https://journal.untar.ac.id/index.php/jmieb/issue/feed Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis 2024-11-05T12:34:37+00:00 Keni jmieb@untar.ac.id Open Journal Systems <p>Jurnal ini memuat artikel ilmiah dalam bidang ilmu Ekonomi dan Bisnis.<br />Setiap artikel yang dimuat telah melalui proses review.</p><p style="color: #000000; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 10px; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial;">Jurnal Muara diterbitkan dalam rangka mendukung upaya pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan jumlah publikasi ilmiah di tingkat Nasional. Jurnal Muara ini juga dapat menjadi wadah publikasi bagi para mahasiswa (S1, S2 maupun S3) dan dosen di lingkungan perguruan tinggi.</p><p>Jurnal ini dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat - Universitas Tarumanagara (LPPM - UNTAR).</p><p>ISSN 2579-6224 (Versi Cetak)</p><p>ISSN-L 2579-6232 (Versi Elektronik)</p> https://journal.untar.ac.id/index.php/jmieb/article/view/28151 THE INFLUENCE OF SERVANT LEADERSHIP ON EMPLOYEE PERFORMANCE WITH PERCEPTIONS OF ORGANIZATIONAL SUPPORT AS MEDIATOR 2024-02-21T07:19:20+00:00 Andreas Wijaya andreaswijaya15@gmail.com Vincent Colin VincentColin@gmail.com Richard Ng richardng432@gmail.com <p>Kepemimpinan melayani meruapakan salah satu topik yang luas dan menarik bagi kalangan peneliti dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh pendekatan yang beragam dan luas yang diterapkannya dalam model kepemimpinannya, yang secara signifikan berbeda dengan filosofi kepemimpinan lainnya. Kepemimpinan pelayanan juga memainkan peran kunci dalam mempengaruhi hasil di tingkat individu dan tim, termasuk komitmen organisasi, perilaku kewarganegaraan organisasi, dan kinerja. Dengan memfokuskan pada pelayanan kepada orang lain, paradigma kepemimpinan telah berubah secara dramatis, beralih dari sekadar memimpin untuk menyeimbangkan peran memimpin dan melayani secara bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak kepemimpinan pelayanan terhadap kinerja karyawan dengan melibatkan persepsi dukungan organisasi sebagai mediator. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi hasil variabel persepsi dukungan organisasi terhadap kinerja karyawan, khususnya dalam konteks pekerja di sektor jasa. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan skala Likert untuk pengumpulan data. Partisipan diminta memberikan tanggapan mereka menggunakan skala Likert, yang kemudian dianalisis menggunakan metode SMARTPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan pelayanan memiliki pengaruh positif terhadap persepsi dukungan organisasi dan kinerja karyawan. Dengan demikian, perasaan karyawan terhadap dukungan organisasi dapat membimbing mereka melewati batas kinerja yang diharapkan. Selain itu, dukungan organisasi yang dirasakan juga memiliki dampak signifikan terhadap kinerja karyawan, menekankan perlunya peningkatan dukungan organisasi untuk mengintegrasikan karyawan ke dalam tim dan meningkatkan kinerja mereka.Penelitian ini juga menyoroti pentingnya pemimpin untuk terus menekankan peran mereka dalam melayani bawahannya, dengan tujuan mempertahankan persepsi dukungan organisasi dan mencapai kinerja maksimal dalam organisasi.</p> <p> </p> <p><em>Servant leadership appears to be the most promising and most widely investigated over the past few years, primarily due to the diverse and wide-ranging approach it adopts compared to other philosophies, as well as its important role in influencing individual and team-level outcomes, such as organizational commitment, behavior. organizational citizenship, and job performance. This focus on serving others dramatically shifts the center of leadership studies from simply leading to balancing the paradox of leading and serving at the same time. This research aims to examine the influence of servant leadership on employee performance which is mediated by perceptions of organizational support, as well as testing the research results of the variable perception of organizational support on employee performance where there is still a gap between studies using a sample of employees who work in the service sector. </em><em>The research methodology for this study employs a quantitative approach, specifically utilizing a Likert scale to gather data. The Likert scale, ranging from 1 to 5, will be employed in a structured questionnaire to measure participants' responses. </em><em>Total 96 respondent were collected </em><em>With purposive sampling method and being analayzed in SMARTPLS. </em><em> </em><em>As a result, Servant leadership had effect on perceived organizational support and employee performance respectively. From this point, employee feel have a direction and have support to exceeded their performance Secondly, the variable of perceived organizational support had significance effect to employee performance, As consequences perceived organizational support need to be soared to engage employee being part of team and performances. Developing employees not only enhances individual performance but also enhances the overall leadership capability within the organization. Another point from this research is the leader need to keep emphasize their role to serve their subordinate in order to maintain their perception organizational support and reach maximum performance.</em></p> 2024-08-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis https://journal.untar.ac.id/index.php/jmieb/article/view/28682 INTENSI PERILAKU SEBAGAI PREDIKTOR PERILAKU AFFORDABLE LOSS DENGAN MODERASI PERSEPSI KETIDAKPASTIAN PADA PEMILIK UKM DI JAKARTA 2024-02-07T05:55:34+00:00 Frangky Selamat frangkys@fe.untar.ac.id Tommy Setiawan Ruslim tommyr@fe.untar.ac.id Clarissa Linadi clarissa.115210259@stu.untar.ac.id Raymond Win Sarta raymond.115210058@stu.untar.ac.id <p>Perilaku <em>affordable loss</em> memberikan gambaran bahwa memperhatikan kerugian dari investasi kewirausahaan daripada memprediksi keuntungan finansial di masa depan, adalah kondisi yang lebih dapat diandalkan karena informasi mengenai hal tersebut lebih mudah diperoleh. Intensi perilaku merupakan prediktor terbaik dari perilaku. Selama kondisi yang terjadi antara intensi perilaku dengan perilaku bersifat stabil dan tidak menimbulkan perubahan berarti, maka prediksi perilaku dengan menggunakan intensi, akan akurat. Penelitian ini dilakukan pada pemilik UKM di Jakarta untuk mengetahui perilaku <em>affordable loss</em> yang dipengaruhi oleh intensi perilaku dan dimoderasi oleh persepsi ketidakpastian. Prediksi keuntungan di masa depan lebih banyak dipengaruhi oleh perubahan situasi yang sering kali memaksa wirausaha mengubah rencana. Salah satu variabel yang dapat mengubah intensi adalah persepsi terhadap ketidakpastian. Ketidakpastian yang dipersepsi oleh seorang individu dapat memengaruhi intensi yang selanjutnya dapat mengubah perilaku yang terjadi, berbeda dari intensi perilaku sebelumnya. Sampel sebanyak 200 pemilik UKM dipilih secara tidak acak dan sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini. Dengan menggunakan analisis PLS dan bantuan <em>software</em> SmartPLS versi 4 diperoleh hasil bahwa intensi perilaku dapat digunakan untuk memprediksi perilaku <em>affordable loss </em>dari pelaku UKM, sementara persepsi ketidakpastian memberikan pengaruh yang lemah dalam hubungan antara intensi dengan perilaku <em>affordable loss</em>. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi regulator dalam pengembangan UKM ketika menghadapi lingkungan usaha yang dinamis dan berubah cepat.</p> <p> </p> <p><em>Affordable loss behavior illustrates that paying attention to losses from entrepreneurial investments rather than predicting future financial profits is a more reliable condition because information about this is easier to obtain. Behavioral intention is the best predictor of behavior. This research was conducted on SME owners in Jakarta to determine affordable loss behavior influenced by behavioral intentions and moderated by perceptions of uncertainty. As long as the conditions between behavioral intentions and behavior are stable and do not cause significant changes, behavioral predictions using intentions will be accurate. Forecasts of future profits are more influenced by changes in circumstances, which often force entrepreneurs to change plans. One variable that can change intentions is the perception of uncertainty. The uncertainty an individual perceives can influence intentions, changing the behavior and making it different from previous behavioral intentions. A sample of 200 SME owners was selected non-randomly and by the objectives of this research. By using PLS analysis and the help of SmartPLS version 4 software, the results obtained show that behavioral intentions can be used to predict affordable loss behavior of SME owners. At the same time, perceived uncertainty weakens the relationship between intentions and affordable loss behavior. The results of this research can provide input for regulators in developing SMEs when facing a dynamic and rapidly changing business environment.</em></p> 2024-08-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis https://journal.untar.ac.id/index.php/jmieb/article/view/30014 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI INTENSI PENGGUNAAN MOBILE BANKING 2024-05-31T04:35:09+00:00 Jessica Vianto jessica.117222032@stu.untar.ac.id Agus Z. Arifin agusz@fe.untar.ac.id <p>Kemajuan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 saat ini membuat segala sesuatu yang diperlukan menjadi lebih mudah dan nyaman. Kemudahan teknologi ini memiliki dampak di banyak sektor terutama sektor keuangan. Dengan adanya teknologi di sektor keuangan, transaksi pembelian barang atau jasa menjadi lebih praktis. Perkembangan fintech Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan berbanding lurus dengan pertumbuhan penggunaan internet, ponsel pintar, dan jejaring sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kredibilitas layanan dan literasi keuangan terhadap intensi penggunaan layanan perbankan seluler. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner secara online kepada 287 responden generasi Y dan Z. Teknik analisis data menggunakan model Struktural Equation Modeling SEM dengan aplikasi Smart PLS 4.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kredibilitas layanan dan literasi keuangan berpengaruh signifikan dan positif terhadap intensi penggunaan mobile banking. Penelitian ini memberikan wawasan bagi perusahaan fintech untuk meningkatkan kredibilitas layanan dan literasi keuangan guna mendorong adopsi yang lebih luas dan aman di kalangan generasi Y dan Z.</p> <p> </p> <p><em>The advancement of technology in the era of the Fourth Industrial Revolution has made everything needed more accessible and convenient. This technological convenience has had an impact across many sectors, especially in the financial sector. With technology in the financial sector, purchasing goods or services has become more practical. The development of fintech in Indonesia has experienced a significant increase, paralleling the growth of internet usage, smartphones, and social networks. This research aims to examine the influence of service credibility, and financial literacy on intention to use mobile banking. The research methodology employed a quantitative approach by distributing online questionnaires to 287 respondents from Generations Y and Z. Data analysis was conducted using the Structural Equation Modeling (SEM) model with Smart PLS 4.0 application. The results of the study indicate that service credibility and financial literacy have a significant and positive impact on intention to use mobile banking. This research provides insights for fintech companies to enhance service credibility and financial literacy to drive wider and safer adoption among Generation Y and Z.</em></p> 2024-08-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis https://journal.untar.ac.id/index.php/jmieb/article/view/30026 KEBAHAGIAAN WIRAUSAHA: MEMAHAMI PERANAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN BERWIRAUSAHA DAN WORK-LIFE BALANCE 2024-05-31T04:42:54+00:00 Michelle Florensia michelle.115200153@stu.untar.ac.id Mei Ie meii@fe.untar.ac.id <p>Wirausaha yang bertahan dan akhirnya berhasil hanya sedikit, yang dapat terjadi karena wirausaha tidak memiliki kebahagiaan dalam dirinya padahal kebahagiaan merupakan emosi positif yang diinginkan oleh setiap orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan berwirausaha, work life balance, dan dukungan keluarga terhadap kebahagiaan wirausaha UMKM F&amp;B di Jakarta Utara, serta menganalisis efek dukungan keluarga sebagai variabel moderasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 57 responden pemilik UMKM F&amp;B (<em>Food &amp; Beverage</em>) di Jakarta Utara dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Di dalam penelitian ini menggunakan analisis data dengan <em>Partial Least Square – Structural Equation Modeling</em> (PLS-SEM) dengan aplikasi atau <em>software SmartPLS</em> <em>4</em>. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan kuesioner melalui <em>google form</em> yang disebarkan kepada responden penelitian sesuai dengan kriteria sampel. Hasil pada penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berwirausaha dan dukungan keluarga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kebahagiaan wirausaha UMKM F&amp;B di Jakarta Utara, <em>work life balance</em> memiliki pengaruh yang positif namun hampir tidak terasa dan tidak signifikan terhadap kebahagiaan wirausaha UMKM F&amp;B di Jakarta Utara, lalu kemampuan berwirausaha berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kebahagiaan wirausaha UMKM F&amp;B di Jakarta Utara dengan dimoderasi oleh dukungan keluarga dan <em>work life balance</em> berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kebahagiaan wirausaha UMKM F&amp;B di Jakarta Utara dengan dimoderasi oleh dukungan keluarga. Jenis variabel moderasi pada penelitian ini adalah moderasi semu (<em>quasi</em> moderasi) dan moderasi prediktor (<em>predictor</em> moderasi).</p> <p> </p> <p><em>Entrepreneurs who survive and eventually succeed are only a few, which can happen because entrepreneurs do not have happiness in them even though happiness is a positive emotion that everyone wants. This study aims to determine the influence of entrepreneurial ability, work-life balance, and family support on the entrepreneurial happiness of F&amp;B MSMEs in North Jakarta, as well as to analyze the effect of family support as a moderation variable. The sample used in this study was 57 respondents who owned F&amp;B (Food &amp; Beverage) MSMEs in North Jakarta using purposive sampling techniques. In this study, data analysis was used with Partial Least Square – Structural Equation Modeling (PLS-SEM) with the SmartPLS 4 application or software. The research instrument used in this study is a questionnaire through a google form which is distributed to research respondents in accordance with the sample criteria. The results of the study showed that entrepreneurial ability and family support had a positive and significant effect on the happiness of F&amp;B MSME entrepreneurs in North Jakarta, work-life balance had a positive but almost imperceptible and insignificant influence on the happiness of F&amp;B MSME entrepreneurs in North Jakarta, then entrepreneurial ability had a positive and significant effect on the happiness of F&amp;B MSME entrepreneurs in North Jakarta by moderating by family support and work-life balance have a negative and insignificant effect on the happiness of F&amp;B MSME entrepreneurs in North Jakarta by being moderated by family support. The types of moderation variables in this study are pseudo-moderation (quasi moderation) and predictor moderation (moderation predictor).</em></p> 2024-08-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis https://journal.untar.ac.id/index.php/jmieb/article/view/30308 MODEL PERSONAL BRANDING NANO-INFLUENCERS GENERASI Z DI INSTAGRAM 2024-07-09T03:03:12+00:00 Wulan Purnama Sari wulanp@fikom.untar.ac.id Sinta Paramita sintap@fikom.untar.ac.id Lydia Irena lydia@fikom.untar.ac.id <p>Generasi Z yang juga dikenal sebagai generasi <em>digital native</em> merupakan pengguna dominan media sosial secara global. Generasi ini memegang peranan yang signifikan dalam evolusi masyarakat ke depan, terutama sebagai generasi penerus di Indonesia. Bersamaan dengan itu media sosial telah menjadi alat yang sangat berguna bagi bisnis kecil, terutama dalam pemasaran digital dengan menggunakan orang-orang yang disebut sebagai <em>influencer</em>. Dalam penelitian pasar, bisnis dan organisasi semakin mempertimbangkan untuk menggunakan <em>nano-influencers</em>, yang memiliki kemampuan untuk mencapai dan memengaruhi pemangku kepentingan sulit dijangkau seperti kelompok yang ingin mempromosikan produk atau layanan tertentu. Oleh karena itu,<em> personal branding </em>menjadi bagian integral dalam membangun media sosial Instagram <em>nano-influencers</em>. <em>Personal branding</em> melalui Instagram merujuk pada usaha seseorang dalam membangun citra dan reputasi mereka sendiri di mata orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan menggambarkan model <em>personal branding</em> <em>nano-influencers</em> Generasi Z di media sosial Instagram. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengalaman yang dimiliki oleh <em>nano-influencers </em>generasi Z yang merupakan pengguna media sosial Instagram dalam melakukan <em>personal branding</em>. Sedangkan objek penelitian ini adalah <em>nano-influencers </em>generasi Z. Teknik pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara <em>focus group discussion</em> dan juga observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>nano-influencers </em>generasi Z membuat konten yang relevan dan informasi untuk interaksi dengan audiens. Secara konsisten, mereka menampilkan kepribadian yang otentik, karakteristik yang unik, dan keahlian pribadi yang akhirnya menjadi <em>personal branding</em>. <em>Branding </em>tersebut pada akhirnya menghasilkan respons positif dari audiens <em>followers </em>maupun <em>non-followers</em> berupa <em>labelling </em>(cap) positif yang kuat serta konversi penjualan atas produk yang mereka promosikan.</p> <p> </p> <p><em>Globally, Generation Z—also referred to as the generation of digital natives—is the majority social media user. As the next generation in Indonesia, in particular, they will have a big impact on how society develops in the future. Simultaneously, social media has developed into a very helpful tool for small businesses, particularly when it comes to employing influencers for digital marketing. Businesses and organizations are increasingly thinking about utilizing nano-influencers in market research because they can reach and influence hard-to-reach stakeholders, like those that want to promote a specific commodity or service. Thus, developing personal branding is essential to creating Instagram nano-influencers on social media. Using Instagram, personal branding describes a person's efforts to develop their own reputation and image in the eyes of others. The purpose of this study is to examine and characterize the personal branding strategy used by Generation Z nano-influencers on Instagram. Qualitative research methodologies were used in this study. This study focuses on the experiences of Instagram users who are generation Z nano-influencers in terms of personal branding. In the meanwhile, the focus of this study is nano-influencers from generation Z. This study's data collection method includes both observation and focus group talks. The research results show that generation Z nano-influencers create relevant content and information for interaction with the audience. Consistently, they display authentic personalities, unique characteristics, and personal skills which ultimately become personal branding. This branding ultimately produces a positive response from the audience of followers and non-followers in the form of strong positive labelling as well as sales conversions for the products they promote.</em></p> 2024-08-08T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis https://journal.untar.ac.id/index.php/jmieb/article/view/30096 PERAN MODERASI MANAJEMEN LABA PADA PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN 2024-06-01T01:10:32+00:00 Reiza Aulia Larasati reiza.aulia01@gmail.com Hersugondo hersugondo@lecturer.undip.ac.id <p>Aktivitas CSR adalah bagian dari tanggung jawab etis serta penciptaan nilai bagi para pemangku kepentingan suatu perusahaan. Tujuan dari studi ini ialah mengukur pengaruh CSR pada kinerja perusahaan, dengan melibatkan manajemen laba sebagai moderator. Sampel studi ini yaitu 59 perusahaan yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2022, sehingga menghasilkan sejumlah 354 observasi penelitian. Variabel terikat penelitian yaitu kinerja perusahaan digambarkan menggunakan tiga jenis kinerja yang meliputi kinerja operasional (ROA), kinerja keuangan (ROE), serta kinerja pasar (Tobin’s Q). Variabel bebas CSR diproksikan melalui ESG <em>Disclosure Score, </em>sedangkan peran moderator diukur dengan proksi nilai <em>discretionary accrual </em>dari modifikasi Model Jones. Olah data dilakukan dengan menerapkan <em>Moderated Regression Analysis </em>data panel melalui peranti lunak <em>Eviews </em>12. Hasil temuan menyatakan CSR tidak signifikan pada kinerja operasional dan keuangan. Namun menunjukkan nilai negatif serta signifikan pada kinerja pasar. Selanjutnya, manajemen laba berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan dan operasional. Terakhir, variabel moderasi manajemen laba berpengaruh positif dan signifikan dalam memoderasi hubungan CSR terhadap kinerja pasar.</p> <p> </p> <p><em>Activities related to CSR contribute to a firm's ethical obligation and value generation for its stakeholders. This research uses earnings management as a moderator to assess the impact of CSR on businesses. A total of 354 research observations were made from the sample of 59 publicly traded firms that listed on the Indonesia Stock Exchange in 2017-2022. The study's dependent variables are the firm's performance as measured by three different performance metrics: market performance (Tobin's Q), financial performance (ROE), and operational performance (ROA). The modified Jones Model’s proxy value for discretionary accruals is used to evaluate the moderating role, while the independent variable, CSR, is proxied by the ESG Disclosure Score. Using Eviews 12 software, Moderated Regression Analysis was applied to panel data analysis. The findings show that, whereas CSR significantly and negatively affects market performance, it has no appreciable effect on operational or financial performance. Furthermore, there exists a positive influence between earnings management and both Financial also Opereational Performance. Lastly, the relation among CSR and market performance is significantly and favorably moderated by the earnings management moderation variable.</em></p> 2024-09-01T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis https://journal.untar.ac.id/index.php/jmieb/article/view/31236 ORGANIZATIONAL CULTURE AND LECTURER PERFORMANCE: MEDIATION OF ORGANIZATIONAL COMMITMENT 2024-08-07T01:34:48+00:00 I Komang Oka Permadi okapermadi@unmas.ac.id Nengah Landra nengahlandra@unmas.ac.id Made Pradnyan Permana Usadi mdpradnyan@unmas.ac.id <p>Kinerja mencakup hasil atau pencapaian komprehensif yang ditunjukkan oleh seorang individu dalam memenuhi tanggung jawabnya selama jangka waktu tertentu, yang mencakup berbagai hasil seperti pencapaian kerja, pencapaian target, sasaran yang ditetapkan, atau tolok ukur kinerja yang ditentukan bersama. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan bagaimana kinerja dosen dan budaya organisasi berhubungan satu sama lain, dengan dimasukkannya komitmen organisasi sebagai variabel mediator. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan data primer yang dikumpulkan dari 61 dosen, khususnya memanfaatkan analisis rute dengan software SmartPLS versi 4.0.9.9. Pemilihan sampel yang relevan dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Temuan mengindikasikan bahwa budaya organisasi memberikan impresi yang besar dan menguntungkan secara substansial meningkatkan komitmen dosen terhadap organisasi serta memperbaiki kinerja mereka. Meskipun demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi tidak mempunyai dampak langsung terhadap kinerja dosen, dan tidak menjadi mediator antara budaya perusahaan dengan kinerja dosen yang menunjukkan bahwa meskipun budaya organisasi secara langsung berdampak pada kinerja dosen, pengaruhnya melalui komitmen organisasi terbatas. Hasil penelitian ini berkontribusi pada wacana yang sedang berlangsung tentang pentingnya budaya organisasi yang kuat dan komitmen dalam meningkatkan kinerja akademik di perguruan tinggi. Temuan ini juga menawarkan wawasan berharga bagi manajemen organisasi dalam memahami aspek rumit yang berdampak pada kinerja dosen, menekankan perlunya mengadopsi pendekatan komprehensif untuk menumbuhkan budaya kerja yang suportif dan efisien.</p> <p> </p> <p><em>Performance encompasses the comprehensive outcomes or accomplishments demonstrated by an individual in fulfilling their responsibilities during a specific timeframe, encompassing multiple outcomes such as work achievements, target accomplishments, established goals, or jointly determined performance benchmarks. One of the objectives of this study was to determine how lecturer performance and corporate culture relate to each other, with the inclusion of commitment from the organization as a mediator variable. For the purpose of this study, quantitative research methods and primary data were gathered from 61 different instructors, specifically utilizing route analysis with the SmartPLS software version 4.0.9.9. The selection of relevant samples was done using the purposive sampling method. The results suggest that the corporate culture has a large and beneficial impact on substantially increasing lecturers' commitment to the organization and improving their performance. Nevertheless, the end outcome indicates that commitment from the organization does not have an effect directly on lecturer performance, and it makes no attempt to mediate between corporate culture and lecturer performance. It demonstrates that although the culture of a business has a direct impact on the performance of lecturers, the significance of its influence through corporate commitment is minimal. The findings of this research make a contribution to the ongoing discussion regarding the significance of robust religious groups and the commitments that these organizations have made in order to enhance the quality of academic work that is produced within the context of a university setting. These findings offer valuable insights for organizational management in comprehending the intricate aspects that impact lecturer performance, emphasizing the necessity of adopting a comprehensive approach to cultivate a supportive and efficient workplace culture.</em></p> 2024-09-04T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis https://journal.untar.ac.id/index.php/jmieb/article/view/30855 DETERMINAN CONSPICUOUS ONLINE CONSUMPTION GENERASI Y 2024-07-07T06:56:07+00:00 Juwita Djaruma juwita.115200008@stu.untar.ac.id Aprilia Celline aprilia.115200011@stu.untar.co.id Sandra Sutini sandra.115200029@stu.untar.ac.id Keni Keni keni@fe.untar.ac.id <p>Keamanan finansial telah menjadi perhatian utama masyarakat karena fluktuasi perekonomian nasional, terutama bagi angkatan kerja generasi Y yang dikenal memiliki gaya hidup hedonisme. Perilaku membeli dan memamerkan barang mewah (<em>conspicuous consumption</em>) merupakan karakteristik gaya hidup tersebut, terlebih ketika mereka melihat barang mewah tersebut di media sosial. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana media sosial dan simbolisme kemewahan (<em>luxury symbolism</em>) mempengaruhi perilaku <em>conspicuous online</em> <em>consumption</em> pada generasi Y, serta peran moderasi pengungkapan diri (<em>self-disclosure</em>) terhadap pengaruh tersebut. Media sosial, seperti YouTube dan TikTok, menjadi <em>platform</em> utama untuk membandingkan diri dan memamerkan kemewahan kepada lingkungan sosial, sementara produk yang memiliki simbolisme kemewahan dapat memotivasi generasi Y untuk membeli produk tersebut. Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat generasi Y yang berumur 22 sampai dengan 42 tahun, sementara sampel penelitian ini adalah generasi Y yang menggunakan media sosial. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 179 responden yang dipilih dengan metode <em>convenience sampling</em> lalu data tersebut dianalisis dengan metode PLS-SEM. Penelitian ini menyimpulkan bahwa <em>luxury symbolism </em>dan media sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap <em>conspicuous online</em> <em>consumption</em>, sementara <em>self-disclosure </em>dapat memoderasi pengaruh media sosial terhadap <em>conspicuous online</em> <em>consumption </em>secara signifikan, tetapi variabel tersebut tidak memoderasi pengaruh <em>luxury symbolism </em>terhadap <em>conspicuous online</em> <em>consumption </em>secara signifikan. Hasil penelitian ini memberikan implikasi praktis bagi perusahaan barang mewah untuk merancang strategi pemasaran yang lebih efektif di media sosial dengan menonjolkan simbolisme kemewahan produk mereka. Perusahaan harus memanfaatkan platform media sosial untuk menciptakan narasi yang menarik dan autentik tentang produk mereka, serta mendorong konsumen untuk berbagi pengalaman mereka secara online. Selain itu, perusahaan dapat memanfaatkan pengungkapan diri konsumen sebagai alat untuk memperkuat hubungan dengan pelanggan dan meningkatkan loyalitas merek. Penyediaan informasi yang jelas mengenai nilai tambah dan manfaat produk juga penting untuk membantu konsumen membuat keputusan pembelian yang lebih terinformasi dan bijak. Penelitian ini juga menekankan pentingnya mengurangi fokus pada conspicuous consumption dengan menekankan nilai fungsional dan praktis dari produk, yang dapat membantu dalam membangun reputasi merek yang lebih positif dan berkelanjutan di mata konsumen generasi Y.</p> <p> </p> <p><em>Financial security has become a major concern because of the national economic fluctuations, especially for the workforce of generation Y who are known for their hedonism lifestyle. The behavior of purchasing and showing luxury products (conspicuous consumption) has become a proof of the lifestyle, with the lifestyle being even more common when they see the products in social media. Therefore, this study aims to investigate how social media and luxury symbolism influence conspicuous online</em> <em>consumption among generation Y, as well as the moderating role of self-disclosure toward those influences. Social media, such as YouTube and TikTok, has been a primary platform for peer-comparison and showing off luxury to social environment, while products with luxury symbolism may motivate generation Y to purchase the product. The population of this research is all generation Y aged 22 to 42 years, while the sample of this study is the Y-generation who use social media. The amount of collected sample was 179 respondents who were selected by using convenience sampling method and the data was analyzed by using PLS-SEM method. This study concluded that luxury symbolism and social media influence conspicuous online consumption significantly, while self-disclosure moderates the influence of social media toward conspicuous online consumption, but it doesn’t moderate the influence of luxury symbolism toward conspicuous online</em> <em>consumption.</em> <em>The results of this study have practical implications for luxury goods companies in designing more effective marketing strategies on social media by highlighting the luxury symbolism of their products. Companies should leverage social media platforms to create engaging and authentic narratives about their products and encourage consumers to share their experiences online. Additionally, companies can utilize consumer self-disclosure as a tool to strengthen customer relationships and increase brand loyalty. Providing clear information about the added value and benefits of the products is also important to help consumers make more informed and wise purchasing decisions. This study also emphasizes the importance of reducing the focus on conspicuous consumption by highlighting the functional and practical value of the products, which can help in building a more positive and sustainable brand reputation in the eyes of Generation Y consumers.</em></p> 2024-09-04T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis https://journal.untar.ac.id/index.php/jmieb/article/view/31471 PENGARUH PROFITABILITAS DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN INFLASI SEBAGAI MODERASI 2024-09-03T09:12:05+00:00 Viriany Viriany Viriany@fe.untar.ac.id Henny Wirianata Hennyw@fe.untar.ac.id Steven Imanuel stevenether2@gmail.com Monica Salim monicaasalim67@gmail.com <p><em>Return</em> saham merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kinerja dan prospek perusahaan. <em>Return</em> saham juga menunjukkan para investor berapa keuntungan atau kerungian yang diperolehnya dalam menginvestasi saham. Untuk mendapatkan <em>return</em> saham yang maksimal, para investor harus mempertimbangkan faktor- faktor yang dapat mempengaruhi <em>return</em> saham. Penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan bukti empiris mengenai pengaruh profitabilitas serta struktur modal terhadap <em>return</em> saham dengan inflasi selaku variabel moderasi pada perusahaan-perusahaan di industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2021-2023 menurut klasifikasi <em>Indonesia Stock Exchange Industrial Classification</em> (IDX-IC). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode <em>purposive sampling</em>. Total sampel yang didapatkan adalah 20 perusahaan sub industri makanan olahan dengan observasi 60 data sampel dari tahun 2021- 2023. Data panel dalam penelitian ini akan dianalisa menggunakan <em>moderated regression analysis</em> (MRA) dan <em>software</em> <em>Eviews 12 SV</em>. Hasil menampilkan bahwa profitabilitas serta struktur modal mempengaruhi <em>return </em>saham secara negatif dan signifikan. Inflasi bisa memperkuat pengaruh profitabilitas terhadap <em>return </em>saham namun tidak bisa memperkuat pengaruh struktur modal terhadap <em>return </em>saham. Perusahaan perlu mengevaluasi pengelolaan keuntungan perusahaan untuk dibagikan kepada investor atau sebagai modal operasi, memperhitungkan sumber pendanaan yang optimal yang akan menguntungkan perusahaan, serta melalukan persiapan dan menetapkan strategi yang tepat dalam menghadapi inflasi.</p> <p> </p> <p><em>Stock return is one of the most important indicators in valuating company’s performance and prospect. The amount of stock returns shows investors how much gain or loss that they received in investing. To get maximized stock return, investors need to consider many factors that can influence stock return. This research’s objective is to get empirical evidence in regards to the effect of profitability and capital structure on stock return with inflation as the moderating variable on companies in the foods and beverages industry that are listed in the Bursa Efek Indonesia period 2021- 2023 based on the classification provided by Indonesia Stock Exchange Industrial Classification (IDX-IC). Purposive sampling method is used to gather 20 sub-industry processed foods with a total of 60 observations across the year 2021- 2023. Analyses method used in this research is moderated regression analysis (MRA). Results showed that profitability and capital structure has negative and significant effect upon stock return. Inflation can moderate the effect of profitability upon stock return however it cannot moderate the effect of capital structure upon stock return. Companies need to evaluate the management of companies’ profit to be shared upon investors or to be reinvested back to the company, calculate the optimal ratio for company’s capital structure that will benefit the company most, and prepare strategies to face the unknowing inflation. </em></p> 2024-09-22T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis https://journal.untar.ac.id/index.php/jmieb/article/view/31679 DETERMINANTS OF REPURCHASE INTENTIONS FOR LAZADA CUSTOMERS IN JAKARTA: MEDIATING EFFECTS OF E-SATISFACTION 2024-09-03T09:18:42+00:00 Ferenc Devlin Evert ferenc.115200252@stu.untar.ac.id Tommy Setiawan Ruslim tommyr@fe.untar.ac.id <p>Banyak perubahan yang terjadi akibat kemajuan pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pada aktivitas berbelanja yang awalnya dilakukan secara <em>offline</em> kemudian berubah menjadi <em>online</em> dengan menggunakan <em>e-commerce</em><em>.</em> Lazada merupakan salah satu <em>e-commerce</em> terkemuka yang turut meramaikan perkembangan <em>e-commerce</em> di Indonesia, namun Lazada mengalami penurunan pengguna yang cukup signifikan dibandingkan <em>e-commerce </em>lainnya. Lazada harus meningkatkan <em>repurchase </em><em>intention </em>pada konsumen dan meningkatkan kepuasan pelanggannya sehingga konsumen mau membeli ulang kembali. Penelitian ini menerapkan teknik pemilihan sampel <em>non-probability sampling</em> menggunakan metode <em>purposive sampling</em> yang berupa <em>judgemental sampling</em>, menetapkan sampel responden yang berusia 18 tahun ke atas yang pernah bertransaksi menggunakan Lazada di Jakarta. Sampel yang diperoleh berjumlah 181 responden yang diperoleh dengan menyebarkan kuisioner. Pengolahan data dilakukan dengan teknik SEM yang diolah menggunakan <em>SmartPLS</em> versi 4.0. Hasil yang diperoleh menunjukan <em>perceived</em> <em>security </em>dan <em>web design quality</em> memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap <em>repurchase intention</em> dan <em>e-satisfaction</em>. Di sisi lain<em>, ease of use</em> tidak berpengaruh secara langsung terhadap <em>repurchase intention</em> namun harus dimediasi terlebih dahulu oleh <em>e-satisfaction</em>. Selain itu, <em>e-satisfaction</em> memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap <em>repurchase intention</em> dan mampu memediasi seluruh variabel yang terdapat pada penelitian ini. Implikasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan <em>repurchase intention</em> pada Lazada, perusahaan harus fokus pada <em>security</em> dan <em>web design quality</em>, serta meningkatkan <em>ease of use </em>agar dapat meningkatkan <em>e-satisfaction</em> yang berperan sebagai mediator utama dalam mempengaruhi <em>repurchase intention.</em></p> <p> </p> <p><em>Numerous changes have been brought about by the scientific and technology fields rapid progress, especially in shopping activities which were originally carried out offline. Lazada is one of the leading e-commerce that has enlivened the development of e-commerce in Indonesia, but Lazada has experienced a significant decrease in users compared to other e-commerce. Lazada must increase repurchase intention in consumers and increase e-satisfaction to drive the customers to use the app to shop online. This study applies a non-probability sampling technique using a purposive sampling method in the form of judgmental sampling, determining a sample of respondents aged 18 years and over who have shopped with Lazada in Jakarta. This research managed to obtain 181 respondents by distributing questionnaires. Data processing was carried out using SEM techniques which were processed using SmartPLS version 4.0. Based on the results obtained, perceived security and web design quality have positive and significant effect on repurchase intention and e-satisfaction. However, ease of use does not directly affect repurchase intention if not mediated by e-satisfaction. In addition, e-satisfaction has a positive and significant effect on repurchase intention and mediates the relationships among all variables in this research. The implications of this research show that to increase repurchase intention on Lazada, companies should focus on security and web design quality, and improve ease of use to increase e-satisfaction which acts as a key mediator in affecting repurchase intention.</em></p> 2024-09-22T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis https://journal.untar.ac.id/index.php/jmieb/article/view/30596 PERANAN SISTEM REWARD DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS PEGAWAI MELALUI KEPUASAN KERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI 2024-07-06T15:14:23+00:00 Furry Elzana Dani Dani furry.elzana@gmail.com Henky Lisan Suwarno henky.ls@eco.maranatha.edu <p>Tujuan riset ini untuk mengetahui dan menjelaskan peranan sistem <em>reward</em> dalam meningkatkan loyalitas pegawai melalui kepuasan kerja dan pengaruhnya pada kinerja pegawai pada salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Bandung. Sampel pada riset ini merupakan karyawan yang berkarya di rumah sakit tersebut dengan teknik pengambilan sampel memakai <em>probability sampling</em> dengan tipe sampel sederhana<em>, </em>jumlah sampel dalam penelitian ini 192 responden. Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam riset ini adalah kuesioner <em>online</em>. Jenis riset ini menggunakan metode kuantitatif dan dianalisis menggunakan <em>SmartPLS</em>. Melalui riset ini diperoleh hasil sistem <em>reward</em> berpengaruh signifikan dan positif pada kepuasan kerja, kepuasan kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap loyalitas pegawai, sistem <em>reward</em> yang dimediasi kepuasan kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap loyalitas pegawai dan loyalitas pegawai berpengaruh signifikan dan positif pada kinerja pegawai. Riset ini dapat berkontribusi bagi pembenahan maupun perkembangan terkait sumber daya manusia yang nantinya akan dilakukan oleh manajemen rumah sakit tempat riset ini dilakukan maupun bagi masyarakat umum yang memerlukan referensi bagi penulisan karya ilmiah berikutnya.</p> <p> </p> <p><em>The purpose of this research is to understand and explain the role of the reward system in enhancing employee loyalty through job satisfaction and its impact on employee performance in one of the private hospitals in the Bandung Regency. The sample for this study consists of employees working in the hospital, selected using probability sampling with simple random sampling method, with sample size in this research 192 respondents. Data collection method employed in this research is an online questionnaire. This type of research employs a quantitative method and is analyzed using SmartPLS. Through this research, it was found that the reward system has a significant and positive effect on job satisfaction, job satisfaction has a positive and significant effect on employee loyalty, the reward system mediated by job satisfaction has a significant and positive effect on employee loyalty, and employee loyalty has a significant and positive effect on employee performance. This research can contribute to the improvement and development of human resources that will later be carried out by the management of the hospital where this research is carried out as well as for the general public who need references for the writing of the next scientific paper.</em></p> 2024-10-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis https://journal.untar.ac.id/index.php/jmieb/article/view/31412 THE FACTORS OF WILLNGNESS TO BUY SUSTAINABLE FASHION IN INDONESIA 2024-07-22T07:09:35+00:00 Intan Syafinatun Nida intan.nida@student.president.ac.id Filda Rahmiati filda.rahmiati@president.ac.id Chairy Chairy chairy@president.ac.id <p>Sektor aplikasi fesyen mendominasi pasar dan menguasai lebih dari 73% bagi hasil dunia pada tahun 2021. 2% PDB dunia dihabiskan untuk fesyen. Meski berkontribusi terhadap PDB dan lapangan kerja, sektor fesyen merusak lingkungan. Sektor fesyen menghasilkan 92 juta ton limbah tekstil setiap tahunnya, atau satu truk pakaian setiap detiknya. Sekitar 72% dari seluruh pakaian terbuat dari serat sintetis yang tidak dapat terurai secara hayati, seperti poliester, yang memiliki waktu penguraian yang sangat lama, yaitu 200 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengetahuan, sikap, dan kemauan harga terhadap kesadaran lingkungan terhadap pembelian fashion berkelanjutan di Indonesia. Hasil penelitian menemukan bahwa pengetahuan, sikap, dan harga mempunyai hubungan positif terhadap kesadaran lingkungan.</p> <p> </p> <p><em>The fashion application sector dominated the market and controlled over 73% of the worldwide revenue share in 2021. Two percents of world GDP is spent on fashion. Despite contributing to GDP and employment, the fashion sector damages the environment. The fashion sector produces 92 million tons of textile waste annually, or one truck of clothing every second. Approximately 72% of all apparel is made of synthetic fibers that are not biodegradable, such as polyester, which has a shockingly long breakdown time of 200 years. The purpose of this research is to examine the impact of environmental awareness knowledge, attitude, and price willingness to buy sustainable fashion in Indonesia. The result of this study found that knowledge, attitude, and price had a positive relationship toward environmental awareness.</em></p> 2024-10-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis https://journal.untar.ac.id/index.php/jmieb/article/view/31671 PENGARUH TINGKAT SIKLUS DIVIDEN PERUSAHAAN TERHADAP KEMUNGKINAN PEMBAYARAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN SEKTOR ENERGI PADA PERIODE KRISIS ENERGI GLOBAL TAHUN 2021-2023 2024-08-02T11:00:38+00:00 Farhan Andhika Alim farhanandhikaalim@gmail.com M Akhsanur Rofi ppmrof@gmail.com <p>Penelitian ini membahas pengaruh tingkat siklus dividen perusahaan terhadap kemungkinan pembayaran dividen pada perusahaan sektor energi selama periode krisis energi global tahun 2021-2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh variabel <em>Return on Equity to Total Equity</em> (RE/TE) sebagai variabel independen yang dibantu <em>Return on Assets</em> (ROA), pertumbuhan penjualan (SGR), dan ukuran perusahaan (SIZE) sebagai variabel kontrol terhadap kebijakan dividen sebagai variabel dependen pada perusahaan energi. Pada penelitian, sektor energi dibagi menjadi sektor energi siklis dan non siklis berdasarkan komoditas energinya. Variabel kebijakan dividen digunakan sebagai variabel kategorikal untuk perusahaan yang membayar dividen dan perusahaan yang tidak membayar dividen. Metode penelitian menggunakan regresi logistik logit. Pengolahan data menggunakan bantuan aplikasi E-views dan Microsoft Excel. Sebelum diuji, sampel akan diklasifikasikan kedalam beberapa siklus hidup perusahaan, yaitu pengenalan, pertumbuhan, matang, goncangan, dan penurunan. Data akan diolah dan diuji pada semua siklus hidup perusahaan selama periode krisis energi global tahun 2021-2023. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel RE/TE yang merupakan proksi siklus hidup dividen berpengaruh positif dan signifikan pada perusahaan tahap <em>mature</em> sektor energi siklis tetapi berpengaruh positif dan tidak signifikan pada tahapan lainnya. Sedangkan pada sektor energi non siklis variabel RE/TE mempunyai pengaruh positif tetapi tidak signifikan pada setiap tahapan siklus perusahaan periode krisis energi global tahun 2021-2023.</p> <p> </p> <p><em>This research discusses the impact of a company's dividend cycle stage on the likelihood of dividend payments in the energy sector during the global energy crisis period from 2021 to 2023. The study aims to identify the influence of the Return on Equity to Total Equity (RE/TE) variable as an independent variable, supported by Return on Assets (ROA), Sales Growth (SGR), and firm size (SIZE) as control variables, on dividend policy as the dependent variable in energy companies. In this study, the energy sector is divided into cyclical and non-cyclical energy sectors based on their energy commodities. Dividend policy is used as a categorical variable to distinguish between companies that pay dividends and those that do not. The research method employs logistic regression (logit). Data processing was conducted using EViews and Microsoft Excel. Before testing, the sample will be classified into several company life cycles: introduction, growth, maturity, shake-out, and decline. The data will be processed and tested at all stages of the company life cycle during the global energy crisis period from 2021 to 2023. The results of this study indicate that the RE/TE variable, which serves as a proxy for the dividend life cycle, has a positive and significant effect on mature-stage cyclical energy companies but a positive and non-significant effect on other stages. Meanwhile, in the non-cyclical energy sector, the RE/TE variable has a positive but non-significant effect at every stage of the company's life cycle during the global energy crisis period from 2021 to 2023.</em></p> 2024-10-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis https://journal.untar.ac.id/index.php/jmieb/article/view/32265 FACTORS INFLUENCING PURCHASE INTENTION AND ACTUAL PURCHASE OF FREE TO PLAY GAMES: THE CASE OF VALORANT GAMES 2024-09-24T07:56:52+00:00 Tritanio Nizar Rabulizat rabulizat12@gmail.com Chairy Chairy chairy@president.ac.id Filda Rahmiati filda.rahmiati@president.ac.id Felix Goenadhi felix.goenadhi@president.ac.id <p>Pasar game terus berkembang selama bertahun-tahun, menyumbang pendapatan signifikan dari penjualan "item dalam game". Pendapatan dari penjualan "item dalam game" di Valorant dianggap sangat tinggi, mengingat bahwa Valorant adalah game First Person Shooter (FPS) gratis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh ekspektasi kinerja, motivasi hedonis, dan pengaruh sosial terhadap niat beli dan pembelian aktual pemain Valorant di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, mengumpulkan 215 responden menggunakan Google Forms untuk mendistribusikan kuesioner di komunitas game di Facebook dan Discord yang telah memainkan Valorant selama lebih dari satu tahun, dan telah menggunakan item dalam game selama lebih dari satu tahun. Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) digunakan untuk analisis statistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi hedonis dan pengaruh sosial memiliki pengaruh positif terhadap niat beli dan pembelian aktual. Namun, harapan kinerja tidak mempengaruhi baik niat beli maupun pembelian yang sebenarnya. Ditemukan bahwa gamer Indonesia lebih cenderung melakukan pembelian jika mereka melihat keuntungan yang nyata.</p> <p> </p> <p><em>The gaming market has continued to grow over the years, contributing significant revenue from selling “in-game items”. The revenue from selling “in-game items” in Valorant is considered very high, knowing that Valorant is a free First Person Shooter (FPS) game. This research aims to identify the influence of performance expectancy, hedonic motivations, and social influence on Valorant players' purchase intention and actual purchases in Indonesia. This research used a purposive sampling method, collecting 215 respondents using Google Forms to distribute questionnaires within gaming communities on Facebook and Discord having played Valorant for over a year, and having used in-game items for over a year. Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) employed for statistical analysis. The result of this research shows that hedonic motivations and social influence have a positive influence on purchase intention and actual purchase. However, performance expectancy did not influence both purchase intention and actual purchase.</em> <em>It was found that Indonesian gamers are more likely to make purchases if they perceive tangible advantages</em></p> 2024-10-29T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis https://journal.untar.ac.id/index.php/jmieb/article/view/32313 PERILAKU IMPULSIVE BUYING SEBAGAI RESPON TERHADAP FLASH SALE DAN CUSTOMER’S SHOPPING EXPERIENCE: PERAN MODERASI SELF-CONTROL 2024-10-14T12:58:31+00:00 Dini Oktaviani dini.117231017@stu.untar.ac.id Keni Keni keni@fe.untar.ac.id <p>Pesatnya perkembangan <em>e-commerce</em> di Indonesia ditunjukkan melalui jumlah pengguna yang terus meningkat. Sehingga pelaku usaha tersebut harus mengembangkan strategi untuk menarik minat pelanggan. Salah satu strategi tersebut adalah memotivasi pelanggan untuk membeli secara impulsif (<em>impulsive buying</em>) yaitu dengan menyelenggarakan <em>flash sale</em>. Strategi tersebut menjadi sebuah solusi untuk pelaku usaha <em>e-commerce</em> dan pelanggan karena pelaku usaha dapat memperoleh keuntungan dan pelanggan dapat lebih nyaman dalam memperoleh produk dengan harga yang lebih murah. Namun, terdapat pelanggan yang melakukan <em>impulsive buying</em> yang melebihi daya belinya. Perilaku tersebut menyebabkan <em>impulsive buying</em> dipersepsikan secara negatif karena dikategorikan sebagai pembelian yang tidak dibutuhkan dan tanpa mempertimbangkan daya beli. Penelitian ini ingin mengkaji pengaruh <em>flash sale</em> dan <em>customer’s shopping experience</em> terhadap perilaku <em>impulsive buying</em> pada pelanggan <em>e-commerce</em> wanita di Jakarta, serta peran moderasi <em>self-control</em> terhadap pengaruh tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner melalui Google Form. Kemudian, data tersebut akan dianalisis dengan metode PLS-SEM dan digunakan melelalui aplikasi SMART PLS 4. Pengambilan data sebanyak 216 responden dengan jumlah sample akhir sebanyak 205 data responden yang dapat melewati <em>screening question</em> dan selanjutnya data tersebut dapat diolah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa <em>flash sale</em> dan <em>customer’s shopping experience</em> memiliki pengaruh positif terhadap <em>impulsive buying</em>, namun jika pengaruh tersebut di moderasi oleh <em>self control</em>, maka hasilnya dari hipotesisnya menjadi tidak didukung, yang berarti bahwa <em>self control</em> tidak dapat memoderasi pengaruh <em>flash sale</em> dan <em>customer’s</em> <em>shopping experience</em> terhadap <em>impulsive buying</em>.</p> <p> </p> <p><em>The rapid development of e-commerce in Indonesia is shown by the number of users. So, these business actors must develop strategies to attract customer interest. One of the strategies is to motivate customers to buy impulsively (impulsive buying), namely by holding a flash sale. This strategy is a solution for e-commerce business actors and customers because business actors can get profits and customers can be more comfortable in obtaining products at a lower price. However, some customers make impulsive buying that exceeds their buying power. This behavior causes impulsive buying is perceived negatively because it is categorized as an unnecessary purchase and without considering buying power. This study wants to examine the influence of flash sales and customer's shopping experience on impulsive buying behavior in female e-commerce customers in Jakarta, as well as the role of self-control moderation on these influences. Data collection was carried out using a questionnaire via Google Forms. Then, the data will be analyzed using the PLS-SEM is used through the SMART PLS 4 application. Data collection from 216 respondents with a final sample of 205 respondents who can pass the screening questions and furthermore, the data can be processed. The results of this study show that flash sales and customer's shopping experience have a positive influence on impulsive buying, but if the influence is moderated by self-control, then the result of this hypothesis becomes unsupported, which means that self-control cannot moderating the influence of flash sales and customer's shopping experience on impulse buying.</em></p> 2024-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis https://journal.untar.ac.id/index.php/jmieb/article/view/32154 PERAN PERSEPSI RISIKO, KREATIVITAS, DAN GREEN EDUCATION TERHADAP GREEN ENTERPRENEURIAL INTENTION MAHASISWA 2024-09-13T08:05:41+00:00 Helen Gunawan helengun25@gmail.com Nur Hidayah nurh@fe.untar.ac.id <p>Aktivitas kewirausahaan berkontribusi penting pada pertumbuhan ekonomi namun berdampak buruk pada lingkungan Aktivitas bisnis yang dilakukan wirausaha menjadi faktor menurunnya kualitas lingkungan hidup. Kajian variabel independent penelitian yaitu persepsi risiko, kreativitas, dan <em>green education</em> untuk memprediksi niat kewirausahaan hijau pada mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara. Penelitian didasarkan kepada calon wirausaha pada mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara dengan mempertimbangkan lingkungan terhadap aktivitas kewirausahaan Penelitian menggunakan konklusif deskriptif dengan teknik pengambilan sampel <em>purposive sampling.</em> Teori pada penelitian merupakan teori perilaku terencana (TPB) sebagai pengembangan teori terdahulu, teori tindakan beralasan (TRA) mengarah terhadap pemaparan tingkah laku manusia secara rasional sebagai sumber perkembangan teori dengan persamaan spesifikasi yaitu sikap terhadap tingkah laku norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku. Penggambaran tingkah lakua manusia pada persepsi risiko, norma sujektif oleh kreativitas dan kontrol perilaku oleh <em>green education</em> Penelitian ini berhasil memperoleh 120 responden melalui penyebaran kuisioner secara <em>online.</em> Pengetesan hipotesis penelitian memanfaatkan <em>Structural Equation Model</em> - <em>P</em><em>artial </em><em>L</em><em>east </em><em>S</em><em>quare</em> (SEM-PLS) pada perangkat lunak<em> Smart</em>PLS 4. Hasil pengetesan data menunjukan ketiga hipotesis pada penelitian yang mengukur pengaruh persepsi risiko, kreativitas, dan <em>green education </em>mampu memprediksi niat kewirausahaan hijau pada mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara secara positif. Penelitian berkontribusi untuk membantu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara ataupun mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis selain Universitas Tarumanagara sebagai calon wirausaha untuk memahami persepsi risiko, kreativitas dan<em> green education </em>sebagai <em>green entrepreneurial intention </em>sebagai konsep bisnis dan pemahaman isu lingkungan.</p> <p> </p> <p><em>Entrepreneurial activities make an important contribution to economic growth but have a negative impact on the environment. Business activities carried out by entrepreneurs are a factor in reducing the quality of the environment. Study of research independent variables, namely risk perception, creativity, and green education to predict green entrepreneurial intentions among Management students at the Faculty of Economics and Business, Tarumanagara University. The research is based on prospective entrepreneurs in Management students at the Faculty of Economics and Business, Tarumanagara University by considering the environment for entrepreneurial activities. The research uses conclusive descriptive sampling techniques with purposive sampling. The theory in the research is the theory of planned behavior (TPB) as a development of previous theories, the theory of reasoned action (TRA) which leads to the rational explanation of human behavior as a source of theory development with the same specifications, namely attitudes towards behavior, subjective norms and perceived behavioral control. Depiction of human behavior on risk perception, subjective norms by creativity and behavioral control by green education. This research succeeded in obtaining 120 respondents through distributing questionnaires online. Testing research hypotheses utilizes the Structural Equation Model - Partial Least Square (SEM-PLS) on SmartPLS 4 software. The results of data testing show that the three hypotheses in the research measuring the influence of risk perception, creativity, and green education are able to predict green entrepreneurial intentions among Faculty Management students Tarumanagara University Economics and Business positively.</em> <em>The research contributes to helping students from the Faculty of Economics and Business, Tarumanagara University or students from the Faculty of Economics and Business other than Tarumanagara University as prospective entrepreneurs to understand risk perception, creativity and green education as green entrepreneurial intention as a business concept and understanding of environmental issues.</em></p> 2024-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis