PENERAPAN ASSERTIVE BEHAVIOR THERAPY UNTUK MENURUNKAN PERILAKU AGRESI VERBAL PADA ANAK DI LEMBAGA X

Main Article Content

Stevani Stevani
Debora Basaria
Florencia Irena

Abstract

Pada masa anak usia sekolah dasar, mereka sering melakukan perilaku agresi secara verbal kepada teman maupun orangtua. Perilaku agresi secara verbal dapat diintervensi dengan assertive behavior therapy (ABT). ABT mengajarkan anak untuk berperilaku dengan menyertakan beberapa faktor dalam meningkatkan kompetensi sosial yaitu dari faktor kognitif, emosi, dan perilaku. Anak akan diberikan beberapa cerita mengenai kehidupan sehari-hari dan anak akan diajak untuk berpartisipan dalam cerita tersebut. ABT yang diterapkan pada penelitian ini merupakan upaya untuk menurunkan perilaku agresi verbal dari 5 anak putra di lembaga X. Kelima anak ini berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi rendah dan mendapatkan dukungan yang terbatas dari keluarga. Mereka seringkali menampilkan perilaku negatif, yaitu melakukan perilaku agresi secara verbal kepada teman-temannya. Kelima anak ini juga sering menganggu pembelajaran di dalam kelas dan membuat kelas menjadi ribut. Penelitian ini menggunakan quantitative one group pre-test post-test design dimana alat ukur skala Aggression Medinus & Johnson. Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui perbandingan hasil sebelum dan sesudah pemberian intervensi. ABT yang akan dijalankan berjumlah 6 sesi, di mana masing-masing sesi berlangsung selama -/+ 45 menit. Total skor dari lima partisipan mengalami penurunan agresi secara verbal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Assertive Behavior Therapy dapat menurunkan perilaku agresi verbal dari lima putra di lembaga ’X’.

Article Details

Section
Articles

References

Alberti, R.E. (2015). Assertive Behavior Therapy. International Psychoterahpy Institute.

Berk, L. E. (2014). Development through the lifespan, 6th Edition. Boston : Pearson Education.

Boniecki, K. A., & Moore, S. (2003). Breaking the silence: Using a token economy to reinforce classroom participation. Teaching of Psychology, 30(3), 224-227.

Brabender, V. A., Fallon, A. E., & Smolar, A. I. (2004). Essentials of group therapy. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons.

Cawood, D. (1997). Manajer yang asertif terampil mengelola orang dan efektif dalam komunikasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Dept. Of Education & Science. (1997). On My Own Two Feet: Assertive Communication. Diunduh dari https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiT4ePN4_HXAhVEq48KHUXJB3gQFggoMAA&url=http%3A%2F%2Fwww.sphe.ie%2Fdownloads%2Fmo2f%2Fassertive_communication.pdf&usg=AOvVaw01_ngjAU-jWtsmtBAKnDB3

DeVito, J.A. (2013). The Interpersonal communication book, 13th Edition. Boston: Pearson

Doverspike, W. F. (2013). How to be more assertive: a key to better communication. Diunduh dari https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwixxofT6fHXAhUIpo8KHUB1DjkQFggoMAA&url=http%3A%2F%2Fdrwilliamdoverspike.com%2Ffiles%2Fhow_to_be_more_assertive.pdf&usg=AOvVaw2So_BTYKpqwbxlAB1TYg24

Geek Interview. (2011). Passive Communication. Diunduh dari http://www.learn.geekinterview.com/career/communication-skills/passive-communication.html

Gambrill, E. (2006). Critical thinking in clinical practice: Improving the quality of judgments and decisions. John Wiley & Sons.

Gunarsa, S.D. (2007). Konseling dan psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.

Johnson, B. (2017). Psychotherapy: Understanding group therapy. Retrieved from http://www.apa.org/helpcenter/group-therapy.aspx

Kazdin, A. E. (2013). Behavioral modification in applied setting. Long Grove: Waveland Press, Inc

Lioni, A., & Pratiwi, T. I. (2013). Penerapan assertive training untuk mengurangi perilaku negatif berpacaran pada siswa kelas x-1 di sma negeri 1 porong. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, 4(1).

Lorr, M., & More, W. W. (1980). Four dimensions of assertiveness. Multivariate Behavioral Research, 15(2), 127-138.

Magrabi, F., Li, S. Y., Dunn, A. G., & Coeira, E. (2011). Challenges in measuring the impact of interruption on patient safety and workflow outcomes. Methods of Information in Medicine, 50(5), 447-453.

Milovanovic, R., Miladinovic, I. C., & Stojanovic, B. (2017). Assertiveness of prospective teachers and preschool teachers. Journal Plus Education, 16(2), 289-303.

Murray, H., & Lang, M. (1997). Does classroom participation improve student learning. Teaching and Learning in Higher Education, 20(1), 7-9.

Ollendick, T. H. (1983). Reliability and validity of the revised fear survey schedule for children (FSSC-R). Behaviour research and therapy, 21(6), 685-692.

Papalia, D.E. & Feldman, R.D. (2011). A childs world : infancy through adolescence. Boston : McGraw Hill.

Papalia D.E., Olds, S.W, & Feldman, R.D. (2009). Human Development (Perkembangan Manusia edisi 10 buku 2). Jakarta: Salemba Humanika.

Rotheram-Borus, M. J., Bickford, B., & Milburn, N. G. (2001). Implementing a classroom-based social skills training program in middle childhood. Journal of Educational and Psychological Consultation, 12(2), 91-111.

Santosa, J.S. (1999). Peran orang tua dalam mengajarkan perilaku asertif pada remaja. Anima: Indonesia Psychological Journal

Sarafino, E. P. (2014). Health psychology: Biopsychosocial interactions (7th ed.). Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=m9hwDFOU1E8C&pg=PT249&lpg=PT249&dq=source+of++external+distraction+during++psychological+intervention&source=bl&ots=5SxeTeJcVx&sig=liAoofF8XKsqQzIoJjS02TopYX8&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwi68d-1p-TUAhVJKY8KHXccDgsQ6AEIQjAF#v=onepage&q=source of external distraction during psychological intervention&f=false