GRIT SEBAGAI MEDIATOR HUBUNGAN HASRAT BERPRESTASI DENGAN RESILIENSI WIRAUSAHAWAN E-COMMERCE PADA ERA DIGITAL
Isi Artikel Utama
Abstrak
Saat ini teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat ditambah lagi dengan dampak Pandemi Covid-19 yang menyebabkan semua elemen bergantung pada teknologi digital. era digital merupakan era dimana wirausaha mengoptimalkan penggunaan alat-alat digital untuk kepentingan bisnis karena permintaan konsumen yang semakin variatif menyebabkan tantangan pada bisnis wirausahawan. Para wirausahawan berusaha sebaik mungkin untuk mempertahankan usahanya dan tetap lancar dan menjadi semakin dikenal pada kalangan masyarakat. Resiliensi, hasrat berprestasi dan grit di dalam diri wirausahawan e-commerce penting untuk bertahan dan menghadapi tantangan yang terjadi pada era digital ini serta wirausahawan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran grit sebagai mediator antara hubungan hasrat berprestasi dengan resiliensi. Penelitian ini melibatkan 217 partisipan dengan rentang usia 18 – 51 tahun yang mempunyai usaha di e-commerce. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Alat ukur dalam penelitian ini yaitu McClelland Motives Questionnaire, The Brief Resilience Scale, dan Grit Scale. Hasil pengolahan data dengan uji regresi sederhana yang menujukkan bahwa hasrat berprestasi memiliki hubungan yang signifikan dengan resiliensi diperoleh nilai (p) 0.000 < 0.05, dan R2 = 39.4%. Namun, peran mediasi yaitu grit tidak dapat dilakukan karena korelasi antara grit dengan hasrat berprestasi dan resiliensi tidak signifikan.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.Referensi
Barringer, B., & Ireland, R. (2010). Entrepreneurship: successfully launch new ventures. PearsonEducation, Inc.
Desmita. (2013). Psikologi perkembangan. PT Remaja Rosdakarya.
Duckworth, A. L., Peterson, C., Matthews, M. D., & Kelly, D. (2007). Grit: Perseverance and passion for long- term goals. Journal of Personality and Social Psychology, 92(6),1087- 1101.
Grotberg, E. H. (2003). Resilience for today: gaining strength from adversity. Preger Publishers.
Grotberg, E. H. (2005). Countering depression with the five building blocks of resilience. 2021 dari http://resilnet.uiuc.edu/library /grotb99.html
Harmony (2021, April 30). 10 tantangan bisnis yang perlu diketahui di era digital. Harmony. https://www.harmony.co.id/blog/10-tantangan-bisnis-yang-perlu-diketahui
Kominfo (2020, Oktober 4). Masuki era revolusi 4.0, Indonesia perlu manfaatkan teknologi digital. Kominfo. https://www.kominfo.go.id/content/detail/29885/masuki-era-revolusi- industri-40-indonesia-perlu-manfaatkan-teknologi-digital/0/berita_satker
Mandasari, F., & Handayani, S. W. R. I. (2019). Resiliensi dan need for achievement pada regu paskibraka di SMA islam malang. Psikovidya, 23(2), 138-149.
McClelland, D.C. (1961). The achieving society. Van Nostrand.
McClelland, D.C. (1965). N achievement and entrepreneurship: A longitudinal study. Journal of Personality and Social Psychology, 1(4), 389-392.
McClelland, D. C. (1975). The achievement motive. Irvington Pub., Inc.
Smith, B. W., Dalen, J., Wiggins, K., Tooley, E., Christopher, P., & Bernard, J. (2008). The brief resilience scale: Assessing the ability to bounce back. International Journal of Behavioral Medicine, 15(3), 194-200.