PERAN MODAL PSIKOLOGIS TERHADAP KESEIMBANGAN KEHIDUPAN KERJA PADA MAHASISWA PEKERJA

Main Article Content

Lawrencia Audrey Lazuardi
Rostiana

Abstract

Fenomena mahasiswa bekerja sudah tidak asing dan banyak ditemukan. Hal ini terjadi karena mahasiswa sudah memasuki masa dewasa awal di mana individu sudah memiliki rasa tanggung jawab dan cenderung ingin mandiri. Namun, ada faktor–faktor lain yang memengaruhi mahasiswa dalam mengambil keputusan untuk bekerja. Pada mahasiswa bekerja, fokus utama mahasiswa yaitu belajar dan menimba ilmu di universitas menjadi terbagi sehingga mahasiswa memiliki dua tanggung jawab besar yaitu berkuliah dan bekerja. Hal ini merupakan konsekuensi yang harus dihadapi, dimana mahasiswa yang bekerja dituntut untuk dapat melakukan kedua tanggung jawab tersebut secara bersamaan. Oleh karena itu, mahasiswa bekerja harus dapat menyeimbangkan hidupnya dengan baik agar tidak menimbulkan dampak negatif seperti menurunnya nilai akademik, stress, dan kondisi-kondisi psikologis negatif lainnya. Salah satu karakteristik individu yang diduga turut berperan dalam menentukan keseimbangan kehidupan-kerja adalah modal psikologis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat peran modal psikologis terhadap keseimbangan kehidupan-kerja pada mahasiswa bekerja. Data dikumpulkan dari 254 mahasiswa bekerja dengan cara menyebarkan kuesioner yang berisikan alat ukur Psychological Capital Questionnaire (PCQ) dan Work Life Balance Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal psikologis memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keseimbangan kehidupan-kerja (R2 = 0.047, p < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa modal psikologis memiliki peran terhadap keseimbangan kehidupan-kerja mahasiswa bekerja.  


 


The phenomenon of working students is familiar and often found. This happens because students have entered early adulthood where individuals already have a sense of responsibility and tend to want to be independent. However, there are other factors that influence students in making the decision to work. For working students, the main focus of students is studying and gaining knowledge at university is divided so now students have two big responsibilities that is studying and working. This is a consequence that must be faced, working students are required to be able to carry out both responsibilities simultaneously. Therefore, working students must be able to balance their lives well so as not to cause negative impacts such as decreased academic grades, stress, etc. One of the individual characteristics that is thought to play a role in determining work-life balance is psychological capital. Therefore, this research aims to examine the role of psychological capital on work-life balance in working students. Data was collected from 254 working students by distributing questionnaires containing the Psychological Capital Questionnaire (PCQ) and Work Life Balance Scale measuring instruments. The research results show that psychological capital has a significant positive influence on work-life balance (R2 = 0.047, p = 0.001 < 0.05). This shows that psychological capital has a role in working students' work-life balance.


 

Article Details

Section
Articles

References

Amelasasih, P., Psi, S., Si, M., Aditama, S., & Rafli Wijaya, M. (2019). Resiliensi akademik dan subjective well-being pada mahasiswa. Proceeding National Conference Psikologi UMG 2018, 1(1), 161–167. http://journal.umg.ac.id/index.php/proceeding/article/view/917

Astuti, N. W., & Nurwidawati, D. (2022). Hubungan Work Life Balance dengan Subjective Well-Being pada Mahasiswa Yang Bekerja Part-Time Di Surabaya The Relationship between Work Life Balance and Subjective Well-Being in Students Who Work Part-Time in Surabaya. 10(03), 122–144. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/54197

Azwar, S. (2011). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar Offset.

Bakri, R., Aras, R. A., & Tandiayuk, S. (2022). The Effect of Psychological Capital to Work-Life Balance for Married Female Police Officers. PINISI Discretion Review, 6(1), 141–148. https://doi.org/10.26858/PDR.V6I1.41353

Cahyadi, L., & Prastyani, D. (2020). Mengukur work life balance, stres kerja dan konflik peran terhadap kepuasan kerja pada wanita pekerja. Jurnal Ekonomi : Journal of Economic, 11(02). https://jeconomics.esaunggul.ac.id/index.php/JECO/article/view/7

Ferdiawan, R. P., Raharjo, S. T., & Rachim, H. A. (2020). Coping strategi pada mahasiswa yang bekerja. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 199. www.gajimu.com

Fisher, G. G., Bulger, C. A., & Smith, C. S. (2009a). Beyond Work and Family: A Measure of Work/Nonwork Interference and Enhancement. Journal of Occupational Health Psychology, 14(4), 441–456. https://doi.org/10.1037/A0016737

Gunawan, G. (2019). Reliabilitas dan validitas konstruk work life balance di Indonesia. Jurnal Penelitian Dan Pengukuran Psikologi: JPPP , 8(2), 88–94. https://doi.org/10.21009/JPPP.082.05

Hakim, G. R. U., & Rizky, D. K. (2021, June). Hubungan resiliensi dengan stres kerja karyawan bagian layanan pelanggan PT. X area jawa timur di masa pandemik covid-19. In Seminar Nasional Psikologi dan Ilmu Humaniora (SENAPIH) (Vol. 1, No. 1, pp. 201-212).

Indriyani, S., & Handayani, N. S. (2019). Stres akademik dan motivasi berprestasi pada mahasiswa yang bekerja sambil kuliah. Jurnal Psikologi, 11(2), 153–160. https://doi.org/10.35760/PSI.2018.V11I2.2260

Irawan, F. I., & Hidayat, I. N. (2021). Pengaruh psychological-capital terhadap work-life balance melalui intrinsic motivation pada mahasiswa aktivis. JP (Jurnal Pendidikan) : Teori Dan Praktik, 6(1), 10–16. https://doi.org/10.26740/JP.V6N1.P10-16

Luthans, F., Youssef, C. M., & Avolio, B. J. (2007). Psychological capital: Developing the human competitive edge. John Wiley & Sons, Ltd. https://doi.org/https://doi.org/10.1093/acprof:oso/9780195187526.001.0001

Orpina, S., & Prahara, S. A. (2019). Self-efficacy dan burnout akademik pada mahasiswa yang bekerja. Indonesian Journal of Educational Counseling, 3(2), 119–130. https://doi.org/10.30653/001.201932.93

Prestiana, N. D. I., & Setiawan, R. (2021). Modal psikologis, konflik peran ganda, dukungan keluarga terhadap keseimbangan kehidupan kerja pada pegawai wanita di kantor pemerintah kota bekasi. Paradigma, 18(1), 21–32.

Rahmah, H. A., & Khoirunnisa, R. N. (2022). Coping Stress for Students Who Studying While Working. Character: Jurnal Penelitian Psikologi., 10(1). https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/53320

Rohmawati, R. A., & Izzati, U. A. (2021). Hubungan antara keseimbangan kehidupan kerja dengan kualitas kehidupan kerja pada guru. Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 8(4). https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/41170

Salim, V. A. (2021). Pengaruh modal psikologis dan kesadaran penuh terhadap keseimbangan kehidupan-kerja pada tenaga kependidikan wanita. Jurnal Imiah Psikologi, 9(3), 548–565. https://doi.org/10.30872/psikoborneo

Wijaya, W., Mu’taz Nugroho, L., Fidyarani, T. P., Ninno, I. E., Lie, D., Roland, D., & Pribadi, B. (2022). Gambaran work-life balance karyawan multiple careers yang menerapkan sistem kerja remote. PSIKODIMENSIA, 21(1), 111–122. https://doi.org/10.24167/PSIDIM.V21I1.4650

Wulansari, O. D. (2023). Literature study: factors influencing work-life balance. Psychopreneur Journal, 7(1), 15–28. https://doi.org/10.37715/PSY.V7I1.3404