HUBUNGAN ANTARA STUDENT ENGAGEMENT DAN KECENDERUNGAN DELINKUENSI REMAJA

Main Article Content

Garvin Garvin
Jeannefer Jeannefer

Abstract

Student engagement mengarah pada totalitas siswa untuk terlibat secara aktif pada aktivitas belajar secara perilaku, kognitif, dan emosional. Siswa yang engaged tidak hanya memiliki performa dan prestasi akademis yang baik tetapi juga dapat membentuk karakter remaja yang lebih proaktif. Di sisi lain, ketidakmampuan siswa untuk terlibat dalam sekolah meningkatkan kecenderungan remaja untuk melampiaskan rasa frustrasiya pada hal-hal lain di luar pelajaran termasuk menunjukkan perilaku yang problematik (Wang & Fredericks, 2014). Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara student engagement dengan kecenderungan perilaku delinkuensi remaja. Partisipan dalam penelitian terdiri dari 161 orang yang seluruhnya adalah pelajar SMA atau SMK dengan rentang usia 15-19 tahun. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala student engagement yang disusun berdasarkan tiga aspek student engagement dan skala kecenderungan delinkuensi remaja yang disusun berdasarkan empat jenis kenakalan remaja. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara student engagement dengan kecenderungan delinkuensi pada remaja, dengan arah hubungan yang negatif (r = -0,557, p = 0,000 < 0,05). Hal ini berarti, semakin tinggi student engagement, maka kecenderungan delinkuensi remaja menjadi semakin rendah; dan demikian pula dengan sebaliknya, semakin rendah student engagement, kecenderungan delinkuensi remaja semakin tinggi. Peneliti menyarankan agar orangtua maupun pihak sekolah mulai memerhatikan student engagement pada remaja.

Kata kunci: student engagement, delinkuensi, remaja

Article Details

Section
Articles