ILMU FORENSIK SEBAGAI LANGKAH PENYELESAIAN KASUS PIDANA MUTILASI DALAM PERANAN PEMBUKTIAN DI HADAPAN HUKUM
Main Article Content
Abstract
Proof of murder and other crimes related to forensic science to reveal the perpetrators of crimes and their evidence, the purpose of this study was to determine the important role that forensic science has in solving crimes and the strength of the evidence of Visum et Repertum in court, the research method taken at This writing is a normative legal method in which Primary legal material contains premeditated murder as regulated in 340 of the Criminal Code, legislation Number 8 of 1981 concerning the Criminal Procedure Code, Number 29 of 2004 concerning Medical Practice, to solve this criminal case requires various types of knowledge. forensics, which is stated in the National Police Chief Number 10 of 2009 concerning Procedures and Requirements for Technical Requests for Criminal Cases at Case Incidents and Criminal Laboratory for State Evidence of the Republic of Indonesia. The case that was brought to the mutilation criminal case was focused on the decision Number 1036/Pid.B/2008/PN.DPK, the element of deliberate intentional killing of lives has been proven by fulfilling the implementation of Article 340 of the Criminal Code with this decision.Keywords: Criminal Acts, Forensic Science, Visum et Repertum, Premeditated murder
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang mempublikasikan jurnal ini setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan pekerjaan secara bersamaan berlisensi di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis mampu untuk masuk ke dalam terpisah, pengaturan kontrak tambahan untuk distribusi non-eksklusif versi diterbitkan jurnal pekerjaan (misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mengirim karya mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusi atau website mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran produktif, serta sebelumnya dan kutipan yang lebih besar dari karya yang diterbitkan.
References
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal
Andreas Tunggul.2014, "Analisis Yuridis Pengungkapan Pelaku Pembunuhan melalui Tes DNA oleh Kepolisian", JOM Fakultas Hukum.Vol.1 No.2
Bagus Widyatmoko,2021 “Tindak Pidana Pembunuhan Dengan Cara Memotong- Motong Mayat Korban Dalam Perspektif Hukum dan Kriminologi”.Jurnal Negara dan Keadilan.Vol 10 No. 1
Cahyani Ni puti Mega,dkk, 2021 "Visum et Repertum Sebagai Alat Bukti Dalam Tindak Pidana Penganiayaan" Jurnal Analogi Hukum,Vol.3 No. 1
Hartati Ria,2013" Analisis Tindak Pidana Pembunuhan dengan Cara Mutilasi dalam Sistem Hukum Pidana di Indonesia (Studi Putusan Hakim Nomor 1036/Pid.B/2008/PN.DPKdan511/Pid.B/2009/PN.TNG",Digital Library.
Hoiriyah,2015"Historical Perkembangan Forensik dan Digital Forensik". Slideshare.Vol.2.No.3
Kumean Putri G,2018 "Kewenangan dan Kewajiban Dokter Forensik dalam Tindak Pidana Pembunuhan Menggunakan zat-zat Berbahaya atau racun". Lex Crimen Vol.7.No.8
Kusmira Narulita Putri ,2016 "Kekuatan Pembuktian dan Penilaian Alat Bukti Visum et Repertum Dalam Tindak Pidana Persetubuhan Terhadap Anak".Jurnal Verstek.Vol4 No.3
Kusmira Narulitas Putri ,2016 "Kekuatan Pembuktian dan Penilaian Alat Bukti Visum et Repertum dalam Tindak Pidana Persetubuhan Anak" Jurnal Verstek,Vol 4 No.3
Sudyana Didik, Soni, 2020, "Etika dan Profesionalisme Saksi Ahli Forensik" Jurnal Computer Science and Information Technology,Vol.1 No.1
Maramis Marchel.R,2015, "Peran Ilmu Forensik Dalam Penyelesaian Kasus Kejahatan Seksual Dalam Dunia Maya (Internet),Jurnal Ilmu Hukum,Vol 2 No.7
Masykur Achmad M, Subandi,2018 "Perjalanan Menuju Puncak Agresi : Studi Fenomologi - Forensik Pada Remaja Pelaku Pembunuhan" . Jurnal Psikologi.Vol 7 No.1
Muksin Muchlas Rastra Samara, Rochaei Nur ,2020 "Pertimbangan Hakim dalam Menggunakan Keterangan Ahli Kedokteran Ahli Forensik sebagai Alat Bukti Tindak Pidana Pembunuhan".Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia. Vol.2 No.3
Widowati,dkk,2021 "Peranan Autopsi Forensik dan Korelasinya dengan Kasus Kematian Tidak Wajar". Jurnal Ilmu Hukum.Vol.6 No. 1
Wuwung Mayrany.J,2018,"Tindak Pidana Pembunuhan Berencana Menggunakan Racun",Lex Crime,Vol 7 No.4
Yulia Monita, Dheny Wahyudhi,2013 “Peranan Dokter Forensik Dalam Pembuktian Perkara Pidana”,Jurnal Ilmu Hukum.Vol 6 No.7
SKRIPSI
Siregar, Diah Ayi.2017, "Penggunaan Alat Bukti Autopsi Forensik dalam Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan" Skripsi . Diterbitkan. Fakultas Ilmu Hukum Muhammadiyah Utara : Medan
PERATURAN PERUNDANG - UNDANGAN
Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang - Undang Hukum Acara Pidana
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Undang-Undang Hukum Pidana pasal 340 tentang pembunuhan berencana