PENGARUH CUCI TANGAN DALAM PENURUNAN JUMLAH MIKROBA Dl KULIT TANGAN
Main Article Content
Abstract
Kulit jari tangan manusia mengandung mikroba, baik yang patogen maupun nonpa togen, yang berpotensi menimbulkan penyakit. Menurut data World Bank, dilaporkan adanya kejadian luar biasa diare di 16 provinsi pada tahun 2006. Kasus tifus di Indone sia rata-rata mencapai 900.000 kasus pertahun dan 91 persen terjadi pada usia 3-19 tahun. Masih tingginya insidens infeksi kulit maupun diare pada masyarakat di Indone sia, salah satu penyebabnya mungkin karena kurangnya perhatian masyarakat pada kebersihan kulit jari tangan. Salah satu cara pencegahan penyakit tersebut adalah dengan langkah sederhana dan murah seperti mencuci tangan pakai sabun. Penelitian dengan desain observasional deskriptif telah dilakukan pada 100 orang mahasiswa/i Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara pada waktu ketrampilan klinis dasar cuci tangan pada bulan Mei 2011, dengan tujuan untuk mengetahui pola mikroba pada kulit jari tangan mahasiswali dan penurunan jumlah mikroba pada kulit jari tangan sete lah cuci tangan dengan sabun dan setelah cuci tangan dengan sabun lalu alkohol 70%. Data diuji untuk Staphylococcus epidermidis sebelum mencuci tangan dan setelah mencuci tangan dengan sabun, dengan uji statistik Chi-Square untuk tabel 4x4. Data lainnya tidak dapat dilakukan uji statistik karena tidak memenuhi syarat uji Chi-Square dan data hanya dideskripsikan secara tekstular dan disajikan dalam bentuk tabular. Hasil dari perhitungan, diperoleh X2 = 49,59, jadi X2> 16.919 untuk df =9, sehingga p-value < 0,01, berarti terdapat hubungan yang bermakna antara penurunan jumlah staphylococcus epidermidis sebelum mencuci tangan dan sesudah mencuci tangan dengan sabun. Uji statistik ini hanya menganalisa penurunan kategori jumlah mikroba (mis. dari +3 ke +2, atau +3 ke +1, atau +3 ke 0 dst), bukan jumlah hitungan mikroba yang sesungguhnya.
Article Details
Section
Artikel Asli
Naskah yang diterima adalah naskah asli yang belum pernah dimuat dalam jurnal lain dan tidak sedang dalam proses untuk dimuat dalam majalah lain dalam waktu yang bersamaan. Naskah yang diterbitkan merupakan hak milik penerbit dan tidak akan dikembalikan, sedangkan naskah yang dinilai tidak layak diterbitkan akan dikembalikan. Naskah yang masuk akan dinilai oleh mitra bestari. Tim editor mempunyai hak melakukan pengeditan sesuai gaya selingkung untuk naskah yang akan diterbitkan.