiagaan menghadapi bahaya penyakit saat banjir. 28.3% responden mendapatkan sumber informasi melalui internet, 31,5 % responden pernah mengikuti sosialisasi/pelatihan P3K, 64,1% pernah mengikuti pelatihan kepramukaan, dan pelatihan simulasi banjir 16,3%. Berdasarkan analisis, kesimpulan studi yaitu bahwa praktik kesiapsiagaan warga RW 1 Kelurahan Bandarharjo menghadapi bahaya keselamatan akibat banjir termasuk dalam kategori siap, sedangkan praktik menghadapi bahaya penyakit saat banjir termasuk dalam kategori sangat siap.</p> Mahda Mahda Ulfa Nurullita Mifabkhuddin Mifbakhuddin Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 8 1 13 24 10.24912/jmstkik.v8i1.17784 PENERAPAN METODE LOCATION BASED SERVICE PADA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBYEK WISATA KABUPATEN BINTAN BERBASIS ANDROID https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/23379 <p><em>Bintan Island is one of the islands in the Riau Archipelago and has a variety of tourist objects that are worth Bintan Island is one of the islands in the Riau Archipelago and has various tourist attractions that are worth visiting. Introducing a variety of tourist attractions to the general public is one of the things that is often promoted by the Bintan district regional government because it can attract tourists, both local and foreign, thereby increasing regional income. The decline in the level of tourists, both domestic and foreign, caused by the regulations/policies of the Covid-19 pandemic, is one of the triggers for making technology a medium for delivering promotions for tourist attractions. The application of technology in the tourism sector is something that is not relatively new. In this research, the use of technology in introducing tourist attractions on Bintan Island uses the Location Based Service method where an Android-based Geographic Information System for Bintan Island Tourism Objects will be designed. This application can be one solution that can be presented in introducing the diversity of tourist attractions on Bintan Island so that it can help tourists in obtaining information about various tourist locations on Bintan Island. Using this application can also help tourists search for data on tourist attractions and directions to these tourist attractions. This application can also help in providing descriptive information in the form of images, as well as ratings and comments given by other visitors who have visited the tourist attraction. The results of the black box test of the application using 2 validators from the admin and user side produce a match between the desired expectations and the results after testing so the application can be used because it is free from functional errors.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>Tourism</em><em>; </em><em>Bintan Island</em><em>;</em> <em>Location-Based Service</em><em>;</em> <em>Geographic</em><em> Information System</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pulau Bintan merupakan salah satu pulau yang berada di Kepulauan Riau dan memiliki beragam obyek wisata yang patut untuk dikunjungi. Mengenalkan keanekaragam obyek wisata kepada khalayak umum merupakan salah satu hal yang sering digaungkan pemerintah daerah kabupaten Bintan sebab dapat menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara, sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah. Penurunan tingkat wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang disebabkan aturan/kebijakan pandemi covid19 menjadi salah satu pemicunya menjadikan teknologi sebagai media dalam penyampaian promosi obyek wisata. Penerapan teknologi dalam bidang pariwisata merupakan hal yang bukan tergolong baru. Pada penelitian ini penggunaan teknologi dalam memperkenalkan obyek wisata di Pulau Bintan menggunakan metode Location Based Service dimana akan dirancnag suatu Sistem Informasi Geografis Obyek Pariwisata Pulau Bintan berbasis Android. Aplikasi ini dapat menjadi salah satu solusi yang dapat disajikan dalam memperkenalkan keanekaragaman obyek wisata yang dimiliki oleh Pulau Bintan, sehingga dapat membantu para wisatawan dalam memperoleh informasi mengenai berbagai lokasi wisata yang berada pada Pulau Bintan. Penggunaan aplikasi ini juga dapat membantu wisatawan dalam mencari data tempat wisata serta arah tempat wisata tersebut. Aplikasi ini juga dapat membantu dalam memberikan informasi deskripsi berupa gambar, serta rating dan komentar yang diberikan oleh pengunjung lainnya yang pernah mendatangi tempat wisata tersebut. Hasil dari uji black box terhadap aplikasi dengan menggunakan 2 validator dari sisi admin dan pengguna menghasilkan kesesuaian antara harapan yang diinginkan dengan hasil setelah dilakukan pengujian, sehingga aplikasi ini dapat dipergunakan karena bebas dari kesalahan fungsional.</p> Dwi Nurul Huda Yohendra Saputra Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 8 1 25 36 10.24912/jmstkik.v8i1.23379 STUDI KASUS LONDON SEBAGAI KOTA GLOBAL https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/22196 <p><em>In this era of globalization, there are several large cities that have become centers of global economic and cultural activities. Several large, influential cities have become centers of global class activities and are even classified as Alpha cities, such as the city of London. The existence of the city of London is taken as a case study in this article because the City of London has been recognized as a city with an important presence in the global or world economic system, or as a Global Financial Center. The primary aim of this Paper is to outline results and to summarize research findings on the global city of London as a case study amidst all the dynamics of conditions currently occurring. This paper focuses on discussing strategies, the process of developing the global city of London as the world's financial center in anticipating possible risks and looking at development scenarios under the influence of a pandemic, and the development of digital technology. The research method used is a literature study approach related to articles with a discussion of themes containing keywords according to the research theme. The research conclusion obtained is that the city of London needs to maintain the quality status of its city performance and continue to stimulate economic conditions. Dynamics of change can occur due to many factors and cannot always be predicted. The presence of creative economy clusters and startups that are able to commercialize unique ideas has a big influence on the city's prosperity and provides economic growth even in times of uncertainty. Digital access can also create opportunities and expand access to vital support. Adapting to changes in behavior to digital also still requires socialization that is not instant. The City of London is still trying and continues to struggle endlessly to continue to be more advanced and better in various conditions.</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>global city, city of London, sustainable city, resilient city, creative city, and smart city</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pada era globalisasi ini terdapat beberapa kota besar yang menjadi pusat kegiatan ekonomi dan budaya secara global. Beberapa kota besar yang berpengaruh tersebut menjadi pusat kegiatan kelas global dan bahkan diklasifikasikan ke dalam kota Alpha, seperti kota London. Keberadaan kota London diambil sebagai studi kasus pada tulisan ini karena kota London sudah diakui sebagai kota yang keberadaannya penting di dalam sistem ekonomi global atau dunia, atau sebagai <em>Global Financial Center</em>. Tujuan utama dari makalah ini adalah untuk menguraikan hasil dan meringkas temuan penelitian tentang studi kasus kota global London di tengah seluruh dinamika kondisi yang terjadi saat ini. Makalah ini berfokus pada pembahasan strategi, proses pengembangan kota global London sebagai pusat finansial dunia dalam mengantisipasi resiko yang mungkin dan melihat skenario pengembangan di dalam pengaruh pandemi dan perkembangan teknologi digital. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan studi pustaka terkait artikel-artikel dengan pembahasan mengenai tema yang berisi kata kunci sesuai tema penelitian. Kesimpulan penelitian yang didapatkan adalah kota London perlu mempertahankan status kualitas performa kotanya dan tetap menggiatkan kondisi ekonomi. Dinamika perubahan dapat terjadi karena banyak faktor dan tidak selalu dapat diprediksi. Hadirnya cluster ekonomi kreatif dan <em>startup</em> yang mampu mengkomersilkan ide yang unik memberikan pengaruh yang besar pada kemakmuran kota dan memberikan pertumbuhan ekonomi bahkan disaat ketidakpastian. Akses digital pun mampu menciptakan peluang dan memperluas akses ke dukungan vital. Adaptasi perubahan perilaku menjadi digital juga masih memerlukan sosialisasi yang tidak instan. Kota London masih berusaha dan terus berjuang tanpa henti untuk terus lebih maju dan lebih baik dalam berbagai macam kondisi.</p> Karen Wijaya Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 8 1 37 46 10.24912/jmstkik.v8i1.22196 ALAT PEMBERI PAKAN AYAM KAMPUNG OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING DAN KONTROL BERBASIS INTERNET OF THING https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/20452 <p><em>This monitoring and control system are based on native chicken farmers' inability to meet current demand due to a lack of production. Feed is one of the environmental factors that require special attention considering that the cost of feed is the highest for livestock, reaching around 65% of production costs. Raising chickens as livestock needs a significant amount of time and effort. However, as other activities increase, farmers could neglect or forget to care for their livestock; as a result, many farmers fail to raise livestock. The purpose of this study was to design and construct an automatic chicken feed prototype using a weight sensor (load cell) with a NodeMCU ESP8266 microcontroller according to a predetermined schedule using a network time protocol (NTP) based on the Internet of Things. The automatic chicken feeder is designed to be able to monitor and control via an internet network that is connected to a Smartphone by opening the Blynk application. This research is expected to provide benefits for farmers by enabling them to schedule animal feeding schedules so that the chicken feeding is consistent and measurable based on the daily needs of the chickens. The design of this chicken feeding utensil is scheduled automatically feed the chickens even though the owner of the livestock is doing other activities. This study used the waterfall method, a step-by-step implementation to improve the system's quality. The results showed that the accuracy value in automatic chicken feeding was 95.31% and the accuracy of the weight sensor (load cell) in reading the weight of chicken feed was 97.81%, with the automatic feeding treatment having the highest efficiency value of 7.84% and the manual feeding treatment having the lowest efficient value of 7.16%</em></p> <p><strong><em>Keyword: </em></strong><em>IoT</em><em>;</em><em> NodeMCU ESP8266; Load Cell; Network Time Protocol; Blynk</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Sistem monitoring dan kontrol ini dilatar belakangi kurangnya produksi peternak ayam kampung sehingga menyebabkan ketersediaannya tidak dapat memenuhi permintaan yang ada. Pakan merupakan salah satu faktor lingkungan yang perlu mendapat perhatian khusus mengingat biaya pakan adalah yang tertinggi pada ternak mencapai sekitar 65% dari biaya produksi. Memelihara ayam sebagai ternak membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Namun, dengan meningkatnya aktivitas lain, peternak dapat mengabaikan atau lupa merawat ternaknya, masalah ini menyebabkan banyak petani gagal beternak. Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membuat prototipe pakan ayam otomatis menggunakan sensor berat (load cell) dengan mikrokontroler NodeMCU ESP8266 sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan menggunakan network time protokol (NTP) berbasis Internet Of Things. Alat pemberi pakan ayam otomatis dirancang mampu melakukan monitoring dan kontrol melalui jaringan internet yang terhubung pada Smartphone dengan membuka aplikasi Blynk. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi peternak agar dapat mengatur jadwal pemberian makan hewan sesuai dengan jadwal sehingga pemberian makan ayam teratur dan terukur sesuai kebutuhan ayam perharinya. Perancangan alat makan ayam ini terjadwal otomatis agar ternak ayam tetap bisa mendapatkan asupan makanan meskipun pemilik hewan ternak tersebut sedang melakukan aktivitas yang lain. Penelitian ini menggunakan metode waterfall yang merupakan implementasi langkah demi langkah untuk meningkatkan kualitas sistem. Hasil penelitian mendapatkan nilai akurasi dalam pemberian pakan ayam otomatis sebesar 95,31% dan akurasi sensor berat (load cell) dalam membaca berat pakan ayam sebesar 97,18% serta memiliki nilai efisiensi tertinggi pada perlakuan pemberian pakan ayam secara otomatis 7,84% dan terendah pada perlakuan pemberian pakan ayam secara manual 7,16%.</p> Vebi Putu Samuel Prihatmajaya Carolina Ety Widjayanti Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 8 1 47 58 10.24912/jmstkik.v8i1.20452 PENGEMBANGAN HUNIAN TERJANGKAU PADA KAWASAN BERORIENTASI TRANSIT (KBT) LEBAK BULUS JAKARTA https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/23911 <p><em>The shortage of housing supply/backlog is one of the problems in Jakarta to date. According to JPI (2021) the backlog figure in Jakarta reached 1.2 million units. This is because regional development is uneven and population density is only concentrated in certain areas. Many workers today cannot afford to own a house in Jakarta and choose to live on the outskirts of the capital or outside Jakarta. So there is a need to develop affordable housing in Transit Oriented Areas (KBT) in Jakarta. Based on DKI Jakarta Governor Regulation No. 31 of 2022, the Lebak Bulus area is an area designated as a city KBT. This can be a trigger for the provision of affordable housing in the form of public flats. The existence of affordable housing in KBT is a concern because lower middle class people need housing close to work and access to public transportation. However, the problem that arises lies in the rising and expensive land prices which result in selling prices becoming increasingly unaffordable for the lower middle class. Therefore, this research aims to identify types and classes of residential development, policies, constraints and concepts in developing affordable housing. This research uses a qualitative approach, grounded theory research type to obtain an initial theory based on a literature review compared with field findings through triangulated interviews with expert sources. The analysis method used the interpretation method and comparison method. The results of the analysis showed that in KBT Lebak Bulus there is no affordable housing in the form of flats that can be accessed by the general public with low incomes, existing policies have supported the development of affordable housing, obstacles in the development of affordable housing are high land prices, environmental and social problems and the concept of realizing this through financing incentives, intensity bonus incentives, management subsidies, cooperation in the form of a consortium of several developers and cooperation in utilizing regional assets.</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>affordable housing</em><em>; Transit-Oriented Area (KBT); grounded theory; triangulasi</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kekurangan suplai rumah/backlog menjadi salah satu permasalahan di Jakarta sampai dengan saat ini. Menurut JPI (2021) angka backlog di Jakarta mencapai 1,2 juta unit. Hal ini karena pengembangan wilayah yang tidak merata dan kepadatan penduduk hanya terkonsentrasi di daerah tertentu. Pekerja saat ini banyak yang tidak terjangkau untuk memiliki rumah di Jakarta dan memilih tinggal di pinggiran ibu kota atau di luar Jakarta. Sehingga perlu adanya pengembangan hunian terjangkau yang ada pada Kawasan Berorientasi Transit (KBT) di Jakarta. Berdasarkan Pergub DKI Jakarta No. 31 tahun 2022, Kawasan Lebak Bulus merupakan Kawasan yang ditetapkan sebagai KBT kota. Hal ini dapat menjadi pemicu (trigger) bagi penyediaan hunian yang terjangkau dalam bentuk rumah susun umum. Keberadaan hunian terjangkau pada KBT menjadi perhatian karena masyarakat menengah kebawah lebih membutuhkan hunian dekat dengan tempat kerja dan akses sarana transportasi umum. Namun permasalahan yang muncul terletak pada harga lahan yang naik dan mahal yang mengakibatkan harga jual akan semakin tidak dapat terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Oleh karena itu dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan kelas pengembangan hunian, kebijakan, kendala dan konsep dalam pengembangan hunian terjangkau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, tipe penelitian <em>grounded theory</em> untuk mendapatkan teori awal berdasarkan kajian literature dengan dibandingkan temuan lapangan melalui wawancara narasumber ahli secara triangulasi. Metode analisis digunakan metode interpretasi dan metode komparasi.. Hasil analisis didapatkan bahwa di KBT Lebak Bulus belum ada hunian terjangkau dalam bentuk rumah susun yang dapat diakses oleh masyarakat umum berpenghasilan rendah, kebijakan yang ada telah mendukung terhadap pengembangan hunian terjangkau, kendala dalam pengembangan hunian terjangkau adalah harga lahan yang tinggi, permasalahan lingkungan dan sosial serta konsep dalam mewujudkan melalui insentif pembiayaan, insentif bonus intensitas, subsidi pengelolaan, kerjasama dalam bentuk konsorsium beberapa pengembang dan kerjasama pemanfaatan asset daerah.</p> Budiwan Suryo Pranoto Nurahma Tresani Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 8 1 59 68 10.24912/jmstkik.v8i1.23911 KAJIAN KINERJA PENGELOLAAN RUMAH SUSUN SEWA OLEH PEMERINTAH PUSAT, PEMERINTAH DAERAH, DAN BUMN DI DKI JAKARTA https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/22161 <p><em>The increase in Jakarta's population has led to a pressing need for adequate housing. The government responded by facilitating the construction of apartment buildings, especially for Low-Income Communities (MBR). According to Government Regulation No. 13 of 2021, Article 15, the provision of apartment buildings can be carried out by various parties, including the Central Government, Local Governments, State-Owned Enterprises (BUMN), and private entities. This study selected three apartment buildings: Rempoa Apartment (managed by the Ministry of Public Works and Public Housing), Cipinang Muara Apartment (managed by the Jakarta Provincial Government), and Seruni Apartment (managed by Perumnas). Each has different characteristics, including their sources of funding. The aim of this research is to identify the performance of each manager and evaluate the strengths and weaknesses of their management. The methods used are Servqual and Importance Performance Analysis (IPA) to assess residents' perceptions of the management performance of the apartment buildings. The evaluation results show that Cipinang Muara Apartment has superior performance in all evaluated dimensions, followed by Seruni Apartment and Rempoa Apartment. This study has the potential to benefit apartment building operators, residents, and other researchers by improving management optimization, participation, and contribution to program development and further research. It is hoped that the results of this research will enhance understanding of the effectiveness of apartment building management and inspire further improvement and development in providing adequate housing for MBR in Jakarta.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>Rental flats; Management performance; Servqual; IPA</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Peningkatan jumlah penduduk di Jakarta telah memunculkan kebutuhan mendesak akan hunian yang layak. Pemerintah merespons dengan memfasilitasi pembangunan rumah susun, terutama untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 13 tahun 2021 pasal 15, penyelenggaraan rumah susun dapat dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan swasta. Penelitian ini memilih tiga rumah susun, yaitu Rusunawa Rempoa (dikelola oleh Kementerian PUPR), Rusunawa Cipinang Muara (dikelola oleh Pemerintah DKI), dan Rusunawa Seruni (dikelola oleh Perumnas). Ketiganya memiliki karakteristik yang berbeda, termasuk sumber dana pengelolaannya. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kinerja masing-masing pengelola serta mengevaluasi kelebihan dan kekurangan pengelolaannya. Metode yang digunakan adalah <em>Servqual</em> dan <em>Importance Performance Analysis</em> (IPA) untuk mendapatkan penilaian dari penghuni terhadap kinerja pengelolaan rumah susun. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa Rusunawa Cipinang Muara memiliki kinerja unggul dalam semua dimensi yang dievaluasi, diikuti oleh Rusunawa Seruni dan Rusunawa Rempoa. Penelitian ini berpotensi memberikan manfaat bagi penyelenggara rumah susun sewa, penghuni, serta peneliti lainnya dengan meningkatkan optimalisasi pengelolaan, partisipasi, dan kontribusi dalam pengembangan program serta penelitian selanjutnya. Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman tentang efektivitas pengelolaan rumah susun, serta menginspirasi perbaikan dan pengembangan lebih lanjut dalam penyediaan hunian yang layak bagi MBR di Jakarta.</p> Bagus Yuli Arianto Nurahma Tresani Nasiruddin Mahmud Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 8 1 69 78 10.24912/jmstkik.v8i1.22161 STUDI PENERAPAN REGULASI PENYEDIAAN FASILITAS UMUM DAN FASILITAS SOSIAL DI KLUSTER APARTEMEN GREEN BAY PLUIT https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/26350 <p><em>Indonesia is experiencing very rapid development and urbanization. In line with this, in the 90s the government and private sector began to develop housing from housing cluster to apartment clusters. Public facilities and social facilities are one of the requirements regulated by regulations and must be fulfilled by the developer. However, in its implementation, the provision of public facilities and social facilities experiences many obstacles, especially in apartment. The aim of this research is to identify the process of implementing public facilities and social facilities regulations and identify the root causes of the obstacles that occur in implementing public facilities and social facilities in apartment in Jakarta. To realize this goal, researchers conducteda study of the regulations used and the process of implementing these regulations by developers in DKI Jakarta. This research has the character of an exploratory study and an instrumental case study approach where the researcher will focus on an issue or theory which is then supported by the case study. The instruments used in this research has the character of an exploratory study and an instrumental case study approach where the researcher will focus on an issue or theory which is then supported by the case study. The instruments used in this research were in-depth interviews, documentation and observation. </em><em>The case study is a high density apartment cluster to see whether the regulations used are in line with the reality on the ground. The case study used is the Green Bay Apartment in North Jakarta with a total of 34.048 people divided into 12 apartment towers. The research results show that the regulations used to date have not been adjusted since 2015 and apartment occupancy regulations still use housing regulations, so that with very high density these regulations are not appropriate. Apart from that, until now public facilities and social facilities are considered private zones of apartments, so they are often not handed over to the government.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>Apartment</em><em>;</em><em> Regulation</em><em>;</em><em> Facilities</em><em>;</em><em> Public</em><em>;</em><em> Social</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Indonesia mengalami perkembangan dan urbanisasi yang sangat cepat. Seiring dengan hal tersebut, maka tahun 90-an pemerintah dan swasta mulai melakukan pengembangan hunian dari kluster perumahan hingga kluster apartemen. Fasilitas umum dan fasilitas sosial merupakan salah satu syarat yang diatur oleh regulasi dan harus dipenuhi oleh pengembang. Namun dalam penerapannya, penyediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial mengalami banyak kendala, terutama pada hunian apartemen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi proses penerapan regulasi fasilitas umum dan fasilitas sosial dan mengidentifikasi akar permasalahan dari kendala yang terjadi dalam penerapan fasilitas umum dan fasilitas sosial pada hunian apartemen di DKI Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, peneliti melakukan kajian terhadap regulasi yang digunakan dan proses penerapan regulasi tersebut oleh pengembang di DKI Jakarta. Penelitian ini bersifat studi eksploratif dan pendekatan instrumental <em>case study</em> dimana peneliti akan memusatkan perhatian pada suatu isu atau teori yang kemudian didukung studi kasus. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, dokumentasi dan observasi lapangan. Adapun studi kasus yang dipilih adalah kluster apartemen dengan kepadatan yang tinggi untuk melihat apakah regulasi yang digunakan sesuai dengan realita di lapangan. Studi kasus yang digunakan adalah kluster apartemen Green Bay di Jakarta Utara dengan jumlah 34.048 jiwa yang terbagi dalam 12 tower apartemen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi yang digunakan hingga saat ini belum mengalami penyesuaian sejak tahun 2015 dan regulasi hunian apartemen masih menggunakan aturan perumahan, sehingga dengan kepadatan yang sangat tinggi maka regulasi tersebut tidak sesuai. Selain itu, hingga saat ini fasilitas umum dan fasilitas sosial dianggap sebagai zona private dari apartemen, sehingga sering kali tidak diserahkan kepada pemerintah.</p> Laura Tri Agustin Nurahma Tresani Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 8 1 79 88 10.24912/jmstkik.v8i1.26350 KONSEP GEOMETRI SAMPEL JARINGAN KAMPUNG TANJUNG GEDONG MENGGUNAKAN METODE GENOMIK ARSITEKTUR https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/23795 <p><em>Tanjung Gedong is one of the most developed urban kampung located in West Jakarta, existed formerly to support the nearby campuses and commercials activities. This kampung grows in the midst of educational area, its existence has proofed resiliency and great city’s supports, thus suitable as a stable sample for questioning kampung’s geometrical qualities. Less researches were interested to investigate kampung’s architectural concept. Kampung is often labeled as irregular, disorder or non-standard rather than respecting its potency. Dissecting kampung networks may present new facts regarding type’s domination and recession especially at the kampung gate as a prime transitional location. The research aims to target geometry as an architectural concept, a fundamental formula for kampung configuration. Typo-morphology is combined with etymology for revealing its geometrical concept with a focus only on the layout. QGIS is utilized as an instrument to extract building silhouette, simplified in the form of diagrams, while categorized by using tabulation. The outcome reveals a specific geometrical character based on arithmetic sequence: a particular order.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>Architecture; Concept; Genomic; Geometry; Kampung</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tanjung Gedong adalah kampung kota di kawasan pendidikan Jakarta Barat dan telah berkembang bersama dengan kampus dan bangunan komersial di sekitarnya. Kampung ini tumbuh bersama-sama dengan kawasan, dan berkembang untuk mendukung fungsi pendidikan. Fenomena kehadirannya menunjukkan potensi resiliensi keruangan sehingga cocok menjadi sampel percontohan dan penelitian terkait perkembangan suatu jaringan kota. Lepas dari prasangka yang kerap melabeli kampung sebagai yang tidak teratur, kumuh dan tidak sehat; kampung Tanjung Gedong kerap menjadi pilihan utama warga kampus dan menjadi sentra informal untuk kawasan sekitar. Penelitian ini bertujuan mengangkat konsep geometri kampung yang menjadi formula pembentukan jaringan. Membedah geometri jaringan memunculkan potensi dan masalah dominasi dan resesi yang terjadi dalam rangkaian ruang kampung. Gerbang kampung adalah jaringan utama yang mengandung gen transisi arsitektur formal dan informal yang tepat diinvestigasi sebagai proyek pilot. Metode kualitatif interpretatif mengkombinasi tipo-morfologi dan etimologi untuk mengangkat abstraksi geometri pada peta jaringan menggunakan QGIS. Fokus penggambaran adalah denah yang dikonversi menjadi diagram untuk memunculkan siluet dialektika ruang berdasarkan citra satelit. Tabulasi mengkategorisasi dan menyeleksi tipe dan bentuk berdasarkan genomik arsitektur. Hasilnya mayoritas geometri kampung menunjukkan keberaturan dan simetri, berkebalikan dengan persepsi ketidakberaturan yang kerap menjadi stigma. Pengulangan bilangan prima dan genap banyak ditemukan pada dimensi, sudut maupun unit yang mendukung formalitas formula. Kebaruan penelitian merekomendasi deret spesifik kampung Tanjung Gedong.</p> Denny Husin Olga Nauli Komala Mohammad Agung Saryatmo Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 8 1 89 98 10.24912/jmstkik.v8i1.23795 PENGARUH PERKUATAN ELEMEN STRUKTUR TERHADAP KINERJA KEGEMPAAN PADA STRUKTUR BAJA DENGAN SISTEM RANGKA MOMEN KHUSUS https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/21184 <p><em>Based on BMKG released in 2019, the event during 1821-2019 is reported more than 350 earthquake and tsunami occurred in Indonesia. Therefore, the structural design according to seismic resisting system shall be strictly implemented by the engineer. One of some material that can be used and regulated by the code is hot-rolled steel material. Structural engineering application of steel structure has a flexibility to determine the position of beam-column rigid connection. Apart from its strength, steel material has adequate ductility in dissipating earthquake forces. The seismic-forces resisting system of this research uses steel special moment frames. The aim of this research is to analyze the structural performance using the major axis of wide flange column as a beam-column rigid joint whereas the minor axis of the column is only defined to resists the gravity loads. This research uses non-linear time history analysis with 11 matched ground motion and pushover analysis based on FEMA 440 dan ASCE 41-17. The early step hinges formed of pushover analysis of the beam components are strengthened and evaluated to obtain the effect on the structural performance. The performance criteria on this research uses FEMA 356. The result based on FEMA 440 and ASCE 41-17 method with beam component strengthening shows that the structure performance increases from Life Safety to Immediate Occupancy, however, the time history analysis result shows structural capacity enhancement but neither with its structure performance criteria is come under Immediate Occupancy. </em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>Steel Structure with Special Moment Frames;</em><em> FEMA 440</em><em>;</em><em> ASCE 41-17</em><em>;</em> <em>Non-Linear Analysis; Plastic Hinged; Beam Strengthening; FEMA 356;</em><em> Life Safety; Immediate Occupancy.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Berdasarkan <em>release</em> oleh BMKG pada tahun 2019, selama rentang waktu tahun 1821-2018, tercatat lebih dari 350 gempa bumi dan tsunami pernah terjadi di wilayah Indonesia. Oleh karena itu penerapan desain struktur tahan gempa merupakan komponen penting untuk diperhatikan. Salah satu material struktur yang dapat digunakan dan sudah diatur dalam tata perencanaan struktur tahan gempa adalah material baja <em>hot-rolled</em>. Rekayasa bangunan struktur baja memiliki fleksibilitas dalam menentukan posisi sambungan balok-kolom rigid. Disamping ditinjau dari kekuatannya, material baja memiliki daktilitas yang baik dalam mendisipasi gaya gempa. Sistem struktur penahan gaya gempa pada penelitian ini menggunakan sistem struktur baja pemikul momen khusus. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis performa bangunan dengan mengoptimalkan sumbu kuat kolom <em>wide flange</em> sebagai sambungan balok-kolom penahan gaya gempa sedangkan sambungan balok-kolom pada sumbu lemah penampang kolom hanya direncanakan untuk menahan beban gravitasi. Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis <em>non-linear time history</em> dengan 11 rekaman gerak tanah terskala dan analisis <em>non-linear static pushover</em> berdasarkan FEMA 440 dan ASCE 41-17. Komponen balok yang mengalami mekanisme sendi plastis pada Langkah awal analisis <em>pushover</em> diberikan penguatan dan dievaluasi untuk dinilai pengaruhnya terhadap performa struktur. Klasifikasi kriteria kinerja yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan FEMA 356. Hasil analisis berdasarkan metode FEMA 440 dan ASCE 41-17 dengan memberikan perkuatan balok struktur diperoleh peningkatan performa struktur dari <em>Life safety</em> menjadi <em>Immediate Occupancy</em>, disamping itu berdasarkan analisis <em>time history</em> diperoleh peningkatan kapasitas struktur akan tetapi performa struktur tidak mengalami peningkatan yaitu berada pada level kinerja <em>Immediate Occupancy</em>.</p> Dony Sulistiono Roesdiman Soegiarso Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 8 1 99 108 10.24912/jmstkik.v8i1.21184 STUDI KASUS PERKEMBANGAN APARTEMEN DAN PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA JAKARTA SELAMA PANDEMI https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/22123 <p><em>City development in Indonesia is developing more on the island of Java and especially in the city of Jakarta, so the study will focus on the development of apartments and malls in the city of Jakarta. This property product was chosen as the focus of the study because of its relationship to the city's economic conditions. The pandemic period was chosen as the study time because it shows the condition of city development </em><em>when</em><em> the crisis occurred, so it can be a lesson for anticipating crisis conditions that may occur in the future. The results of the studies conducted show that as a result of the pandemic, there have been changes in people's lifestyles and market trends. Property products such as malls and apartments, which </em><em>once</em><em> were very popular, are currently affected by a decline in buyer interest. This results in developers needing to anticipate strategies in their development. The strategy used, for example, is to take advantage of the latest technological developments, adapt property products, and others. Various kinds of dynamic conditions may occur unexpectedly in the future, so parties who play a role in city development, such as the government and developers, need to adapt to the changes that occur. The government needs to always be responsive to current conditions and provide policies that can increase the city's resilience to possible crises. Developers cannot just rely on experience but must continue to develop and innovate to be able to adapt to the dynamics of city development that are occurring.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>City Development</em><em>;</em><em> Property Market</em><em>;</em><em> Covid-19</em><em>;</em> <em>Apartment; Mall</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Perkembangan kota di Indonesia lebih banyak berkembang di pulau Jawa dan khususnya di kota Jakarta, sehingga studi akan difokuskan pada perkembangan apartmen dan mall di kota Jakarta. Produk properti tersebut dipilih sebagai fokus studi karena keterkaitannya dengan kondisi perekonomian kota. Masa pandemi dipilih sebagai waktu studi karena memperlihatkan kondisi perkembangan kota pada saat krisis terjadi, sehingga dapat menjadi pembelajaran untuk antisipasi kondisi krisis yang mungkin terjadi di masa depan. Hasil studi yang dilakukan menunjukan akibat dari pandemi, terjadi perubahan pola hidup masyarakat dan trend pasar. Pada produk properti seperti mall dan apartemen yang pada masanya sangat diminati, saat ini terdampak dengan menurunnya minat pembeli. Hal tersebut mengakibatkan pengembang perlu melakukan antisipasi strategi dalam pengembangannya. Strategi yang dilakukan misalnya adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi terkini, penyesuaiaan produk properti, dan lainnya. Berbagai macam dinamika kondisi mungkin terjadi tanpa terduga di masa depan, sehingga pihak-pihak yang berperan dalam perkembangan kota seperti pemerintah dan pengembang perlu untuk bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Pemerintah perlu selalu responsif akan kondisi yang terjadi dan memberikan kebijakan yang dapat meningkatkan ketahanan kota dari krisis-krisis yang mungkin terjadi. Pengembang tidak bisa hanya mengandalkan pengalaman saja, tetapi harus terus berkembang dan berinovasi untuk dapat beradaptasi dengan dinamika perkembangan kota yang terjadi.</p> Karen Wijaya Bagus Yuli Arianto David Chandra Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 8 1 109 118 10.24912/jmstkik.v8i1.22123 MENUJU KOTA BERKELANJUTAN DAN BERKETAHANAN: PENERAPAN KONSEP BIOFILIK DALAM PENGEMBANGAN REAL ESTATE CITRAGARDEN CITY DI JAKARTA https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/20746 <p><em>Sustainable and resilient cities are a holistic reference for the direction of urban development going forward. Theoretical analysis shows that the biophilic city concept is one way to achieve a sustainable and resilient city. The research underlying this paper aims</em> <em>to</em> <em>examine the application of the biophilic master plan concept in the development of CitraGarden City real estate in Jakarta. Its scope includes various aspects of the development and management of green areas and infrastructure, and its prospects in the long term. Using a phenomenological approach, this research places various aspects of the development and management of green areas and infrastructure as an interesting phenomenon. The future prospects of this phenomenon are interpreted from the values that underlie it, both for developers and residents of the area. Primary research data were collected by analyzing development plans and interviews with developers and residents of the area. The results showed that 52.9% of the total development area of</em> <em>CitraGarden City consists of green zones, drainage, water systems and roads. Broadly applied biophilic master plans are based on the values of sustainability and resilience, driven by corporate values. The essence to be achieved is business development based on corporate values, namely integrity, professionalism and entrepreneurship, to create a sustainable and resilient home for families and communities, now and in the long term.</em></p> <p><strong><em>K</em></strong><strong><em>eywords</em></strong><em>: biophilic design</em><em>;</em><em> sustainable development</em><em>;</em><em> resilient city.</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kota yang berkelanjutan dan berketahanan merupakan acuan holistik arah pembangunan perkotaan ke depan. Analisis teoritis menunjukkan bahwa konsep kota biofilik merupakan salah satu cara untuk mencapai kota berkelanjutan dan berketahanan. Penelitian yang mendasari tulisan ini bertujuan untuk mengkaji penerapan konsep biophilic master plan dalam pengembangan real estate CitraGarden City di Jakarta. Ruang lingkupnya mencakup berbagai aspek pengembangan dan pengelolaan kawasan hijau dan infrastruktur, serta prospeknya dalam jangka panjang. Dengan menggunakan pendekatan fenomenologi, penelitian ini menempatkan berbagai aspek pengembangan dan pengelolaan kawasan hijau dan infrastruktur sebagai fenomena yang menarik. Prospek masa depan dari fenomena ini dimaknai dari nilai-nilai yang melandasinya, baik bagi pengembang maupun warga sekitar. Data penelitian primer dikumpulkan dengan menganalisis rencana pembangunan dan wawancara dengan pengembang dan warga sekitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52,9% dari total kawasan pengembangan CitraGarden City terdiri dari zona hijau, drainase, sistem pengairan, dan jalan. Rencana induk biofilik yang diterapkan secara luas didasarkan pada nilai-nilai keberlanjutan dan ketahanan, yang didorong oleh nilai-nilai perusahaan. Esensi yang ingin dicapai adalah pengembangan usaha berdasarkan nilai-nilai perusahaan yaitu integritas, profesionalisme dan kewirausahaan, untuk menciptakan rumah tangga yang berkelanjutan dan berketahanan bagi keluarga dan masyarakat, saat ini dan dalam jangka panjang.</p> Mellawati Mellawati Erwin Fahmi Copyright (c) 2023 Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 8 1 119 132 10.24912/jmstkik.v8i1.20746 STUDI PENGARUH REVITALISASI PEDESTRIAN TERHADAP PENGEMBANGAN KOTA TUA JAKARTA https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/24992 <p><em>Kota Tua Jakarta holds significant historical value. The Master Plan for the Kota Tua Jakarta, regulated by the Jakarta Governor Regulation Number 36 of 2014, proposes revitalization strategies to preserve its historical values and advance the area. Revitalization is a development effort aimed at reviving important values within the context of cultural heritage while considering adjustments to new spatial functions and preservation principles. Its primary objective is to create a positive image through enhancing visual/physical quality and making real contributions to improving economic, social, and environmental quality. In its development, the Jakarta provincial government has undertaken revitalization efforts using traffic restriction techniques and pedestrianization packaged under the name LEZ (Low Emission Zone). The main purpose of establishing the LEZ in the Kota Tua Jakarta is to reduce traffic levels that endanger the long-term sustainability of cultural heritage structures in the region. Considering the development of the LEZ in the Kota Tua, pedestrian pathway function should not only serve as road accessories but also transform cities and settlements into inclusive, safe, resilient, and economically, socially, and environmentally sustainable areas, in line with Sustainable Development Goals (SDGs), particularly goal 11. By employing a quantitative research approach involving data collection methods through questionnaires and interviews, this study aims to investigate and evaluate the implications of establishing the Low Emission Zone on economic, social, and environmental dimensions.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>Revitalisation;</em> <em>Pedestrianisation; Urban Development; Urban Heritage</em></p> <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Kawasan Kota Tua Jakarta memiliki nilai historis yang signifikan. Rencana Induk Kawasan Kota Tua, diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 36 Tahun 2014, mengusulkan strategi revitalisasi untuk memelihara nilai-nilai sejarah dan memajukan kawasan tersebut. Revitalisasi adalah upaya pengembangan yang bertujuan menghidupkan kembali nilai-nilai penting dalam konteks cagar budaya, dengan memperhatikan penyesuaian fungsi ruang baru dan prinsip-prinsip pelestarian. Tujuan utamanya adalah menciptakan citra positif melalui peningkatan kualitas visual/fisik serta memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pada perkembangannya pemerintah DKI Jakarta melakukan upaya revitalisasi dengan teknik pembatasan lalu lintas dan pedestrianisasi yang dikemas dengan nama <em>LEZ (Low Emission Zone)</em>. Tujuan utama didirikannya <em>LEZ </em>di kawasan Kota Tua adalah dengan maksud untuk mengurangi tingkat lalu lintas yang membahayakan keberlangsungan jangka panjang dari struktur cagar budaya di wilayah tersebut. Melihat pengembangan <em>LEZ</em> di Kawasan Kota Tua, Fungsi jalur pedestrian ke depan tidak hanya sekedar sebagai perlengkapan jalan namun juga menjadikan kota dan permukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan secara ekonomi, sosial dan lingkungan sesuai tujuan pembangunan berkelanjutan (<em>Sustainable Development Goals/SDGs</em>) tujuan 11. Dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang melibatkan penggunaan metode pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara, studi pada tulisan ini bertujuan untuk menginvestigasi serta mengevaluasi implikasi pembentukan <em>Low Emission Zone</em> terhadap dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan.</p> Wirawan Pandu Wicaksono Titin Fatimah Adam Madigliani Prana Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 8 1 133 146 10.24912/jmstkik.v8i1.24992 V8N1APRIL2024-JMSTKIK TRIM-Cover https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/29618 <p>V8N1APRIL2024-JMSTKIK TRIM-Cover</p> LPPM UNTAR Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 8 1 V8N1APRIL2024-Kata Pengantar https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/29619 <p>V8N1APRIL2024-Kata Pengantar</p> LPPM UNTAR Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 8 1 V8N1APRIL2024-Redaksi https://journal.untar.ac.id/index.php/jmistki/article/view/29620 <p>V8N1APRIL2024-Redaksi</p> LPPM UNTAR Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-04-30 2024-04-30 8 1