ANALISIS LENDUTAN PERKERASAN KAKU PADA PEMBEBANAN TENGAH DAN TEPI DENGAN METODE ELEMEN HINGGA
Main Article Content
Abstract
Perkerasan kaku banyak digunakan pada kondisi tanah dasar yang mempunyai daya dukung rendah. Perkerasan kaku merupakan solusi tepat dalam menangani tanah dasar yang bermasalah. Namun jika tebal dan mutu beton tidak diperhitungkan dengan tepat, akan menghasilkan lendutan yang sangat besar, sehingga menyebabkan cracking, serta pumping dan faulting pada perkerasan. Metode Elemen Hingga adalah salah satu alternatif dalam menganalisis besarnya lendutan akibat pembebanan pusat, dan tepi pelat. Penelitian ini menggunakan pelat berukuran 6x3 m dengan ketebalan 15,20, 25, 30 dan 35 cm dengan pembebanan 8 ton serta dengan mutu beton K250,K300 dan K350 pada pembebanan tengah dan tepi pelat.. Pada CBR 5% dengan tebal 15 cm Nilai lendutan maximum pada pelat tengah adalah -0,7630 mm sedangkan pada beban tepi sebesar -1,5646 mm dengan prosentase penurunan 51,23%. Prosentase penurunan pada beban tepi dan tengah sebesar 38%-52%.Sebaran tahanan tanah dasar pada beban tepi lebih sedikit dari pada beban tengah sehingga lendutan menjadi lebih besar. Besarnya nilai lendutan berbanding terbalik dengan mutu beton, CBR dan tebal pelat.
Article Details
This work is licensed under a Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors transfer copyright or assign exclusive rights to the publisher (including commercial rights)
References
Aleš Florian, Lenka Ševelová, and Rudolf Hela. (2012), Statistical Analysis of Stresses in
Rigid Pavement. International Journal of Civil and Environmental Engineering, 63,
-873.
Bowles, Joseph E. (1989). Sifat-sifat fisis dan geoteknis tanah, Erlangga, Jakarta.
Hardiatmo HC, (2008). “Sistem Plat Terpaku Untuk Perkuatan Pelat Beton Pada Perkerasan
kaku”. Seminar Nasional Teknologi Tepat Guna Sarana dan Prasarana di Indonesia,
Jogjakarta.
Hilyanto, R.R. (2013). Simulasi Perilaku Pelat Beton Sebagai Perkerasan Kaku Di Atas
Tanah Subgrade dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga. e-Jurnal Matriks
Teknik Sipil, 1, 424-431.
Islam.M, (2014). Using Of Finite Element In Developing A New Method For Rigid
Pavement Analysis, International Journal, Civil Engineering And Technology, 5, 69-
Janco, Roland. (2010). “Solution Methods for Beam and Frames on Elastic Foundation Using
the Finite Element Method”, International Scientific Conference MSFE, Ostrava, Czech
Republik, 13 September 2010.
Meshram, K., Goliya and Poddar A. (2013). Stress Analysis and Determination of Effective
k-value for Rigid Pavement. International Journal of Engineering Science and
Technology , 5(03),468-474.
Maske, N.A, Anandkumar, A & Majumder, A. (2013). Analysis of rigid pavement stresses by
Finite Element Method & Westergaard’s Method by varying sub-grade soil properties.
International Journal of Engineering Science Invention, 2 (3).
Padmono, Handi. (2007). Desain Kontruksi Plat dan Rangka Beton Bertulang Dengan Sap
Versi 9, Andi, Jogjakarta.
Suhendro, B. (2000). Metode Elemen Hingga Dan Aplikasinya. Jurusan Teknik Sipil.
Universitas Gajah Mada. Jogjakarta
Surat. (2011). Analisis struktur perkerasan jalan Di atas tanah ekspansif. Thesis. Jurusan
Teknik Sipil. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Suryawan, Ary, (2009). Perkerasan jalan Beton Semen Portland (Rigid Pavement).Beta
Offside. Yogjakarta