PENERAPAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI SEKOLAH DASAR BERBASIS AGAMA ISLAM, KATOLIK, DAN BUDDHA

Main Article Content

Murniati Agustian
Kathlyn Sikha Hilman
Renny Purwansi

Abstract

Berada dalam atmosfer kemajemukan menjadi kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Kemajemukan bangsa kita menjadi keunikan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Namun, keadaan tersebut bagai pedang bermata dua, di satu sisi sangat indah, di sisi lain potensial konflik. Pendidikan multikultural salah satu yang dipandang dapat meminimalkan konflik. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pelbagai nilai dan pendekatan pendidikan multikultural yang dikembangkan dari sekolah dasar berbasis agama berbeda, yakni SD Islam Permata Hati (Islam), SDN Bendungan Hilir 12 (Islam), SD Tarakanita Gading Serpong (Katolik), SD Santo Fransiskus III (Katolik), SD Atisa Dipamkara (Buddha), SD Cinta Kasih Tzu Chi (Buddha) dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Ada 21 informan yang terdiri atas 3 guru kelas IV SD, 9 guru kelas V SD, dan 9 siswa kelas V SD yang menjadi subjek penelitian. Triangulasi metode dan sumber data dimanfaatkan dalam penelitian sebagai keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap multikultural yang dikembangkan mencakup mengenal identitas diri, menghargai diri sendiri, keterbukaan, menghargai perbedaan dalam keberagaman, toleransi, tolong-menolong, keadilan, persaudaraan antarbangsa, humanisme, berprasangka baik, dan cinta Indonesia. Siswa saling terbuka membicarakan identitas mereka, bangga pada identitasnya, menghargai identitas temannya yang berbeda dengan dirinya, baik agama, budaya, gender, pendapat, maupun kehidupan ekonomi. Pendekatan yang diterapkan adalah pendekatan aditif, kontribusi, aksi sosial, transformasi, dan pembiasaan. Sikap kekanak-kanakan siswa, habituasi siswa di rumah, ketidaktersediaan waktu serta kendala guru dalam mengintegrasikan pendidikan multikultural pada pembelajaran menjadi penyebab belum idealnya pelaksanaan pendidikan multikultural.

Article Details

Section
Articles