PERAN AYAH DAN KONTROL DIRI SEBAGAI PREDITOR KECENDERUNGAN PERILAKU AGRESIF REMAJA

Main Article Content

Nina Zulida Situmorang
Yuliatmi Pratiwi
Dimas Panji Agung R.

Abstract

Remaja dituntut untuk dapat mengendalikan emosinya agar tidak terjerumus pada perilaku agresif. Namun pada kenyataanya remaja juga sering dihadapkan pada konflik-konflik internal, sebagai akibat dari adanya perubahan baik secara fisik maupun secara psikis. Akibat konflik-konflik internal ini sedikit banyak mempengaruhi perilaku dan cara pandang remaja terhadap lingkungan sekitar.. Perasaan akibat konflik tersebut cenderung membuat remaja lebih mudah marah dan berperilaku agresif. Faktor peran ayah dan kontrol diri berdasarkan pra penelitian memberi kontribusi meningkatkan atau mengurangi kecendrungan perilaku agresif. Tujuan penelitian untuk menguji hubungan peran ayah dan kontrol diri dengan kecendrungan perilaku agresif pada remaja laki-laki di Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. S ampel penelitian sejumlah 129 siswa SMA di Yogyakarta dengan menggunakan cluster sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala peran ayah, skala, kontrol diri dan skala kecendrungan perilaku agresif. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan (1) Ada hubungan signifikan peran ayah dan kontrol diri terhadap kecendrungan perilaku agresif pada remaja dengan r=0.127; p<0.01.(2.Terdapat hubungan signifikan peran ayah terhadap kecenderungan perilaku agresif pada remaja dengan t = -2.21; p<0.05 (3).Terdapat hubungan signifikan antara kontrol diri dengan kecenderungan perilaku agresif remaja t = 3.556 ; p < 0.01. Simpulan menunjukkan ada hubungan antara peran ayah dan kontrol diri terhadap kecendrungan perilaku agresivitas siswa SMA di Yogyakarta.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Dimas Panji Agung R., Fakultas Psikologi, Universitas Ahmad Dahlan

Fakultas Psikologi, Universitas Ahmad Dahlan

References

Ananta, M.D. (2013). Hubungan antara self control dengan tingkat agresivitas pada remaja.

Universitas Bina Nusantara Jakarta Barat.

Andayani, B & Koentjoro. (2007). Psikologi keluarga: Peran Ayah MenujuParenting.

Sidoarjo: Laros.

Averill, J.R.(1983).Studies on Anger and Aggression, Implication for theories of emotion.

American psychologist,38(11),1145-1160.

Badan Pusat Statistik (2010). Profil kriminalitas remaja. Diunduh tanggal 30 Juli 2017 dari

http://www.bps.go.id.

Baron, R. A. (2005). Psikologi Sosial. Jakarta : Erlangga.

Peran Ayah dan Kontrol Diri Sebagai Preditor Nina Zulida Situmorang

Kecenderungan Perilaku Agresif Remaja

Baidi B, (2008). Zikir Al-Asma’ Al-Husna. Solusi atas Problem Agresivitas Remaja. Semarang:

Syiar Media.

Block, J. Et al. (1988). Parental functioning and the home environment in families of

divorce. Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, 27.

Diunduh tanggal 25 Juli 2017 dari http://www.photius.com/.

Buss, A. H., & Perry, M. (1992). The Aggression Questionnaire. Journal of Personality

and Social Psychology, 63(3), 452-459. http://dx.doi.org/10.1037/0022-3514.63.3.452.

Chen, Y.Y. (2017). Determinants of aggressive behavior: Interactive effects of emotional

regulation and inhibitory control. Journal University of Granada, SPAIN. 10(15).1-9

Currie, M. (2004). Doing anger differently; A group percussion therapy for angry adolescent

boys. International Journal of Group Psychotherapy, 54 (3). 275-294.

DeWall, C.N., Baumeister, R.F., Stillman, T.F. & Gailliot, M.T. (2007). Violence restrained:

Effects of self-regulation and its depletion on aggression. Journal Of Experimental Social

Psychology ( IESP ). 43(62). 62-76.

DeWall, C. N., Finkel, E.J. & Denson, T. F.(2011). Self-control inhibits aggression. Social

and Personality Psychology Compass. 5(7). 458-472.

DeWall, C.N., Baumeister, R.F., Stillman,T.F., & Galliot, M.T. (2013). Violence

restrained: Effects of self-regulation and its depletion on aggression. Journal of

Experimental Social Psychology. 5(3). 102-120.

Fergusson, D. M., Horwood, L. J., & Lynskey, M. T. (1994). Parental separation,

adolescent psychopathology, and problem behaviors. Journal of the American Academy

of Child & Adolescent Psychiatry, 33(8), 1122- 1131.

Gottfredson, M. R., & Hirschi, T. (1990). A general theory of crime. Stanford: Stanford

University Press.

Gunarsa, S. D. (2007) . Psikologi remaja. Jakarta : Gunung Mulia.

Hoffmann, J. P. (2002). The Community Context of Family Structure and Adolescent Drug

Use. Journal of Marriage and Family. 64. 314-330.

Hurlock, E. (2004). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kandel, D. B; Rosenbaum, E. & Chen, K. (1994). Impact of Maternal Drug Use and Life

Experiences on Preadolescent Children Born to Teenage Mothers. Journal of Marriage

and the Family. 56. 325-340.

Kementerian Kesehatan RI. (2014) Pusat data dan informasi.

www.depkes.go.id/download.php?file=download. Diunduh tanggal 1 Juni 2017

Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni ISSN 2579-6348 (Versi Cetak)

Vol. 2, No. 1, April 2018: hlm 115-126 ISSN-L 2579-6356 (Versi Elektronik)

Knorth, E.J., Klomp, M., Van der Bergh, P. M., & Noom, M. J. (2007). Aggresive

adolescents in residential care: A selective review of treatment requirements and

models. Adolescence, 42 (167), 461?485.

Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA).(2013). Data Tawuran Pelajar tahun

Tersedia di : www.komnaspa.or.id. Diunduh 03 Mei 2017.

Larson, J. (2008). Angry and Aggresive Student, Principal Leadership. , 1 2 - 1 5 .

Lamb, M. E. (2010). The Role of the Father in Child Development (5th ed). University of

Cambridge. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.

Lerner, H. (2011). Losing a Father Too Early. Dipublikasikan pada 27 November 2011

oleh Harriet Lerner dalam The Dance of Connection. [online]

http://www.psychologytoday.com/. Diunduh 12 April 2017.

Mahmudah, S. (2010). Psikologi sosial. Malang: UIN Maliki Press.

McMullen, J. C. (1999). A test of self-control theory using general patterns of deviance. (Dissertation).

Doctor of Philosophy, Virginia Polytechnic Institute University.

Monks F.J, Knoers, & Hardianto, S.R. (2001). Psikologi perkembangan (pengantar dalam

berbagai bagiannya). Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Myers, D.G. (2002). Social psychology. 7th edition. North America : Mc Graw Hill. Inc.

Nisfiannoor, M. & Yulianti, E. (2005) Perbandingan perilaku agresif antara remaja

yang berasal dari keluarga bercerai dengan keluarga utuh. Jurnal Psikologi.

(1).1-18.

Say. (2016). Berikut Ini Sederet Aksi Klitih Sadis dan Brutal yang Terjadi di Yogyakarta

Sepanjang 2016. Diunduh tanggal 31 Maret 2017

di :http://jogja.tribunnews.com/2016/12/14/.

Sarwono, S. W & Eko A, M. (2009). Psikologi sosial. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

Sears, D.O, Freedman, J.L & Peplau, L.A. (1991). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.

Susanto, D. (2013). Keterlibatan ayah dalam pengasuhan, kemampuan

coping dan resiliensi remaja. Jurnal Sains Dan Praktik Psikologi Magister Psikologi

UMM, 1 (2), 101 – 113.

Subiyanto, P. (2004). Pentingnya peran ayah dalam keluarga. Diunduh pada 22 April 2017,

dari http://www.balipost.co.id/BALIPOSTCETAK/2017/8/1/kell.html.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuatitatif dan kualitatif. Bandung:

Alfabeta.

Peran Ayah dan Kontrol Diri Sebagai Preditor Nina Zulida Situmorang

Kecenderungan Perilaku Agresif Remaja

Tremblay & Cairns. (2000). The development of aggressive behavior during childhood: What

have we learned in the past century? International Journal of Behavior Development, 24

(2): 129-141.