Studi Awal Identifikasi Efek Terapi Bermain dengan Lego®

Main Article Content

Denrich Suryadi

Abstract

Bermain merupakan salah satu media untuk melakukan refleksi, pengenalan diri melalui proses pengalaman yang mendalam dengan media permainan seperti rumah-rumahan, boneka, figur binatang, dan lainnya. Play therapy pada awalnya dilakukan hanya untuk anak usia 3-11 tahun untuk menyediakan media mengenal diri, membuka diri dan menyembuhkan diri sendiri melalui pengalaman dan perasaan selama bermain. Sejak tahun 2014, Play Therapy berkembang dan terbuka untuk usia dewasa dengan menggunakan permainan yang masih dapat mengakomodasi aspek-aspek psikologis seturut kebutuhan individu dewasa khususnya karyawan dalam suatu perusahaan.Terapi bermain dengan menggunakan Lego menawarkan proses belajar yang inovatif untuk memperdalam refleksi dan mendukung proses komunikasi yang efektif antar peserta.Terapi bermain dengan Lego ini dirancang dalam bentuk intervensi sosial yang informal dan dinamis bagi orang dewasa, dilakukan dalam beberapa sesi dan disertai dengan umpan balik per sesi bagi setiap peserta.Penelitian ini merupaka studi awal untuk mengidentifikasi aspek-aspek psikologis yang muncul paska pemberian terapi bermain pada partisipan usia dewasa awal di universitas dan perusahaan. Aspek yang muncul sebagai hasil intervensi terapi bermain ini adalah pola komunikasi, kerjasama, self-efficacy (keyakinan akan kemampuan diri), kepercayaan diri, kepercayaan (Trust) pada orang lain, kepemimpinan (Leadership), keterbukaan (Openness to Others), dan kreativitas.

Kata kunci: bermain, terapi bermain, LEGO

Article Details

Section
Articles

References

Cheng, C. (2016). Serious work and serious play makes jack a smart staff: Adaptation of LEGO SERIOUS PLAY methodology to enhance creativity in Chinese work setting. 74th ICP Annual Scientific Conference proceeding, h.39.

Kristiansen, P. & Rasmussen, R. 2014.Building a better business using the LEGO Serious Play Method®. New York: John Wiley & Sons.

LeGoff, D.B. 2004.Use of LEGO as a therapeutic medium for improving social competence.Journal of Autism Developmental Disorder ;34(5):557-71.

Legoff, D.B. & Sherman, M. 2006.Long-term outcome of social skills intervention based on interactive LEGO play.Autism;10(4):317-329.

LeGoff, D.B., De La Cuesta, G.G., Krauss, G.W., & Baron-Cohen, S. (2014). How to build social competence through LEGO®-based Clubs for children with autism and related conditions.

Nilson, C. (1993). Team games for trainers. New York: McGraw-Hill.Inc.

Ole Kirk Christiansen. Diunduh dari https://en.wikipedia.org/wiki/Ole_Kirk_Christiansen Papalia, D.E. & Martorell, G. 20XX. Experience human development (edisi ke-13). NewYork,

NY: McGraw-Hill Education.

Play therapy (2015). GoodTherapy.org. Diunduh dari http://www.goodtherapy.org/learn-about-

therapy/types/play-therapy.

Schaefer, C.E. (2003). Play therapy with adult. New Jersey: Wiley.