STUDI KASUS: GAMBARAN RESILIENSI PADA IBU TUNGGAL DENGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Main Article Content

Endian Elimmata Dia Darmanto
LInda Wati

Abstract

Badan pusat statistik (BPS) menyatakan pada tahun 2022 sebanyak 12.72% kepala keluarga di Indonesia berjenis kelamin perempuan atau dapat disebut dengan ibu tunggal. Ibu tunggal mengalami banyak tekanan mulai dari pengasuhan, menjalani peran ganda, hingga tekanan ekonomi. Ibu tunggal yang memiliki anak berkebutuhan khusus harus menghadapi masyarakat yang belum bisa menjadi masyarakat yang ramah bagi anak berkebutuhan khusus. Tidak adanya peran dan bantuan dari pasangan membuat ibu tunggal banyak mengalami stres. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan gambaran resiliensi bagi ibu tunggal yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur. Partisipan berjumlah tiga orang yang merupakan ibu tunggal yang memiliki anak berkebutuhan khusus dengan rentang usia anak 5-11 tahun dan telah menjadi ibu tunggal setidaknya  maksimal sejak saat anak berusia 3 tahun. Hasil dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik fenomenologi. Setelah dilakukan analisis ditemukan ibu tunggal yang memiliki anak berkebutuhan khusus dapat dikatakan memiliki resiliensi yang baik. Hal ini tergambar dari bagaimana mereka dapat bangkit dan beradaptasi, serta berkembang dari kesulitan yang telah mereka alami, dengan faktor terkuat dari ketiga subjek berada pada faktor religiusitas (I am), dukungan keluarga (I have), serta kemampuan mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah (I can).

Article Details

Section
Articles

References

Aspers, P., & Corte, U. (2019). What is qualitative in qualitative research. Qualitative sociology, 42(2), 139-160. https://doi.org/10.1007/s11133-019-9413-7

Hasanah, U., & Retnowati, S. (2017). Dinamika resiliensi Ibu single parent dengan anak tuna ganda. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 3(3), 151-161. DOI: 10.22146/gamajop.44106

Hermawati, N. (2018). Resiliensi Orang Tua sunda yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Jurnal psikologi islam dan budaya, 1(1), 67-74.

Hidayah, F. H. (2023, Mei 22). 5 Faktor tertinggi penyebab perceraian di Indonesia. GoodStats. https://data.goodstats.id/statistic/Fitrinurhdyh/5-faktor-tertinggi- penyebab-perceraian-di-indonesia-HLBgQ#:~:text=Berdasarkan%20laporan%20Statistik%20Indonesia%202023,2021%20yang%20mencapai%20447.743%20kasus.

Hines, A. (2020, September 3). Divorce and estate planning for parents of special needs children. Special Needs Law Group of Massachusetts. https://specialneeds-law.com/divorce-and-estate-planning-for-parents-of-special-needs-children/

Iganingrat, A., & Eva, N. (2021). Kesejahteraan Psikologis pada Ibu Tunggal: Sebuah Literature Review. In Seminar Nasional Psikologi dan Ilmu Humaniora (SENAPIH), 1(1), 444-451

Isnaeni, R., & Nashori, H. F. (2022). Pengaruh Religiusitas dan Welas Asih Diriterhadap Kesejahteraan Psikologis Orang Tua Anak Berkebutuhan Khusus. Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 27(1), 147-164.https://doi.org/10.20885/10.20885/psikologika.vol27.iss1.art10

Kalil, A. (2003). Family resilience and good child outcomes: A review of the literature. Centre for Social Research and Evaluation, Ministry of Social Development, Te Manatu- Whakahiato Ora

Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. (2022, Juni 06). Pemerintah wajib penuhi hak pendidikan inklusif bagi penyandang disabilitas. Kemenko PMK. https://www.kemenkopmk.go.id/pemerintah-wajib-penuhi-hak-pendidikan-inklusif-bagi-penyandang-disabilitas

Khoirunnisa, R., Mulyani, R. R., & Dianto, M. (2021). Peran Orang Tua Single Parent Terhadap Anak Down Syndrome di Muaro Sijunjung (Studi Kasus pada Ibu yang Memiliki Anak Down Syndrome). Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 1007-1016.

Maharani, A. P., & Panjaitan, R. U. (2019). Resiliensi dan hubungannya dengan tingkat stres orang tua yang memiliki anak penyandang autism spectrum disorder. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 2(1), 47-54. DOI: https://doi.org/10.32584/jikj.v2i1.295

Mufidah, F. A. (2020, Desember 11). Mengupas pandangan masyarakat mengenai anak berkebutuhan khusus. Kompasiana. https://www.kompasiana.com/fathinamimmufidah8003/5fd2ef43d541df40961bccf2/mengupas-pandangan-masyarakat-mengenai-anak-berkebutuhan-khusus?page=2&page_images=1

Nisa, K., Mambela, S., & Badiah, L. I. (2018). Karakteristik dan kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Jurnal Abadimas Adi Buana, 2(1), 33-40. https://doi.org/10.36456/abadimas.v2.i1.a1632

Nugroho, Y. J. D., Andrianie, P. S., & Yuniati, R. (2017). RESILIENSI IBU SINGLE PARENT YANG MEMILIKI ANAK AUTIS. Jurnal Psikohumanika, 9(2), 73-88. DOI: https://doi.org/10.31001/j.psi.v9i2.329

Octaviani, M., Herawati, T., & Tyas, F. P. S. (2018). Stres, strategi koping dan kesejahteraan subjektif pada keluarga orang tua tunggal. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 11(3), 169-180.

Octavia, I. A., & Himam, F. (2019). Refleksi Kehidupan Ibu Tunggal yang Memiliki Anak Intellectual Disability. Jurnal Ilmu Perilaku, 3(1), 1-17.

Putri, E. S., Suryani, K., & Daeli, N. E. (2021). Konsep Diri dan Resiliensi Orangtua yang Memiliki Anak Tunagrahita. JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan), 6(1), 65-69.DOI: http://dx.doi.org/10.30829/jumantik.v6i1.7957

Putri, R. P., Aqiilah, I. I., Nastiti, F., Bellaningtyas, K., Ghaisani, R. A. M., & Hendriani, W. (2022). Studi kasus: coping stress orang tua tunggal dalam mengasuh anak retardasi mental. Jurnal education and development, 10(2), 176-181.

Rachmawati, T. (2017). Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif. UNPAR Press, 1, 1-29.

Rahayu, S. P., & Marheni, E. (2020). Perilaku Masyarakat Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus Sekolah Luar Biasa Perwari Padang. Jurnal Performa Olahraga, 5(1), 54-58. 10.24036/JPO140019

Rani, K., & Jauhari, M. N. (2018). Keterlibatan orangtua dalam penanganan anak berkebutuhan khusus. Jurnal Abadimas Adi Buana, 2(1), 55- 64.https://doi.org/10.36456/abadimas.v2.i1.a1636

Rizaty, M. A. (2023, Maret 1). Ada 516.344 Kasus Perceraian di Indonesia pada 2022. DataIndonesia.Id. https://dataindonesia.id/ragam/detail/ada-516344-kasus-perceraian-di-indonesia-pada-2022

Savari, K., Naseri, M., & Savari, Y. (2021). Evaluating the Role of Perceived Stress, Social Support, and Resilience in Predicting the Quality of Life among the Parents of Disabled Children. International Journal of Disability, Development and Education, 1–15. doi:10.1080/1034912x.2021.1901862

Sugianto, S. D. W., & Ansyah, E. H. (2022). Resilience Of Working Mothers with Autistic Spectrum Disorder. Academia Open, 7, 10-21070. DOI: https://doi.org/10.21070/acopen.7.2022.5197

Suryadi, D. (2018). Melenting menjadi resilien. Penerbit Andi.

Syukur, R. E. R. (2023, Juli 06). Pengadilan agama Jakbar catat angka perceraian naik setiap tahun. Antaranews. https://www.antaranews.com/berita/3622533/pengadilan-agama-jakbar-catat- angka-perceraian-naik-setiap-tahun

Swagery, R. V., Hikmatul, H., & Husna, A. (2017). Hardiness Pada Wanita Karir Single Parent Yang Memiliki Anak Tunarungu. Jurnal Psikologi: Media Ilmiah Psikologi, 15(2).

Tarigan, E. (2022). Gambaran Penerimaan Diri Orangtua yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Christian Humaniora, 6(2), 127-136. DOI: https://doi.org/10.46965/jch.v6i2.1607

Widi, S. (2023, Februari 10). Ada 12,72% kepala rumah tangga perempuan di Indonesia pada 2022. DataIndonesia.id. https://dataindonesia.id/varia/detail/ada-1272-kepala-rumah-tangga- perempuan-di-indonesia-pada-2022

Widyatno, A., Atmoko, A., & Viatrie, D. I. (2018). Hubungan tingkat stressed, kematangan emosi, dengan jenis perilaku koping orang tua ABK di kota Malang. Jurnal Sains Psikologi, 7(1), 110-118. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um023v7i12018p110-118

Yanuar, D., Amzan, Z., Retnaningsih, E. T. (2019). Komunikasi interpersonal ibu tunggal dan anak penyandang disabilitas. Jurnal KomunikasI Global, 8(2), 240- 257. DOI: https://doi.org/10.24815/jkg.v8i2.15278