PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA WANITA USIA LANJUT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN TAHUN 2017

Main Article Content

Ronika Sipayung

Abstract

ABSTRAK

Diabetes Melitus tipe 2 merupakan suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia. Penderita diabetes melitus meningkat dari 108 juta pada tahun 1980 menjadi 422 juta pada tahun 2014. Diabetes melitus tipe 2 merupakan 90% dari seluruh kasus diabetes dan merupakan penyebab kematian nomor 6 diseluruh dunia. Separuh dari kasus baru diabetes melitus tipe 2 terjadi pada kelompok umur 55 tahun atau lebih dan kebanyakan meninggal dunia sebelum berumur 70 tahun. Terjadi peningkatan prevalensi diabetes melitus di Indonesia dari 1,1% pada tahun 2007 menjadi 2,1% pada tahun 2013. Prevalensi diabetes melitus di Sumatera Utara sebesar 2,3% dan Kota Medan berada diurutan kedua terbanyak dengan proporsi sebesar 2,7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik terhadap kejadian diabetes melitus tipe 2 pada wanita usia lanjut di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah studi analitik observasional dengan desain kasus kontrol. Populasi penelitian adalah seluruh wanita usia lanjut yang berumur 60-70 tahun. Sampel penelitian terdiri dari 60 kasus dan 60 kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji regresi logistik sederhana. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh aktivitas fisik (p= <0,001; OR=6,245; 95% CI 2,78-14,01) terhadap kejadian diabetes melitus tipe 2 pada wanita usia lanjut. Disimpulkan bahwa wanita usia lanjut yang beraktivitas fisik kurang memiliki perkiraan risiko 6 kali akan menderita diabetes melitus tipe 2 dibandingkan dengan yang beraktivitas fisik cukup.

Kata kunci           : Diabetes melitus tipe 2, aktivitas fisik, wanita usia lanjut

Article Details

Section
Articles

References

ADA, 2010. Diagnosis and Classification of Diabetes Melitus. Diakses pada tanggal 17 Juli 2017; https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2797383/

____, 2011. Standard of Medical Care in Diabetes. Diakses pada tanggal 18 Juli 2017; https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3006050/

¬¬____, 2014. Standards of Medical Care in Diabetes. Diakses pada tanggal 18 Juli 2017; http://care.diabetesjournals.org/content/37/Supplement1/S14+

Chan, J. C.N., Malik, V., Jia, W., Kadowaki, T., Chittaranjan, S., Yajnik, Yoon, K. H., Hu, F. B., 2009. Diabetes in Asia: Epidemiology, Risk Factors, and Pathophysiology, ADA. Diakses pada tanggal 08 September 2017; https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3114340/#!po=5.73770

Depkes, 2013. Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia, Buletin Jendela Data & Informasi Kesehatan, Semester I. Diakses 18 Agustus 2017; http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletinlansia.pdf

El, B. A. H., Hosseini, S., Djafarian, K. (2017). The Association between Physical Activity and the Metabolic Syndrome among Type 2 Diabetes Patients in Gaza Strip, Palestine. Ethiop J Health Sci. 2017 May;27(3):273-282.

FAO/WHO/UNU, 2001. Human Energy Requirements: Energy Requirements of Adults, Rome: FAO Food and Nutrition Technical Report, Series 1.

Garnita, D., 2012. Faktor Risiko Diabetes Melitus di Indonesia (Analisa Data Sakerti 2007). Universitas Indonesia, Depok.

Hasdianah, H. R., Siyoto, S., Peristyowati, Y., 2014. Mengenal Diabetes Mellitus Pada Orang Dewasa dan Anak-anak dengan Solusi Herbal. Nuha Medika, Yogyakarta.

Ilyas, E. I., Suyono, S., Waspadji, S., Soegondo, S., Subekti, I., Semiardji, G., Edi, T. J., Batubara, J. R. L., Ilyas, E. I., Basuki, E., Rifki, N. N., Nurali, I. A., Irawati, D., Sukardji, K., Tambunan, M., Yulia, Gultom, Y. Sr., Renowati, T. S., 2009. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.

Lemeshow, S., Hosmer, D. W., Klar, J., Lwangga, S. K., 1990. Adequacy of Sample Size in Health Studies, World Health Organization. http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/41607/1/0471925179_eng.pdf

Moratto, E. H., Hill, J. O., Wyatt, H. R., Ghushchyan, V., Sullivan, P. W. (2007). Physical activity in U.S. adults with diabetes and risk for developing diabetes, 2003. Diabetes care. 2007 Feb;30(2):203-209.

Miharja, 2009. Faktor yang Berhubungan dengan Pengendalian Gula Darah pada Penderita Diabetes Melitus di Perkotaan Indonesia, Maj Kedokteran Indon; 59 (9).

Nathan, D. M., Linda, M. D., 2009. Menaklukkan Diabetes. BIP, Jakarta.

PDPERSI, 2016. Program Pemenuhan Hak Lansia Disiapkan Jelang Bonus Demografi pada 2030.

PERKENI, 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus tipe 2 di Indonesia. PB PERKENI, Jakarta.

Rosyada, A., Trihandini, I., 2013. Determinan Komplikasi Kronik Diabetes Mellitus pada Lanjut Usia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Depok 7(9).

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Wicaksono, R. P., (2011). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2: Studi Kasus di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr. Kariadi, Semarang: Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Universitas Diponegoro.

Wandasari, K., 2013. Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD DR. Moewardi Surakarta. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

WHO, 2011. Global Status Report on Noncommunicable Diseases 2010. Diakses pada tanggal 14 Maret 2017; http://www.who.int/nmh/publications/ncd_report_full_en.pdf

_____, (2015). Diabetes: Fact Sheet On Diabetes. Diakses pada tanggal 14 Maret 2017; http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/

_____, (2016). Diabetes Country Profiles 2016. Diakses pada tanggal 18 Juni 2017; http://www.who.int/diabetes/country-profiles/idn_en.pdf?ua=1

Yunir, E., Soebardi, S., 2009. Terapi Non Farmakologis pada Diabetes Melitus dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi V. Balai Penerbit FK UI, Jakarta hal: 1943.