GAMBARAN KINERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA PEGAWAI PENGELOLA BARANG/JASA PEMERINTAH

Main Article Content

Umi Nurnaeni

Abstract

Lembaga X bertanggung jawab sebagai instansi pembina pegawai pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di seluruh Indonesia. Layanan pengadaan di setiap kementerian, lembaga dan pemerintah daerah belum banyak yang merupakan organisasi permanen, sehingga pegawai pengelola pengadaan memiliki pekerjaan ganda. Pekerjaan dalam pengadaan merupakan pekerjaan tambahan selain mereka mengejakan tugas utamanya. Maka penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran keterikatan kerja dan kinerja pegawai pengelola pengadaan barang/jasa pemerintah untuk memberikan masukan bagi Lembaga X dalam menentukan pola pembinaan yang tepat. Kinerja diartikan sebagai perilaku yang dilakukan secara sadar oleh para karyawan yang merupakan bentuk usaha untuk mencapai hasil sebagaimana yang sesuai dengan tujuan organisasi. Kinerja yang diteliti adalah kinerja individu berdasarkan teori dari Koopmans (2014) terdiri dari empat dimensi yaitu task performance, contextual performance, adaptive performance, dan contraproductive work behavior. Keterikatan kerja adalah keadaan dimana pegawai dapat berkomitmen penuh dengan pekerjaannya. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan alat ukur yaitu kinerja dan keterikatan kerja. Partisipan yang mengikuti penelitian ini sejumlah 179 orang, yang diambil dengan metode insidental sampling sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pegawai pengelola PBJ memiliki kinerja yang tinggi, mereka berupaya untuk berperilaku dan bertindak untuk kesuksesan organisasinya. Tiap dimensi dalam variabel keterikatan kerja memiliki rata-rata skor diatas nilai tengah alat ukur sehingga dapat diartikan bahwa keterikatan kerja partisipan tinggi, tertinggi pada dimensi dedication.

Article Details

Section
Articles

References

Bakker, A. B., & Demerouti, E. (2014). Job demands-resources theory. Work and well-being (pp.

–64). Chichester, UK: WileyBlackwell

Eliyya. (2016) Sering rusak, penilik sekolah ramai-ramai kembalikan motor dinas. Berita

Jateng.net. Diunduh dari http://beritajateng.net/sering-rusak-penilik-sekolah-ramai-

ramai-kembalikan-motor-dinas/

Bakker, A. B., & Demerouti, E. (2006). The job demands-resources model: State of the art.

Journal of Managerial Psychology, 22, 309-328

Direktorat Penelitian dan Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi (Litbang KPK).

(2016). Kajian Pencegahan Korupsi pada Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

Diambil dari http://kpk.go.id/id/berita/siaran-pers/3532-guna-cegah-korupsi-kpk-

lakukan-kajian-terkait-pengadaan-barang-dan-jasa-pemerintah;

Gibson, J.L. (2011). Struktur Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Erlangga

Kopmanss (2014). Measuring individual work performance. Amsterdam, NLD: Institute for

health and care research

Park, J.D., Gursoy, (2012). Generation effects on work engagement among U.S. hotel

employess. International Journal of Hospitality Management. 29, 743-750

Penney, L. M., & Spector, P. E. (2002). Narcissism and counterproductive work behavior: Do

bigger egos mean bigger problems?. International Journal of Selection and Assessment,

(1/2): 126-134.

Pulakos, E.D., Arad, S., Donovan, M.A., Plamondon, K.E. (2000). Adaptability in the

workplace: Development of a taxonomy of adaptive performance. Journal of Applied

Psychology, 85(4), 612-624

Robinson, D. Perryman S. & Hayday, S. (2004). The drivers of employee engagement. Falmer,

UK: Institute for Employment Studies.

Riyana, O. (2016). Jalan gampang rusak, netizen ngadu ke walikota. Radar Cirebon. Diunduh

dari http://www.radarcirebon.com/jalan-gampang-rusak-netizen-ngadu-ke-walikota.html

Salanova, M & Schaufeli. (2008). A cross-national study of work engagement as a mediator

between job resources and proactive behaviour. The International Journal of Human

Resource Management. 19(1), January 2008, 116-131

Schaufelli, W.B. & Bakker, A.B. (2004). Job demands, job resources, and their relationship with

burnout and engagement: a multi-sample study. Journal of Organizational Behavior, 25

(3) 293-315. Diunduh dari J. Organize. Behav.25.www.interscience.wiley.com. doi :

1002/job.248

Simatupang, T.M. & Kartika, F,. (2013). Manajemen Pengadaan Publik. Jurnal pengadaan. 3 (3)

Tempo. (2017, April 4). Mengapa perbaikan jalan Jawa Barat tak maksimal. - proses lelang

lambat. Tempo. Diunduh dari https://bisnis.tempo.co/read/862644/mengapa-perbaikan-

jalan-jawa-barat-tak-maksimal.