PENGEMBANGAN ALAT UKUR KESIAPAN PENDIDIKAN SEKSUAL PADA ANAK-ANAK USIA 11-14 TAHUN

Main Article Content

Devi Jatmika

Abstract

Kasus-kasus kekerasan seksual pada anak-anak semakin memprihatinkan begitupula kasus-kasus perilaku seksual pada remaja. Upaya-upaya preventif dilakukan salah satunnya adalah pentingnya pendidikan seksual sejak dini. Anak-anak usia menjelang pubertas perlu memiliki pengetahuan seksualitas sesuai usia mereka agar dapat menjaga diri, memelihara kesehatan reproduksi dan siap menghadapi pubertas secara fisik dan psikologis. Sayangnya, pendidikan seksual di Indonesia masih memiliki arti negatif di mata masyarakat. Kesiapan anak-anak untuk menerima pendidikan seksual adalah awal untuk memahami keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap memberikan respon dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh alat ukur kesiapan menerima pendidikan seksual pada anak-anak usia 11-14 tahun di Jakarta. Butir-butir dibuat dengan memperhatikan aspek pengetahuan, psikologis dan sosial budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan membagikan kuesioner. Jumlah subyek dalam penelitian sebanyak 436 subyek yang berada di lima wilayah di Jakarta. Jumlah butir sebelum pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur sebanyak 42 butir. Setelah dilakukan analisis butir per aspek diperoleh 24 butir dengan reliabilitas konsistensi internal aspek pengetahuan 0.689, aspek psikologis 0.726 dan aspek sosial budaya 0.570. Keseluruhan alat ukur memiliki reliabilitas konsistensi internal sebesar 0.819. Alat ukur kesiapan pendidikan seksual tergolong valid dan reliabel. Analisa data tambahan sebagai bagian dari pengembangan alat ukur, bertujuan untuk mengetahui perbedaan kesiapan penerimaan pendidikan seksual dari segi usia dan domisili dengan teknik Chi-Square. Hasil diperoleh adanya perbedaan kesiapan menerima pendidikan seksual ditinjau dari usia (p= 0.000<0.05). Begitupula terdapat perbedaan kesiapan pendidikan seksual ditinjau dari domisili (p= 0.000< 0.05). Hasil analisa kesiapan pendidikan seksual ditinjau dari jenis kelamin menunjukkan tidak ad perbedaan kesiapan pendidikan seksual pada anak laki-laki dan perempuan (p=0.532>0.05).

Article Details

Section
Articles

References

Akbar, M. (2015, Januari 17). Inilah empat penyebab anak rentan alami kekerasan seksual.

Diunduh dari http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/01/17/nibxkl-inilah-

empat-penyebab-anak-rentan-alami-kekerasan-seksual

BBC Indonesia. (2015, November 24). Ribuan kasus pelecehan seks anak terluputkan. Diunduh

dari

http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/11/151124_majalah_laporan_pelecehanana

k.

Cohen, R., & Swerdlik, M. E. (2010). Psychology testing and assessment. United State: McGraw

Hill.

Fajri, A., & Khairani, M. (2011). Hubungan antara komunikasi ibu-anak dengan kesiapan

menghadapi Menstruasi Pertama (Menarche) pada Siswa SMP Muhammadiyah Banda Aceh.

Jurnal Psikologi Undip, 10(2), 133-143.

Gravetter, F.J., & Forzano, L.B., (2012). Research methods for the behavioral sciences (4th

Ed.). Canada : Wadsworth Cengage Learning.

Hurlock, E. B. (2007). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang

kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Heldifanny, R. A., & Rachmawati, K. D. (2016, April 27). Pendidikan seks di Indonesia: Tabu

atau bermanfaat?. Diunduh dari http://www.economica.id/2016/04/sexeducation/

Hilmansyah, H. “Pentingnya Pendidikan Seks Sejak Dini” . (t.th). Diunduh 29 Februari 2016

dari http://www.tabloid-nakita.com/read/2355/pentingnya-pendidikan-seks-sejak-dini.

Lahey, B. (2011). Psychology: An introduction. NY: McGraw- Hill Education.

Luthfiya (2016). Analisis kesiapan siswi Sekolah Dasar dalam menghadapi menarche. Jurnal

Biometrika dan Kependudukan, 5(2), 135-145.

Marniati dan Hermawan, B. (2015, Oktober 9). Indonesia Darurat Kekerasan Seksual Anak. (9

Oktober 2015). Diunduh 29 Februari 2016 dari

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/10/09/nvyiqc354-indonesia-

darurat-kekerasan-seksual-anak.

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Yuniarti, D. (2007). Pengaruh pendidikan seks terhadap sikap mengenai seks pranikah pada

remaja.

Marpaung, J. S. R., & Setiawan (2012). Pengalaman remaja dalam menerima pendidikan seks.

Jurnal Keperawatan Holistik, 1(1), 35-40.