RANCANG BANGUN APLIKASI GAME MATEMATIKA UNTUK PENYANDANG TUNAGRAHITA BERBASIS MOBILE

Main Article Content

Very Hendra Saputra
Dedi Darwis
Endi Febrianto

Abstract

Mentally disabled is the condition of a person experiencing mental retardation. This situation results in a person experiencing barriers in one or more basic psychological processes include the use of oral and written language problems. Based on interviews with SD SLB teachers, mental disabled in numeracy learning more interested in learning media audio visual because students more enthusiastic and enjoyed the learning process. This research designs and develops learning media form of educational games for the introduction of numbers 1-100 and calculations 1-20 for student using Construct 2. The development method used Multimedia Development Life Cycle (MDLC) which includes concept, design, collecting material, assembly, testing distribution. The game has been developed gets a good response, because students enthusiastic and enjoy learning about the introduction and calculation of numbers. Based on the results of validation by experts to see the feasibility of the media obtained an average score of 42.5 which indicates the media appropriateness of being used as a learning media, based on the blackbox test, the application functions are running well. The results of the research in the form of this game can also be operated on android based handphone.

 

Tunagrahita adalah kondisi seseorang mengalami keterbelakangan mental. Keadaan tersebut mengakibatkan seseorang mengalami hambatan pada satu atau lebih proses psikologis dasar yang mencakup penggunaan bahasa lisan maupun tulisan yang menyebabkan permasalahan perkembangan. Berdasarkan wawancara dengan guru SD SLB siswa penyandang tunagrahita pada pembelajaran berhitung lebih tertarik dengan media pembelajaran berupa audio visual karena siswa tunagrahita lebih antusias dan menikmati proses pembelajaran. Penelitian ini merancang dan mengembangkan media pembelajaran berupa game edukasi pengenenalan angka 1-100 dan perhitungan 1-20 untuk anak tunagrahita mengunakan Software Construct 2. Metode pengembangan yang digunakan yaitu Multimedia Development Life Cycle(MDLC) yang meliputi concept, design, material collecting, assembly, testing dan distribution. Game yang telah dikembangkan mendapat respon yang baik dari guru dan orang tua, hal tersebut dikarenakan siswa tunagrahita lebih antusias dan menikmati pembelajaran tentang pengenalan dan perhitungan angka. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli materi dan media untuk melihat kelayakan media diperoleh rata-rata skor 42,5 yang menunjukan bahwa media layak digunakan sebagai media pembelajaran serta berdasarkan uji blackbox, fungsi aplikasi sudah berjalan dengan baik. Hasil penelitian berupa game ini juga dapat di operasikan pada handphone berbasis android.

Article Details

Section
Articles

References

Gillberg, C. 2006., Mental retardation/learning disability, Cambridge, Cambridge University Press.

Zaenal, A., 2010., Model Pembelajaran Anak Tunagrahita. jassi_Anakku, Vol 10, No 2 hal 165-175.

Heinich, Robert, Michael Molenda, James D. Russel., 1982 Instructional Media: and the New Technology of Instruction, New York, Jonh Wily and Sons.

Muhson A., 2010., Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. 8, No. 2, Hal 1-10

Miftakh. F., 2015, Pengembangan Media Audio Visual Dalam Meningkatkan Kemampuan Menyimak Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Solusi, Vol 2, No 5, Hal 17-24.

S. Hadi., 2011., Salection Sorting Algorithm Visualization Using Flash. The international Journal of Multimedia & Its Applications, Vol 3, No 1, Hal 22-35.

Grossard .C, O. Grynspan, S. Serret, A. Jouen, K. Bailly, and D. Cohen., 2017, Computers& Education Serious games to teach social interactions and emotions to individuals with autism spectrum disorders (ASD),” Comput. Educ., Vol. 11 No 3, Hal 195–211.

Sutopo, A. H., 2003. Multimedia Interaktif Dengan Flash, Graga Ilmu. Jakarta

Sukmadinata.N.S., 2010. Metode penelitian pendidikan, PT Remaja Rosdakarya. Bandung