Branding yang Dilakukan Humas pada Perguruan Tinggi Swasta
Main Article Content
Abstract
Branding sering diidentikkan dengan keberadaan sebuah institusi bisnis yang berorientasi profit. Namun dalam perkembangannya sudah banyak institusi non profit seperti organisasi pemerintah, LSM dan lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi merasa perlu melakukan upaya branding. Dalam upaya melakukan branding, humas sebagai sebuah unit kerja yang berada di lembaga perguruan tinggi juga sering mendukung upaya ini. Hal ini menandakan bahwa perguruan tinggi pun memiliki kesadaran bahwa branding dan keberadaan humas bukanlah sekedar trend namun didasari pada kebutuhan pentingnya sebuah identitas yang dapat menunjukkan eksistensi perguruan tinggi di mata masyarakat. Namun pesatnya pertumbuhan perguruan tinggi swasta juga berdampak adanya persaingan dalam menarik calon mahasiswa. Untuk menarik calon mahasiswa ini perguruan tinggi swasta menggunakan cara-cara diantaranya dengan melakukan komunikasi yang intensif serta mengedepankan identitas perguruan tinggi agar lebih dikenal oleh masyarakat. Brand sebuah perguruan tinggi menjadi salah satu identitas institusi yang dikedepankan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi literatur. Penelitian ini akan melihat dari sudut pandang ilmu komunikasi yang menganalisis berbagai aspek yang dilakukan Humas dalam mendukung branding termasuk manajemen humas yang mengelolanya. Kesimpulan yang didapat adalah branding pada perguruan tinggi swasta perlu dilakukan dalam rangka memperkuat reputasi. Reputasi harus dibentuk melalui kinerja yang baik. Humas berperan dalam upaya branding tersebut.
Kata kunci: humas, branding, perguruan tinggi swasta
Article Details
References
Aaker, D. A. (1991). Managing brand equity. New York, NY: Free Press.
Cutlip, S. M., Center, A. H., & Broom, G. M. (2006). Effective public relations. UK: Pearson
Prentice Hall.
Davereux, M. M. & Peirson-Smith, A. (2009). Public relations in asia pacific communicating
effectively across cultures. Wiley, John Wiley & Sons (Asia) Pte.Ltd
Jefkins, F. & Yadin, D. (1998). Public Relations. UK: Prentice Hall.
Lenvine, Michael (2003), A Branded word- adventures in humas and creations of superbrands.
Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons.
Lumbald, S. S. & Stewart, G. K. (2005), Public relations for schools: A resource guide for
principals. IAP Publishing.
Maulana, A. E. (2010, 8 Juni). Brand, branding dan peranannya bagi perusahaan. [Web log post].
Diunduh dari http://amaliamaulana.com/blog/brand-branding-dan-peranannya-bagi-
perusahaan/.
Mix Marketing Communications edisi 05/XIII/23 Mei-17 Juni 2016.
Morissan, M.A. (2008). Manajemen humas. Jakarta: Kencana.
Oliver, S. (2007). Public Relations Strategy (2nd. Ed). London: Kogan Page.
Prisgunanto, I. (2006). Komunikasi pemasaran: strategi dan taktik. Bogor: Ghalia Indonesia. Poerwandari, E. K. (2001). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Jakarta:
Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Universitas
Indonesia.
Prayudi (2012). Humas stratejik. Komunikasi UPN Press.
Robbins, S. P. (1990). Organization theory: Structure, design, and applications. US: Prentice Hall. Rangkuti, F. (2008). the power of brand, teknik mengelola brand equity dan strategi pengembangan
merek. Jakarta: Gramedia.
Schiffman, L. G. & Kanuk, L. L. (2000). Consumer behavior (5th. ed). New Jersey: Prentice Hall.Sutisna. (2003). Perilaku konsumen & komunikasi pemasaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sunarto (2012). Humas pemerintah dan komunikasi persuasif. Bandung: Alfabeta.
Susanto, A. B. & Wijarnako, H. (2004). Power branding membangun merek unggul dan organisasi
pendukungnya. Jakarta: Quantum Bisnis dan Manajemen. http://scriptura.petra.ac.id/index.php/iko/article/view/16943/16929 http://komunikasi.unsoed.ac.id/sites/default/files/BRANDING%20PERGURUAN%20TINGGI%20
NEGERI%20(%20Dindra%20Desmipian,%20M.Sulthan,%20dan%20Dian%20Bestari%20S. R.%20.