DUKUNGAN SOSIAL SEBAGAI PREDIKTOR RESILIENSI REMAJA KORBAN BULLYING

Main Article Content

Risa Ivanka
Fransisca Iriani R. Dewi

Abstract

Fenomena bullying sering sekali dijumpai di kalangan para remaja. Remaja adalah masa terjadinya banyak perubahan perilaku yang berasal diluar lingkungan keluarga. Fenomena bullying dapat mengganggu tumbuh kembang remaja yang akan berdampak secara negatif seperti menarik diri dari lingkungan sosial, tidak percaya diri dan dapat berusaha untuk bunuh diri. Remaja yang menjadi korban bullying dapat meminimalisir dampak negatif apabila remaja tersebut memiliki resiliensi. Resiliensi adalah kemampuan untuk bertahan pada situasi sulit yang membawa perubahan di dalam kehidupan individu tersebut. Resiliensi dapat dikembangkan melalui salah satu faktor protektif yaitu dukungan sosial. Dukungan sosial mampu didapatkan dari keluarga, teman dan orang spesial yang dekat dengan remaja korban bullying. Tujuan penelitian ini untuk melihat peranan dukungan sosial terhadap resiliensi remaja korban bullying. Partisipan adalah 322 remaja korban bullying yang berusia 13 tahun sampai 18 tahun. Data dikumpulkan dengan teknik purposive sampling. Pengukuran tingkat bullying menggunakan alat ukur multidimensional peer of victimization scale. Pengukuran variabel dukungan sosial menggunakan alat ukur multidimensional scale of perceived social support. Pengukuran variabel resiliensi menggunakan alat ukur SSRI. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa nilai T sebesar 8.102 dan nilai R2 sebesar 17.0 dengan demikian peran dukungan sosial terhadap resiliensi remaja korban bullying sebesar 17% lalu 83% deng dipengaruhi oleh variabel lain. Dapat disimpulkan remaja korban bullying dapat memiliki resiliensi tinggi yang dipengaruhi oleh dukungan sosial

Article Details

Section
Articles

References

Akasyah, W., & Efendi, F. (2020). Peran Dukungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Ketahanan Psikologis Remaja Yang Mengalami Konflik. Nursing Sciences Journal, 4(2), 107-117.

Dewi, F, R., Idulfiasti, R, M., & Sari, M. P. (2020). Pemodelan resiliensi pada kualitas kehidupan remaja di Indonesia. Pustaka Pelajar.

Grotberg, E. H. (1999). Taping Your Inner Strenght: How to Find the Resilience to Deal with Anything. Oakland, CA: New Harbinger Publications, Inc.

Harefa, P. P. P., & Rozali, Y. A. (2020). Pengaruh dukungan sosial terhadap konsep diri pada remaja korban bullying. JCA of Psychology, 1(01).

Hasyim, B. B., Anggorowati, A., & Dewi, N. S. (2021). Resiliensi remaja putri korban bullying di Semarang: Studi deskriptif. Resiliensi remaja putri korban bullying di Semarang: Studi deskriptif, 12(1), 1-8.

Hurlock, E. B. (1980).Developmental Psychology: A Life-Span Approach (5th ed.). McGraw-Hill, New York.

Irmansyah, D., & Apriliawati, A. (2018). Hubungan Dukungan Orangtua dengan Resiliensi Remaja Dalam Menghadapi Perilaku Bullying di SMPN 156 Kramat Pulo Gundul Jakarta Pusat Tahun 2016. Indonesian Journal of Nursing Sciences and Practice, 1(1), 8-17.

Mynard, H., & Joseph, S. (2000). Development of the multidimensional peer-victimization scale. Aggressive Behavior, 26(2), 169–178. https://doi.org/10.1002/(SICI)1098-2337(2000)26:2<169::AID-AB3>3.0.CO;2-A

Olweus, D. (1999). Sweden. The nature of school bullying: A cross-national perspective. London & New York: Routledge.

Papalia, D.E, Old, S.W. Feldman & R. D. (2001). Perkembangan Manusia, Jakarta: Salemba Harmonika.

Reivich, K & Shatte, A. (2002). The Resilience Factor: 7 essential skills for overcoming life’s inevitable obstacle. New York: Broadway Books.

Rizqi, H & Inayati, H.(2019). Dampak Psikologis Bullying Pada Remaja. Wiraraja Medika, Vol 9 (1). https://doi.org/10.24929/fik.v9i1.694

Rutter, M. (1988). Resilience in the face of adversity. Protective factors and resistance to psychiatric disorder. The British Journal of Psychiatry, 147(6), 598–611.

Sagala, E, N & Perangin-angin, B, A, M. (2023). Gambaran umum pengalaman bullying pada remaja SMA. Jurnal penelitian perawat profesional, 5(2), 721-734. https://doi.org/10.37287/jppp.v5i2.1565

Sapouna, M., & Wolke, D. Resilience to bullying victimization: The role of individual, family and peer characteristics. Child Abuse & Neglect (2013), http://dx.doi.org/10.1016/j.chiabu.2013.05.009

Sari, D. I., Wahyudi, A., & Kurniawan, S. J. (2022). Layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama untuk meningkatkan resiliensi diri siswa korban bullying. TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 6(1), 135-145.

Sari, R. F., Sari, S. P., & Hernawaty, T. (2017). Resiliensi Remaja Stunting: Sebagian Merasa Sulit Bangkit dan Bertahan Menghadapi Permasalahan. Jurnal Keperawatan BSI, 5(2).

Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA). 2008. Bullying. Mengatasi Kekerasan di Sekolah dan Lingkungan Sekitar Anak. Grasindo: Jakarta.

Zakiyah, E. Z., Fedryansyah, M., & Gutama, A. S. (2018). Dampak bullying pada tugas perkembangan remaja korban bullying. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 1(3), 265-279.

Zimet, G. D., Dahlem, N. W., Zimet, S. G., & Farley, G. K. (1988). The multidimensional scale of perceived social support. Journal of personality assessment, 52(1), 30-41.