REGULASI EMOSI DAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH LUAR BIASA
Main Article Content
Abstract
Profesi guru sekolah luar biasa adalah salah satu segmen pekerjaan yang rentan menyebabkan stres kerja. Stres kerja adalah hasil dari penyesuaian individu terhadap tuntutan yang ada dari tempat bekerjanya, dapat bersifat psikis maupun fisik. Belum diketahui sejauh mana hubungan regulasi emosi dengan stres kerja pada guru. Penelitian ini didasari oleh teori regulasi emosi yang dikembangkan oleh Gross dan John serta teori stress kerja yang dikembangkan oleh Parker dan Decotiis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan regulasi emosi dengan stres kerja pada guru sekolah luar biasa (SLB). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain non-eksperimental. Penelitian ini melibatkan 233 partisipan guru SLB yang berasal dari tujuh sekolah, berlokasi di Jakarta, berusia 20 sampai 65 tahun, memiliki pengalaman bekerja selama satu tahun atau lebih serta menempuh pendidikan formal dengan tingkat minimum gelar sarjana. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 5 bulan dimulai dari bulan Juli 2023. Hasil uji korelasi menggunakan Pearson correlation test sebesar 0.307. Hal ini menandakan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara regulasi emosi dengan stres kerja pada guru SLB. Semakin tinggi regulasi emosi individu, maka semakin rendah stres kerja individu begitu pula sebaliknya semakin rendah regulasi emosi individu, maka semakin tinggi stres kerja individu.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.References
Awaliah, S., & Seabtian, D. T. (2021) Pembaruan teknologi informasi pendidikan sekolah luar biasa (SLB) di kota Waringin Timur studi kasus SLB Negeri 1 Sampit. IKRAITH-INFORMATIKA, 5(2), 93–98. https://doi.org/10.37817/ikraith-informatika.v5i2.223
Beng, J. T., Mirrabella, M., Perlita, N., Ie, M., Amanto, A. F., Chandra, D., & Tiatri, S. (2021). Respons guru sekolah dasar terhadap pengenalan internet of things untuk Pembelajaran STEM. Prosiding Serina, 1(1), 627–636. https://doi.org/10.24912/pserina.v1i1.17466
Cahyaningtyas, H., Dale, A. A., Karimah, F. N., & Caesaria, I. (2020). Kebahagiaan pada guru sekolah luar biasa (SLB). Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 5(1), 93–102. https://doi.org/10.23917/indigenous.v5i1.11133
Chang, M.-L., & Taxer, J. (2021). Teacher emotion regulation strategies in response to classroom misbehaviour. Teachers and Teaching, 27(5), 353–369. https://doi.org/10.1080/13540602.2020.1740198
Febrinan, J., & Prastuti, E. (2020). The role of emotion regulation on job stress of elementary school teachers. Psikoislamika : Jurnal Psikologi Dan Psikologi Islam, 17(2), 86–99. https://doi.org/10.18860/psikoislamika.v17i2.10183
Ferlia, A., Jayanti, S. (2016). Analisis tingkat stres kerja pada guru tuna grahita di sekolah dasar luar biasa (SDLB) Negeri Purwosari Kudus. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(3), 331-341. https://doi.org/10.14710/jkm.v4i3.13037
Firmansyah, I., & Widuri, E. L. (2014). Subjective well-being pada guru sekolah luar biasa (Slb). Empathy, 2(1), 1–8.
Gross, J. J., & John, O. P. (2003). Individual differences in two emotion regulation processes: Implications for affect, relationships, and well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 85(2), 348–362. https://doi.org/10.1037/0022-3514.85.2.348
Hakim, R. A. M., Ekawati, E., & Wahyuni, I. (2019). Analisis pengaruh faktor demografi, upah kerja, motivasi kerja dan stres kerja terhadap kinerja guru SLB swasta di Cirebon. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(4), 517–524. https://doi.org/10.14710/jkm.v7i4.24439
Idris, F., & P, A. A. (2002). Penanganan kesehatan jiwa di tempat kerja. Yayasan Pembangunan Indonesia Sehat. https://books.google.co.id/books?id=OwDbAAAAMAAJ
Johnson, S., Cooper, C., Cartwright, S., Donald, I., Taylor, P., & Millet, C. (2005). The experience of work‐related stress across occupations. Journal of Managerial Psychology, 20(2), 178–187. https://doi.org/10.1108/02683940510579803
Leonardi, F. N., & Astuti, N. W. (2023). Hubungan stres kerja dengan kesejahteraan psikologis guru. Provitae: Jurnal Psikologi Pendidikan, 16(2), 26–37. https://doi.org/10.24912/provitae.v16i2.26700
Louhenapessy, F., Idulfilastri, R., & Suyasa, P. T. (2020). Peran job demands dan job resources terhadap work-family enrichment pada guru di sekolah x. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 4(2), 458-467. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v4i2.8818.2020
Marzano, R. J., & Toth, M. D. (2013). Teacher evaluation that makes a difference: A new model for teacher growth and student achievement. ASCD.
Nursucianti, Z., & Supradewi, R. (2014). Hubungan antara stres kerja dengan penyesuaian diri pada guru SLB di lingkungan kerjanya. Proyeksi: Jurnal Psikologi, 9(2), 75–90. http://dx.doi.org/10.30659/jp.9.2.75-90
Rachmawati Arini, & Cahyanti Ika Yuniar. (2021). Strategi regulasi emosi terhadap stres akademis selama menjalani kuliah daring di masa pandemi Covid-19. Buletin Penelitian Psikologi dan Kesehatan Mental, 1(1), 96-103. https://doi.org/10.20473/brpkm.v1i1.24653
Riswani, R. (2018). Kejenuhan di kalangan guru bimbingan dan konseling di SMAN Provinsi Riau. Educational Guidance and Counseling Development Journal, 1(2), 92-104. https://doi.org/10.24014/egcdj.v1i2.6142
Saputri, K. A., & Sugiharto, D. (2020). Hubungan antara self efficacy dan social support dengan tingkat stres pada mahasiswa akhir penyusun skripsi di FIP UNNES tahun 2019. KONSELING EDUKASI “Journal of Guidance and Counseling,” 4(1). https://doi.org/10.21043/konseling.v3i2.6010
Sari, D. R., Akbar, K. A., & Nafikadini, I. (2021). Perbedaan beban kerja mental dan stres kerja guru SDN dengan guru SLBN. Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health, 5(2), 83-98. https://doi.org/10.21111/jihoh.v5i2.5181
Shabir, M. (2015). Kedudukan guru sebagai pendidik: tugas dan tanggung jawab, hak dan kewajiban, dan kompetensi guru. Journal Auladuna, 2(2), 221–232.
Skaalvik, E., & Skaalvik, S. (2011). Teacher job satisfaction and motivation to leave the teaching profession: Relations with school context, feeling of belonging, and emotional exhaustion. Teaching and Teacher Education - TEACH TEACH EDUC, 27(6), 1029–1038. https://doi.org/10.1016/j.tate.2011.04.001
Wulan, D. K., & Sari, N. (2015). Regulasi emosi dan burnout pada guru honorer sekolah dasar swasta menengah ke bawah. 4(2), 74-82. https://doi.org/10.21009/JPPP