PENENTUAN PARAMETER EMBOSSING KULIT SINTETIS PVC DENGAN MENGGUNAKAN HIGH FREQUENCY WELDING SHENZEN HIPOWER

Main Article Content

Hanky Fransiscus
Cyntiarani Karyoko Karyoko
Bagus Made Arthaya

Abstract

Industri kreatif memiliki kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia, membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat citra dan identitas bangsa. Salah satu bagian dari industri kreatif adalah pengrajin kulit. Produk yang dihasilkan oleh pengrajin cukup bervariasi, seperti dompet, sepatu, tas, dll. Material kulit yang digunakan berupa kulit asli atau kulit sintetis. Salah satu proses dalam menghasilkan produk-produk tersebut adalah embossing untuk membentuk pola hias atau merk. Embossing dapat dilakukan dengan dengan high frequency welding. High frequency welding merupakan penyatuan material dengan menggunakan energi elektromagnetik frekuensi tinggi untuk menghasilkan panas pada material polar sehingga meleleh dan menghasilkan bentuk seperti yang diinginkan setelah proses pendinginan. Laboratorium Proses Produksi Program Studi Teknik Industri memiliki mesin high frequency welding yang dapat digunakan sebagai materi praktikum serta membantu pengrajin kulit kota Bandung, khususnya pengrajin kulit Cibaduyut untuk menghasilkan emboss yang baik. Embossing kulit sintetis dan kulit asli memerlukan parameter proses yang berbeda, hal ini disebabkan sifat fisik setiap jenis kulit. Oleh karena itu diteliti parameter yang tepat untuk menghasilkan emboss kulit sintetis. Penelitian ini menggunakan kulit sintetis yang terbuat dari PVC (Polivinil Klorida). Cetakan yang digunakan merupakan cetakan sederhana berbentuk 2 lingkaran, yaitu lingkaran dalam dan lingkaran luar. Parameter yang diteliti terdiri dari 2 parameter, yaitu suhu dan waktu pengelasan. Eksperimen dilakukan dengan 3 level suhu, yaitu 140°C, 160°C, dan 170°C sedangkan waktu pengelasan dilakukan dengan 3 level yaitu 3 detik, 7 detik, dan 10 detik. Response dari eksperimen ini adalah jari-jari dalam dan jari-jari luar emboss. Hasil proses embossing dipindai dengan menggunakan 3D Scanner dan kemudian dilakukan pengukuran dengan menggunakan perangkat lunak reverse engineering. Pengaruh dari kedua faktor dan interaksinya diketahui dengan menggunakan ANOVA. Pairwise comparison dilakukan dengan menggunakan Tukey’s method. Hasil yang diperoleh adalah suhu mempengaruhi response. Berdasarkan percobaan yang dilakukan hasil embossing dengan suhu sebesar 170oC lebih baik daripada 140oC atau 160oC.

Kata kunci: high frequency welding, design of experiment, kulit sintetis, pvc

Article Details

Section
Articles