PERAN REGULASI DIRI DAN KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ) TERHADAP PRESTASI AKADEMIK (STUDI PADA MAHASISWA PROGRAM MENTORING DI UNIVERSITAS X TANGERANG)

Main Article Content

Julia Rostaulina Tarigan
Sri Tiatri
Heni Mularsih

Abstract

Self-regulation and intellectual intelligence in previous studies indicate that these two variables influence academic achievement. However, most studies of the three variables were carried out on subjects in the middle school category, and research using self-regulation and intellectual intelligence variables carried out on university students is very rare, therefore, this fact piqued the researchers? interest in conducting this research. The study was conducted to determine the extent to which self-regulation and intellectual intelligence play a role in the academic achievement of university students who took part in the mentoring program at X University Tangerang. This research uses quantitative methods. The sampling technique was carried out by purposive sampling technique, and participants were obtained with the criteria as such: university students participating in the mentoring program, acting as mentees with <2.00 GPA, with a total of 47 mentees obtained as participants. The measurement of the self- regulation variable is done using an adaptation of the self-regulation questionnaire developed by Brown and Miller (1991), while the measurement of intellectual intelligence uses the CFIT test tool. The variable of academic achievement is measured using the participant GPA in the odd semester of 2017/2018. Data analysis was performed using multiple linear regression tests on SPSS version 17. The result of the study indicates that self-regulation and intellectual intelligence do not play a role in gaining academic achievement for students who acted as mentees in the mentoring program at X University Tangerang. This shows that low academic achievement among the participants of this study was caused by other factors not examined in this study. 


 

Kemampuan regulasi diri dan kecerdasan intelektual pada penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kedua variabel ini berpengaruh terhadap prestasi akademik. Namun, kebanyakan penelitian terhadap ketiga variabel tersebut dilakukan pada subyek dengan kategori siswa sekolah menengah, dan masih sangat jarang penelitian dengan menggunakan variabel regulasi diri dan kecerdasan intelektual dilakukan pada mahasiswa, sehingga hal ini juga turut membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauhmana regulasi diri dan kecerdasan intelektual berperan terhadap prestasi akademik mahasiswa yang mengikuti program mentoring di Universitas X Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, sehingga diperoleh partisipan dengan kriteria mahasiswa yang mengikuti program mentoring, berperan sebagai mentee dan IPK <2.00, dengan total 47 orang mentee yang diperoleh sebagai partisipan. Pengukuran variabel regulasi diri dilakukan dengan menggunakan adaptasi kuesioner regulasi diri yang dikembangkan oleh Brown and Miller (1991), sementara pengukuran kecerdasan intelektual menggunakan alat tes CFIT. Variabel prestasi akademik diukur menggunakan IPK partisipan pada semester ganjil 2017/2018. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier berganda pada program SPSS versi 17. Hasil penelitian menemukan bahwa kemampuan regulasi diri dan kecerdasan intelektual tidak berperan terhadap pencapaian prestasi akademik mahasiswa yang berperan sebagai mentee pada program mentoring di Universitas X Tangerang. Hal ini menunjukkan bahwa pada pencapaian prestasi akademik yang rendah pada partisipan penelitian ini disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Julia Rostaulina Tarigan, Universitas Tarumanagara

Working as Student Advisory Section Head

References

Artana, M. B., Herawati, N T., Wikrama, Ananta., Atmadja, Tungga. (2014). ‘Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), Kecerdasan Spiritual dan Perilaku Belajar Terhadap Pemahaman Akuntansi’. Journal Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha.

Dwijayanti, Arie Pangestu. (2009). Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Spiritual dan Kecerdasan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi. (Unpublished master’s thesis). Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.

Gavora, Peter., Jake, Jitka., Kalenda, Jan. (2015). ‘The Czech Validation of the Self-Regulation Questionnaire’. Journal of Procedia – Social and Behavioral Sciences, 171: 222-230. DOI: 10.1016/j.sbspro.2015.01.113.

Husna, Aftina Nurul., Hidayati, Frieda N.R., Ariati, Jati. (2014). ‘Regulasi Diri Mahasiswa Berprestasi’. Journal Psikologi Universitas Pangeran Diponegoro.

Miller, W. R., Brown, J. M. (1991). Self Regulation as a Conceptual Basis for the Prevention and Treatment of Addictive Behaviors. Sydney: Maxwell Macmillan Publishing.

Newman, B.M. and Newman, P.R. (2009). Development Through Life: A Psychological Approach. Berlmont: Wadsworth Cengage Learning.

Pusat Bahasa Indonesia. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia 3rd edition. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Santrock, John W. (1999). Life-span Developmental 7th ed. USA: McGraw Hill.

Zimmerman, B.J. (2000). Attaining self-regulation. Dalam M. Boekaerts, P.R. Pintrich, & M. Zeidner (Eds.), Handbook of sef-regulation. San Diego: Academic Press.