PERANCANGAN HURUF DISPLAY TYPEFACE DENGAN BERBASIS AKSARA LONTARA

Main Article Content

Asrullah Ahmad

Abstract

The Bugis tribe is one of many tribes who invented their own letters, namely Aksara Lontara, but Bugis people who have mainly lived in urban areas have rarely used these letters in their daily lives. This was further complicated when the Regional Language subjects were removed from the local content curriculum in junior high schools (SMP) which caused most of the teenagers in Bugis tribe who live in urban areas unable to recognize and use Aksara Lontara for their daily needs or other certain needs. This then became a major sign for the possibility of the extinction of Aksara Lontara. In this research, a preventive step was taken using the ATUMICS method to transform the Aksara Lontara into Latin script which allows the younger generation of Bugis tribe to feel the impression of visual forms and feel of the characters of the Aksara Lontara in a more modern way and in accordance with their daily lives. In this study three types of Latin characters have been produced in display typeface, which were then considered successful in conveying the impression of the form and character of the Aksara Lontara itself based on the objective testing performed.

 

Suku Bugis merupakan salah satu yang mempunyai aksara sendiri yaitu Aksara Lontara, namun orang-orang Bugis utamanya yang ada di perkotaan sudah jarang untuk menggunakan Aksara ini dalam keseharian. Hal tersebut kemudian semakin rumit ketika mata pelajaran Bahasa Daerah dihapus dari kurikulum muatan lokal di sekolah menengah pertama (SMP) yang menyebabkan kebanyakan dari remaja di suku Bugis yang bermukim di perkotaan tidak mengenali dan tidak lagi bisa menggunakan Aksara Lontara baik itu untuk kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan tertentu lainnya. Hal tersebut kemudian menjadi satu penanda besar untuk kemungkinan punahnya Aksara Lontara. Dalam penelitian ini kemudian dilakukan langkah preventif menggunakan metode ATUMICS untuk mentransformasikan Aksara Lontara ke dalam Aksara Latin yang bertujuan agar generasi muda suku Bugis tetap bisa merasakan impresi bentuk visual dan kesan dari karakter  Aksara Lontara dengan cara yang lebih modern dan sesuai dengan keseharian mereka. Pada penelitian ini telah dihasilkan tiga jenis aksara latin yang berjenis display, yang kemudian dinilai berhasil dalam menyampaikan kesan bentuk dan karakter dari Aksara Lontara itu sendiri berdasarkan pengujian objektif yang dilakukan.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Asrullah Ahmad, Institut Teknologi Bandung.

Magister Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain,

References

Ivan. & Alfian, E. (2017). Perancangan typeface latin wicaksana adaptasi dari aksara Jawa. ULTIMART:Jurnal Komunikasi Visual, 10(2), 1-7.

Moein, A. M. (1994). Menggali nilai-nilai budaya Bugis-Makassar dan Sirik na Pacce. Ujung Pandang: Mapress.

Nugraha, A. (2012): Transforming tradition (a method for maintaining tradition in a craft and design context). Finland: Aalto University Publication Series.

Rahman, N. (2006). Cinta, laut, dan kekuasaan dalam Epos La Galigo (episode pelayaran Sawerigading ke Tanah Cina: Perspektif filologi dan semiotik). Makassar: La galigo Press.

Sihombing, D. (2001). Tipografi dalam desain grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.