MODALITAS GANDA DALAM BAHASA INGGRIS DAN PADANANNYA DALAM BAHASA INDONESIA: KAJIAN SINTAKSIS DAN SEMANTIK

Main Article Content

Deden Novan Setiawan Nugraha
Fitriani Reyta

Abstract

Bahasa memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi. Setiap bahasa memiliki keunikan tersendiri serta memiliki aturan agar pemakai bahasa dapat menggunakan bahasa secara baik dan benar dalam berkomunikasi. Bahasa Inggris dan bahasa Indonesia memiliki keunikan tersendiri salah satunya mengenai modalitas. Modalitas merupakan sikap pembicara atas keterlibatannya terhadap kebenaran proposisi tuturannya. Sikap ini bisa dimarkahi dengan pemarkah leksikal yang berbeda yaitu dalam bentuk kata, frasa, atau klausa. Modalitas ada dalam tataran semantik yang berarti dapat muncul dalam semua bahasa dengan bentuk pengungkapnya masing masing. Dengan menggunakan metode deskriptif, penelitian ini mendeskripsikan modalitas ganda dalam bahasa Inggris dan padanannya dalam bahasa Indonesia. Secara sintaksis, bentuk modalitas ganda yang digunakan dalam penelitian ini yaitu verba bantu modal have to dikombinasikan dengan adverb (kata keterangan). Data penelitian ini diambil dari korpus linguistik bernama COCA (Corpus of Contemporary American English). Secara semantik, hasil penelitian menunjukkan terdapat kombinasi antara verba bantu modal yaitu have to dan modal leksikal berupa kata keterangan yaitu surely, certainly yang merupakan pengungkap kesimpulan logis (logical necessity) dan termasuk ke dalam modalitas epistemik yang memiliki makna kepastian yang subjektif. Pengungkapan modalitas epistemik ditunjukkan oleh pemunculan kepastian penutur yang melibatkan pengetahuannya atau keyakinannnya. Dalam hal ini terlihat bahwa penutur telah menarik suatu kesimpulan dari hal-hal yang telah diketahui atau diamati sebelumnya. Padanan have to dalam bahasa Indonesia menjadi ‘seharusnya’ dan termasuk ke dalam pengungkap ekstraklausal, dimana terdapat kecenderungan penutur untuk menyatakan bahwa keharusan yang diungkapkan tersebut berasal dari dirinya sendiri, bukan dari orang lain.

 

The main function of a language is as a communication tool. Each language is unique and governed by rules for language speakers to use the language properly and correctly in communicating. English and Indonesian are unique in the sense of modality. The modality is the speaker's attitude towards his/her involvement in the truth of his/her speech proposition. This attitude can be marked by different lexical markers in the form of words, phrases or clauses. Modality exists on semantic level which means that it can appear in all languages with their respective expressions. Using descriptive method, this study describes dual modalities in English and their equivalents in Indonesian. Syntactically, the form of double modality used in this study is the “have to” combined with adverbs. The research data was taken from a linguistic corpus called COCA (Corpus of Contemporary American English). Semantically, the result of the study shows a combination between modal auxiliary verb “have to” and lexical modal in the form of adverbs “surely”, “certainly” which are expressions of logical necessity belonging to epistemic modality with subjective meaning of certainty. Disclosure of epistemic modality is demonstrated by the appearance of the certainty of the speaker who involves his/her knowledge or beliefs. In this case it appears that the speaker has drawn a conclusion from the things previously known or observed. The equivalent to “have to” in Indonesian is “seharusnya” and is included in extraclausal disclosures, where there is a tendency for the speaker to state that the expressed obligation originates from him/herself and not from others.

Article Details

Section
Articles

References

Alwi, Hasan. 1992. Modalitas dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Badudu, Jusuf Syarif. 2003. Metode Penelitian Linguistik dalam Uvula (Jurnal Sastra vol.2 no.1). Universitas Padjadjaran Bandung.

Boertien, Harmon S. 1986. Constituent structure of double modals in language variety in the South: Perspectives in Black and White, ed. Michael Montgomery and Guy Bailey, 294–318. University of Alabama Press.

Brandstetter, Corinne. 2003. A study in syntactic variation: Double modal constructions. Georgetown University.

Chaer, Abdul.1992. Linguistik Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Coates, Jennifer.1983. The Semantics of Modal Auxiliaries. London: Croom Helm.

Coca (Corpus of Contemporary American English). www.coca.edu.com

Di Paolo, Marianna. 1989. A study of double modals in Texas English. Doctoral Dissertation, University of Texas at Austin.

Djajasudarma, T. Fatimah. 1993a.Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: PT. Eresco.

Hasty, J. Daniel. 2011. We might should oughta take a second look at this: A syntactic re-analysis of double modals in Southern United States English. Michigan State University.

Huddleston, R.D., & Pullum, G.K. 2002. The Cambridge Grammar of the English Language. Cambridge, UK: Cambridge University Press.

Hurford, James R & Heasley, Brendan.1983. Semantics: a coursebook. Cambridge. Cambridge University Press.

Kempson, Ruth M.1977. Semantic Theory. Cambridge: Cambridge University Press.

Keraf, Gorys.1982. Tata Bahasa Indonesia. cetakan kesepuluh, cetakan pertama 1970.

Ende: Penerbit Nusa Indah.

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Lyons, Jhon. 1981. Language, Meaning and Context. Cambridge University Press.

Miller, J.1982. Semantics and Syntax: Parallels and Connections. Cambridge: Cambridge University Press.

Nugraha, Deden Novan Setiawan. (2016). Verb Go Combinations in Perspective English Linguistics and Culture. Journal Sampurasun; Vol. 2, No.1; 2016. 101 – 108. DOI: http://dx.doi.org/10.23969/sampurasun.v2i01.115.

Nugraha, Deden Novan Setiawan. Sobarna, Cece. Mahdi, Sutiono. Darmayanti, Nani. (2018). The Mode of ‘MUST’ in The Modality of Necessity in English and Its Equivalents in Indonesia: A Syntactic and Semantic Analysis. Journal Sampurasun; Vol. 4, No.2; 2018. 82 – 92. http://dx.doi.org/10.23969/sampurasun.v4i02.856.

O’Grady, William et al. 1997. An Introduction to Contemporary Linguistics. London: Longman.

Palmer, F.R.1979. Modality and the English Modals. London: Longman.

Perkins, Michael R. 1983. Modal Expressions in English. Norwood: Ablex Publishing Corporation.

Quirk, Randolph, Sidney Greenbaum, Geoffrey Leech, & Jan Svartvik

A Comprehensive Grammar of the English Language. London: Longman.

Radford, Andrew.1999. Transformational Grammar. Cambridge: Cambridge University Press.

Saeed, John I. 2003. Semantics. UK: Blackwell Publishing Ltd.

Sudaryanto. 1994.Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian

Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Wahya.2005. Inovasi dan Difusi-Geografis Leksikal Bahasa Melayu dan Bahasa Sunda Di Perbatasan Bogor-Bekasi: Kajian Geolinguistik. Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran.